Diduga Terpapar Radikalisme, Polwan Maluku Utara Diamankan di Bandara Juanda
Merdeka.com - Seorang Polwan berinisial NOS, anggota Ditreskrimum Polda Maluku Utara diamankan di Bandara International Juanda Surabaya, di Sidoarjo, Jawa Timur. NOS diamankan lantaran diduga terpapar paham radikalisme.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera yang dikonfirmasi wartawan, membenarkan informasi penangkapan Polwan berangkat bripda tersebut. "Ya benar," kata Barung singkat via pesan WhatsApp (WA), Minggu (26/5) malam.
Namun, Barung masih enggan menjelaskan detail kasus tersebut. Hanya saja, informasi yang beredar menyebut, NOS saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
Sementara itu, penangkapan NOS, berdasarkan informasi pihak Polres Sidoarjo yang diterima oleh pihak bandara. Informasi itu menyebut, ada salah satu penumpang Lion Air rute Maluku-Surabaya yang terpapar paham radikal.
Penumpang Lion Air yang diketahui sebagai Polwan dari Polda Maluku Utara itu menggunakan identitas palsu dengan nama Arfila M Said, kelahiran 13 Agustus 1996 di daerah Waringi, Kecamatan Odi Utara, Kabupaten Halmahera Selatan.
Kemudian dari informasi tersebut, petugas bandara dan anggota Polres Sidoarjo melakukan pengamanan NOS yang mendarat di Bandara Juanda, Minggu siang, sekitar pukul 13.00 WIB. Dia berangkat dari Maluku sekitar pukul 09.00 Waktu Indonesia Timur (WIT).
Dari pemeriksaan awal, NOS mengaku punya keluarga di Porong, Sidoarjo dan tujuannya datang ke Surabaya untuk belanja. Selanjutnya yang bersangkutan diserahkan ke Polda Jawa Timur.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Jatim akan melakukan pengawasan internal secara ketat dan berjenjang hingga satuan wilayah paling bawah.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di Kampung Mapia Distrik Supiori Utara, Kabupaten Supiori, Papua, Sabtu (03/04) lalu.
Baca SelengkapnyaBripda AN, saat ini masih diperiksa Propam Polda Sultra.
Baca SelengkapnyaAiptu AS diduga merupakan bagian dari jaringan pengedar narkoba antarpulau.
Baca SelengkapnyaUjang ditangkap usai terjerat kasus korupsi penyimpangan dana penyertaan modal dari pemda Kota Waringin Barat.
Baca SelengkapnyaPerintah pengamanan Kejaksaan Agung (Kejagung) ternyata diusulkan oleh seorang jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyidikan terkuak kalau EL dibantu Kopda AS menjadikan Markas Gudbalkir Pusziad di Buduran sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tiga orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Ternate, Provinsi Maluku Utara ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan narkoba
Baca SelengkapnyaTerduga teroris berinisial M ditangkap di Stasiun Solo Balapan sekitar pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKasat Reserse Narkoba Blitar Dicopot akibat Tes Urine Positif
Baca SelengkapnyaPenyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca SelengkapnyaAKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.
Baca Selengkapnya