Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di sekolah ini bayar SPP boleh pakai sampah

Di sekolah ini bayar SPP boleh pakai sampah sampah koran bertebaran usai salat idul adha. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Sekolah Bank Sampah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al-Kausar Kota Jambi menerima pembayaran uang iuran sekolah menggunakan sampah sehingga menjadikan sampah lebih bermanfaat dan memiliki nilai.

"Sumbangan Penyelenggara Pendidikan (SPP) setiap bulannya bisa menggunakan sampah kering dengan nominal sampah tersebut jika diuangkan setiap bulannya Rp 40.000," kata Pemilik PAUD Al-Kausar Adi Putra di Jambi, Jumat (11/3). Demikian dikutip Antara.

Sekolah Bank Sampah yang diinisasi Adi itu dikembangkan di halaman rumahnya yang terletak di RT 19 Kelurahan Payo Lebar, Jelutung, Kota Jambi dan beroperasi sejak 2014 hingga sekarang.

Orang lain juga bertanya?

"Melalui konsep sekolah seperti ini, saya ingin menanamkan budaya anak-anak sejak dini untuk mencintai dan lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan," ujarnya.

Sampah yang dibayarkan untuk biaya pendidikan tersebut yakni sampah kering seperti plastik, botol dan kertas. Para orang tua juga bisa menabung sampah untuk menutupi kekurangan pembayaran.

"Awalnya banyak orang menganggap sekolah ini aneh, tapi sekarang justru masyarakat di lingkungan sini antusias. Saat ini jumlah muridnya mencapai 20 anak," katanya.

Selain itu, untuk meningkatkan keinginan orang tua murid mengumpulkan sampah, sekolah juga menyiapkan buku tabungan penjualan sampah dari orang tua yang berlebih membayar biaya bulanan.

"Misalnya ada sampah yang sisa bisa ditabung, jadi orang tua murid juga bersemangat, karena masih ada tabungan sehingga untuk pembayaran bulan depan bisa dari tabungan itu," ujar pria kelahiran 1979 itu.

Sementara itu, Kepala Sekolah PAUD AL-Kausar Imelda Simanjuntak menjelaskan proses pembelajaran di Sekolah Bank Sampah tersebut masih sama dengan proses pembelajaran di sekolah lain. "Proses belajarnya sama yakni belajar dan bermain. Selain itu juga anak-anak belajar membuat kerajinan dari sampah, sehingga diharapkan mulai tertanam sejak dini untuk mencintai lingkungan," jelasnya.

Namun dari proses pembelajaran itu kata dia, ada sedikit pembeda, yakni murid lebih ditekankan kepada pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan sampah menjadi lebih beguna.

"Yang membedakan memang kita buat anak-anak di sini lebih peduli terhadap sampah dan memanfaatkan sampah menjadi lebih mempunyai nilai, memang itu harus ditanamkan sejak dini," katanya.

Selain anak-anak yang belajar di sekolah, orang tua murid itu juga belajar membuat membuat kerajinan yang terbuat dari bahan baku sampah. Dari sampah tersebut bisa dimanfaatkan menjadi berbagai produk kerajinan.

"Mereka (orang tua) yang mendampingi anaknya juga kadang-kadang belajar membuat kerajinan dari sampah plastik," kata Imelda menambahkan. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menilik Pesantren Ramah Lingkungan di Jombang, Bijak Kelola Sampah Cuan Jutaan Rupiah
Menilik Pesantren Ramah Lingkungan di Jombang, Bijak Kelola Sampah Cuan Jutaan Rupiah

Pesantren ini punya bank sampah yang dikelola secara profesional

Baca Selengkapnya
FOTO: Bahagianya Siswi Pemulung di Bantar Gebang Dapatkan Bangunan Asrama Baru Saat Momen Hardiknas
FOTO: Bahagianya Siswi Pemulung di Bantar Gebang Dapatkan Bangunan Asrama Baru Saat Momen Hardiknas

Asrama baru bagi siswa dan siswi pemulung sampah di TPST Bantar Gebang ini menggantikan bangunan lama yang terbuat dari bambu.

