Dihantam Badai, KM Bandar Nelayan 188 Kecelakaan di Perairan Australia
Merdeka.com - Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan kecelakaan laut yang menimpa Kapal Motor (KM) Bandar Nelayan 188 yang membawa 20 anak buah kapal di perairan Australia terjadi akibat faktor cuaca buruk, badai, dan gelombang tinggi.
"Perusahaan (pemilik) KM Bandara Nelayan 188 pada 13 Mei 2021 melaporkan kepada Basarnas bahwa kapal nelayan ini mengalami kecelakaan yang menyebabkan ruang mesin kapal kemasukan air, namun tidak bisa memastikan tempat kebocorannya sehingga menyebabkan badan kapal tenggelam," kata Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada saat ditemui di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (21/5).
Dilansir Antara, akibat sebagian badan kapal tenggelam maka logistik ikut tenggelam. Hampir 2/3 badan kapal tenggelam ke laut sehingga posisi semua ABK berada di anjungan berdasarkan dokumen yang diperoleh Basarnas.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kenapa kapal Kanaan itu tenggelam? 'Kapal tersebut tampaknya tenggelam dalam kondisi kritis. Kemungkinan karena badai atau upaya serangan pembajakan di Akhir Zaman Perunggu.'
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Saat itu posisinya, kata dia, berada di perairan internasional tetapi dekat dengan wilayah teritorial Australia kurang lebih 600 notical mile sebelah barat Australia. Kapal nelayan itu berangkat pada 8 April 2021 dan mengalami kecelakaan pada 13 Mei 2021.
Kapten Kapal KM Bandar Nelayan 188 Mugiyono mengatakan dirinya tidak pernah membayangkan apabila saat berlayar akan diterjang badai hingga seperti ini.
"Rasanya enggak bisa dibayangkan. Saat itu diterjang badai kira-kira dengan ketinggian 7 meter lebih," katanya.
Ia mengatakan pihak yang pertama kali menyelamatkan, yakni kapal Jepang selanjutnya dipindahkan ke kapal Australia HMAS ANSAC hingga dibawa menuju ke Pelabuhan Benoa, Bali.
"Pertama kali yang menyelamatkan adalah kapal Jepang terus dipindah dan langsung dibawa ke Benoa. Kami terapung-apung selama empat hari, makan seadanya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Jepang dan Pemerintah Australia yang sudah membantu membawa pulang ke Tanah Air," katanya yang mengaku menjadi kapten kapal sudah tiga tahun.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut video pelaut Indonesia yang membongkar kejanggalan pelayaran Rohingya ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKapal ini tenggelam bersama seluruh krunya pada 1904.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka bakar dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Gema Santhi, Nusa Penida.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa batu bara itu tenggelam pada 1904 karena dihantam badai besar.
Baca SelengkapnyaKapal KM Parikudus yang membawa sekitar 30 penumpang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaTampak laki-laki berbaju cokelat tersebut terduduk dengan mata sayu ketika mendapat panggilan dari keluarganya.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca Selengkapnya