Dikenal Riang, Istri Digorok Suami di Bekasi, Kerap Alami KDRT dan Sempat Ingin Cerai
Korban menikah dengan pelaku kira-kira tiga tahun yang lalu. Selama berumah tangga, korban sering mendapat perlakuan kasar hingga kekerasan fisik dari pelaku.
Entah apa pemicunya, NKW membabi buta menghabisi istrinya MSD (24).
Dikenal Riang, Istri Digorok Suami di Bekasi, Kerap Alami KDRT dan Sempat Ingin Cerai
MSD (24) seorang ibu muda tewas usai digorok NKW (25) suaminya sendiri di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Semasa hidup, M dikenal sebagai sosok periang, meski jarang menceritakan masalah yang dialaminya, termasuk ketika mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Linda (52), ibu kandung korban masih tak percaya anak perempuan satu-satunya meninggal dengan cara yang mengenaskan. Padahal sehari sebelum peristiwa pembunuhan, korban terlihat ceria seolah tidak memiliki masalah.
"Dia baru kerja dua minggu, dia bilangnya betah kerja di situ, penghasilannya juga lumayan, dia waktu ceritain soal kerjaannya kelihatan senang banget, sampai cium tangan saya berkali-kali."
Kata Linda saat ditemui di kediamannya Perumahan Tridaya Indah Estate 1, Desa Tridayasakti, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (11/9).
@merdeka.com
M anak kedua dari tiga bersaudara. Saat ini, M bekerja di salah satu perusahaan kosmetik.
Di perusahaan itu, korban menjadi content creator yang bertugas menjual produk kosmetik secara live di media sosial.
"Iya anak saya tiap hari live di TikTok, nawarin produk, kalau dia mau live, saya dikasih tahu, saya nonton anak saya, dia senang banget, makanya saya masih enggak percaya aja anak saya udah meninggal."
Kata Linda dengan mata berkaca-kaca.
@merdeka.com
Selama dua minggu menjadi content creator, produk kosmetik yang ditawarkan korban mengalami peningkatan penjualan. Saat itu korban berjanji akan membayarkan utang pada orang tuanya.
"Dua minggu kerja, penjualannya lumayan kata anak saya, dia juga bilang nanti kalau memenuhi target uangnya buat bayar utang-utang mamah, gitu bilangnya, waktu cerita itu dia senang banget, saya sampai dipanggil mamih, dia kalau lagi senang selalu panggil saya mamih," kenang Linda lirih.
Alami KDRT
Korban menikah dengan pelaku kira-kira tiga tahun yang lalu. Selama berumah tangga, korban sering mendapat perlakuan kasar hingga kekerasan fisik dari pelaku.
Beberapa hari kemudian Linda dihubungi korban dan mengatakan sudah melaporkan pelaku ke polisi.
"Mah, Mega udah divisum, gitu katanya, dia babak belur, terus lapor polisi, itu ya tanggal 7 Agustus kemarin, dia hubungi saya, iya sempat mau cerai, malah Mega pernah dua hari tinggal sama saya, dia enggak pulang ke kontrakan," kata Linda.
Namun upaya untuk cerai batal, karena kata Linda, pelaku mengancam akan bunuh diri jika diceraikan. Akhirnya saat itu pelaku dan korban kembali rujuk, namun dengan persyaratan yang harus disetujui oleh pelaku dan keluarganya.
"Iya mereka se-rumah lagi, tapi Mega bilang pengin ada perjanjian di atas materai, jadi seandainya kalau terjadi KDRT lagi, keluarga dia (pelaku) didenda sebesar-besarnya, tapi belum sempat terjadi."
Kata Linda
@merdeka.com
Korban dan pelaku dikaruniai dua anak. Anak pertama laki-laki saat ini berusia 3,5 tahun. Sedangkan anak kedua perempuan berusia 18 bulan. Setelah kejadian ini, kedua anak korban kini tinggal bersama Linda di Tambun Selatan.
Peristiwa pembunuhan sadis ini diketahui pada Sabtu (9/9) dini hari sekira pukul 01.30 WIB ketika Linda bersama suami dan kedua anak korban mendatangi rumah kontrakan korban. Saat itu, ibu korban melihat anaknya sudah tak bernyawa tergeletak di kasur.
Sementara pelaku menyerahkan diri ke Polsek Cikarang Barat pada Jumat (8/9) malam. Berdasarkan informasi yang diperoleh Linda saat berada di kantor polisi, korban digorok oleh pelaku pada Kamis (7/9) sekira pukul 23.00 WIB di rumah kontrakan.