Baca Selengkapnya
Patut Dicontoh, Begini Cara SD di Bandung Ajarkan Pemilahan Sampah Sejak Dini ke Siswa
Patut Dicontoh, Begini Cara SD di Bandung Ajarkan Pemilahan Sampah Sejak Dini ke Siswa

Siswa di sini diajarkan untuk memilah sampah sejak dini.

Baca Selengkapnya
Ada Siswa SD Kampar Belajar di WC, Ini Perintah Pj Gubernur Riau ke Bupatinya
Ada Siswa SD Kampar Belajar di WC, Ini Perintah Pj Gubernur Riau ke Bupatinya

Sebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).

Baca Selengkapnya
Kisah Pak Ahmad, Mantan Guru Honorer yang Bangun Sekolah Gratis dari Hasil Jual Sapu Ijuk
Kisah Pak Ahmad, Mantan Guru Honorer yang Bangun Sekolah Gratis dari Hasil Jual Sapu Ijuk

Dari hasil berjualan sapu ijuk, ia menyisihkan 4 ribu rupiah setiap harinya dan berhasil membangun sekolah gratis untuk anak-anak.

Baca Selengkapnya
Aplikasi Crowdfunding ini Salurkan Donasi Pengguna ke SD di Lombok
Aplikasi Crowdfunding ini Salurkan Donasi Pengguna ke SD di Lombok

Pembangunan ini merupakan donasi dari jutaan donatur melalui aplikasi Kitabisa.

Baca Selengkapnya
Menyulap Sampah Galon Menjadi Pundi-Pundi Rupiah
Menyulap Sampah Galon Menjadi Pundi-Pundi Rupiah

Sampah galon air mineral kini menambah rentetan masalah limbah plastik. Jika tak dikelola dengan benar atau didaur ulang, galon air mineral akan menjadi limbah sampah plastik yang mencemari bumi.

Baca Selengkapnya
Sampah Ditukar dengan Sembako, Ibu-Ibu di Cilacap Terapkan Cara Kreatif Ini untuk Kelola Sampah
Sampah Ditukar dengan Sembako, Ibu-Ibu di Cilacap Terapkan Cara Kreatif Ini untuk Kelola Sampah

Konsep ekonomi sirkular ini bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan kemakmuran ekonomi.

Baca Selengkapnya
Program Pemberdayaan Masyarakat, Pertamina Jalankan Replikasi Bank Sampah Lampion di Kawasan Padat Penduduk
Program Pemberdayaan Masyarakat, Pertamina Jalankan Replikasi Bank Sampah Lampion di Kawasan Padat Penduduk

Program Bank Sampah Lampion yang digerakkan oleh Local Hero Muslim dan Nana ini telah memberikan dampak perbaikan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Ajak Masyarakat Tepi Sungai Citarum Kelola Sampah, Kolabs Yayasan Bening Saguling & BRI Peduli
Ajak Masyarakat Tepi Sungai Citarum Kelola Sampah, Kolabs Yayasan Bening Saguling & BRI Peduli

Sampah yang menumpuk di sungai masih menjadi salah satu isu lingkungan yang mendapatkan perhatian serius.

Baca Selengkapnya
Cara Kreatif Polisi Ajak Warga Serang Peduli Lingkungan, Dirikan Bank Sampah dan Siapkan Emas Batangan
Cara Kreatif Polisi Ajak Warga Serang Peduli Lingkungan, Dirikan Bank Sampah dan Siapkan Emas Batangan

Warga yang menabung di sini bisa dapat emas batangan.

Baca Selengkapnya
Kecamatan Medan Deli Luncurkan
Kecamatan Medan Deli Luncurkan "Pulsah", Inovasi Menanggulangi Sampah jadi Sedekah

Kecamatan Medan Deli luncurkan inovasi untuk menanggulangi masalah sampah yang diubah menjadi sedekah.

Baca Selengkapnya