Viral Curhatan Ibu Muda Tewas Digorok Suami: Unggah Foto Lebam dan Sempat Ingin Cerai
Curahan hati ibu muda ini ramai dibicarakan usai kasus pembunuhannya terungkap.
Curahan hati ibu muda ini ramai dibicarakan usai kasus pembunuhannya terungkap.
Viral Curhatan Ibu Muda Tewas Digorok Suami: Unggah Foto Lebam dan Sempat Ingin Cerai
MSD (24), ibu muda yang tewas digorok suami di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi seringkali menceritakan masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialaminya ke media sosial. Bahkan korban juga mengunggah foto-foto dirinya usai mengalami kekerasan fisik.
Keluh kesah korban saat mendapat kekerasan fisik dari pelaku berinisial NKW (24) dicurahkan di media sosial Instagram. Melalui Instagram Story, korban juga sempat menyampaikan keinginannya untuk bercerai dengan pelaku.Korban menceritakan masalah KDRT dan foto-foto usai mendapat kekerasan fisik dengan mengunggah ke akun Instagram @megasd2. Namun saat ini, akun tersebut telah hilang.
Curahan hati korban saat mendapat kekerasan fisik dari pelaku viral di media sosial. Banyak warganet yang merasa sedih dan iba, serta menyayangkan rencana bercerai dengan pelaku tidak sempat terwujud.
Berikut tulisan curahan hati korban yang diunggah di akun @megasd2 dan viral di media sosial : "Perlu enggak yah aku ngerasa malu buat bikin igs ini. Tapi setelah udah enggak kalut aku pikir harus berani. Sulit banget pasti dong lepas dari hubungan yang enggak sehat hehe".
"Aku rasa perlu deh bikin ini supaya aku lebih mantap melangkah buat SELESAI". Sampe aku berani buka ini di sosmed, karena di dunia nyata aku sendirian, yang pada akhirnya aku enggak punya kekuatan dan hal kaya gini terulang terus menerus".
"Plis banget aku enggak takut jadi jendes. Kalau cuma dipandang sebelah mata dan dicap enggak bener sama orang mah kan aku udah pernah, enggak ada rasanya. Yang aku takutin keadaan bikin aku nyerah lagi ke kamu. Masa iya sih selamanya aku harus ngalamin kdrt hufftt".
Dalam Instagram Story, korban juga menuliskan : "Doain aku dipermudah jadi jendes ya gais wkwk, mudah-mudahan kali ini enggak jilat ludah sendiri lagi wkwk, jangan takut nikah, emang ini lagi apes aja di aku wkwk, enggak cari bener atau salah. Yang jelas KDRT tetap aja enggak pernah dibenarkan wkwk".
Korban juga mengunggah foto surat laporan polisi atas kasus KDRT. Ibu muda dua anak itu juga memposting saat dirinya kabur usai diperlakukan kasar oleh pelaku dan diselamatkan oleh ojek online.
Pada Instagtam Story lainnya, korban mengunggah foto wajah yang lebam dan bibir yang bengkak. Pada foto itu, korban menuliskan kalimat : "Bonus gambar waktu hamil muda wkwk dikungfu pake jurus apatau lupa wkwk".
Saat mengalami kekerasan fisik, korban masih sempat mengunggah foto sambil tersenyum. Pada foto tersebut korban menuliskan"Aku udah di rumah mamak tapi anak-anak dibawa papanya. Karena dini hari tadi keos bgt buat selametin diri aku sendiri aja susah wkwk apalagi bawa anak-anak. Aku sendirian soalnya. Enggak apa-apa doain aja anak aku baik-baik ya, aku juga baik-baik. Yang mau simak drama ini sampe kelar pantengin terus ya stori aku wkwk. Enak nyambi makan kuaci".
Deden Suryana (26), kakak kandung korban membenarkan Instagram Story yang viral di media sosial itu milik MSD. Namun Deden belum pernah melihat postingan adik perempuannya itu di media sosial.
"Enggak saya belum pernah lihat (Instagram Story korban), soalnya WhatsApp saya juga diblokir sama adik saya, karena saya udah pernah ngelarang dia lagi buat hubungan lagi sama pelaku, saya omelin supaya jangan berhubungan lagi sama pelaku, tapi adik saya tidak mendengarkan omongan saya," ucapnya, Jumat (15/9).
Saat mengalami masalah rumah tangga, korban lebih sering bercerita kepada ibu dan kakak iparnya. Namun persoalan itu seringkali ditutupi sehingga Deden tidak tahu ketika adiknya mendapat kekerasan fisik.
"Istri saya dan ibu saya tahu, yang berhubungan intens dengan adik saya Mega, cuma istri saya dan ibu saya menutupi agar saya tidak bertindak, kalau saya yang bertindak, sudah saya habisin itu bocah (pelaku)," katanya.Selama menjalani rumah tangga bersama pelaku, korban kerap mendapat kekerasan fisik. Selama itu juga korban seringkali meninggalkan pelaku dan memilih tinggal bersama orang tuanya di Tambun Selatan.
"Sebenarnya kalau ada kisruh atau berantem gitu dia ke rumah ibu saya, nanti beberapa hari balik lagi, bahkan yang terakhir yang laporan KDRT ke polisi itu adik saya tinggal sama ibu saya," katanya.
Menurut Deden, korban terpaksa kembali tinggal di kontrakan bersama pelaku karena kesehariannya tidak ada yang membantu. Seperti mengantarnya ke tempat kerja dan mengantarkan kedua anaknya ke rumah ibunya.
"Ya karena adik saya baru kerja, dan enggak ada kendaraan segala macem, enggak ada yang ngaterin, jadi ya akhirnya balik lagi sama si pelaku, padahal udah saya bilangin jangan balik lagi, udah cukup enggak usah balik lagi, tapi ya namanya udah takdirnya ya mau gimana, sekarang saya cuma bisa terima dengan lapang dada, diiklhaskan aja," ungkapnya.
MSD tewas digorok oleh suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.Tragisnya lagi, saat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan. Pelaku yakni suami korban, sudah ditangkap setelah menyerahkan diri ke Polsek Cikarang Barat.
Peristiwa pembunuhan sadis ini diketahui ketika ibu korban mendatangi rumah kontrakan pada Sabtu (9/9) dini hari sekira pukul 01.30 WIB. Saat itu dia melihat anaknya sudah tergeletak tak bernyawa di atas kasur.
Sementara berdasarkan pengakuan pelaku di kantor polisi, peristiwa pembunuhan itu dilakukan oleh pelaku pada Kamis (7/8) malam. Dari hasil penyidikan, polisi memastikan pembunuhan ini dilatarbelakangi masalah ekonomi rumah tangga.