Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Din soal revisi UU KPK: Jangan-jangan pengusulnya setan dan koruptor

Din soal revisi UU KPK: Jangan-jangan pengusulnya setan dan koruptor Din Syamsuddin. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Penolakan revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berdatangan, baik dari perorangan maupun kelompok. Usulan revisi tersebut dianggap sebagai upaya sistematis untuk melemahkan kerja lembaga antirasuah tersebut.

Namun secara bersamaan, sejumlah pihak membantah dituding sebagai inisiator revisi Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 itu. Dari para menteri hingga Presiden Joko Widodo kompak berkilah disebut sebagai inisiator usulan tersebut.

Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin melihat adanya keanehan dengan upaya 'ngeles' para inisiator perubahan undang-undang tersebut. Dia justru menduga para pengusulnya adalah sejumlah pihak dalam suasana terancam dengan keberadaan KPK saat ini.

"Aneh dan menjadi pertanyaan, ketika semua pihak tidak mengakui sebagai pengusulnya. Tiba-tiba tidak mengakui dan saling tuding, sekali lagi ini aneh. Jangan-jangan pengusulnya para setan dan koruptor yang tengah terancam," kata Din di Universitas Brawijaya Malang, Sabtu (10/10).

Din mengaku tidak habis mengerti adanya sebagian pihak baik dari pemerintah maupun DPR yang menginginkan perubahan undang-undang ke arah KPK menjadi lemah. Sementara korupsi masih merajarela dan menjadi ancaman bangsa dan negara. Korupsi masih menjadi kejahatan yang luar biasa terhadap rakyat.

"Saya mendorong agar (revisi) dipikirkan kembali," katanya.

Menurut Din, KPK memang bersifat adhoc dan tentu nanti pada waktunya lembaga penegakan hukum seperti kepolisian, kejaksaan yang akan melaksanakan tugas-tuganya. Sesuai amanat reformasi, karena merajalelanya KKN, sementara lembaga-lembaga penegak hukum tidak cukup siap maka KPK dibentuk.

"Tetapi kalau korupsi semakin kuat, KPK sangat diperlukan dan harus diperkuat. Jangan diperlemah. Makanya perubahan Undang-Undang itu untuk dipikirkan kembali," katanya.

Din mengingatkan kepada para politisi dan pemerintah agar tidak takut kalau KPK kuat. Pihak yang takut itu dicurigai yang terancam.

"Saya tidak mau bersuudzon, justru saya melihat masyarakat madani akan mendukung KPK dan mari kita beri dukungan. Jangan sampai ada perubahan UU KPK yang justru melemahkan KPK, karena itu merupakan kontra produktif terhadap cita-cita reformasi kita selama ini," ujar dia.

Soal waktu 12 tahun yang diberikan dalam draf usulan revisi, menurut Din tidak realistis. Kesementaraan KPK katanya tergantung korupsi masih ada atau tidak.

"Kalau korupsi semakin kuat, KPK harus terus ada, parameternya menurun atau tidak. Korupsinya merajalela, KPK-nya dibatasi. Akan membuka peluang bagi koruptor baru atau calon koruptor merajalela," katanya.

Din menginggatkan kepada Pemerintahan Jokowi dan DPR saat ini, agar tidak punya pikiran untuk mengubah Undang-Undang KPK jika tujuannya untuk melemahkan KPK.

"Kalau ke arah memperkuat kita dukung. Dan tetap memberantas korupsi, mencegah hanya satu aspek saja. Pejabat-pejabat DPR nggak usah takut kalau KPK kuat. Berani karena benar," pungkasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Soal Revisi UU KPK, Hasto: Sampai Sekarang KKN Semakin Merajalela
Soal Revisi UU KPK, Hasto: Sampai Sekarang KKN Semakin Merajalela

Dia pun menyinggung soal Singapura yang bisa maju berkat supremasi hukum.

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan: Sudah Saatnya KPK Dipimpin Orang Berintegritas
Anies Baswedan: Sudah Saatnya KPK Dipimpin Orang Berintegritas

Anies mengatakan, Indonesia saat ini telah banyak dirusak oleh para koruptor culas.

Baca Selengkapnya
Begini Ganjar Perlakukan KPK jika Terpilih jadi Presiden
Begini Ganjar Perlakukan KPK jika Terpilih jadi Presiden

Ganjar turut mengutarakan keingiannya untuk melakukan revisi regulasi terkait KPK.

Baca Selengkapnya
Respons KPK Soal Aduan Jaksa Diduga Peras Saksi Sampai Rp3 M
Respons KPK Soal Aduan Jaksa Diduga Peras Saksi Sampai Rp3 M

KPK segera mengecek terkait dengan aduan dugaan seorang Jaksa KPK melakukan pemerasan terhadap saksi

Baca Selengkapnya
Jika jadi Presiden, Anies Bakal Wajibkan Ketua KPK Tandatangani Surat Ini
Jika jadi Presiden, Anies Bakal Wajibkan Ketua KPK Tandatangani Surat Ini

Pimpinan dan pegawai KPK jangan hanya cuma mentaati aturan hukum.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Harap Pimpinan dan Dewas KPK 2024-2029 Dapat Pulihkan Kepercayaan Masyarakat
Said Abdullah Harap Pimpinan dan Dewas KPK 2024-2029 Dapat Pulihkan Kepercayaan Masyarakat

Said Abdullah mengingatkan agar pimpinan dan dewas KPK yang akan terpilih dapat memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap KPK.

Baca Selengkapnya
TKN Respons Janji Cak Imin Bakal Terbitkan Perppu untuk Kembalikan UU KPK
TKN Respons Janji Cak Imin Bakal Terbitkan Perppu untuk Kembalikan UU KPK

TKN memahami bila indeks korupsi versi Indonesian Corruption Watch (ICW) masih tinggi.

Baca Selengkapnya
Blak-Blakan Abraham Samad Soal Sistem KPK Diobrak-abrik Pimpinan
Blak-Blakan Abraham Samad Soal Sistem KPK Diobrak-abrik Pimpinan

Sistem yang ada di sana (KPK) diobrak-abrik oleh pimpinan KPK makanya saya menganggap hebat ini karena dia bisa mengubah sistem.

Baca Selengkapnya
Cara Anies Kembalikan Independensi KPK Jika Menang Pilpres 2024
Cara Anies Kembalikan Independensi KPK Jika Menang Pilpres 2024

"Saya dan Gus Imin berkomitmen untuk mengembalikan kewibawaan hukum KPK, independensi KPK," kata Anies.

Baca Selengkapnya
MAKI Ingatkan Calon Anggota BPK Bukan Sosok Pencari Kerja atau Titipan
MAKI Ingatkan Calon Anggota BPK Bukan Sosok Pencari Kerja atau Titipan

Boyamin menegaskan kasus suap yang menyeret auditor maupun anggota BPK menunjukkan adanya integritas yang buruk.

Baca Selengkapnya
Ini Pesan KPK untuk Anggota DPR Periode 2024-2029
Ini Pesan KPK untuk Anggota DPR Periode 2024-2029

RUU Perampasan Aset sempat jalan di tempat pada Komisi III DPR periode 2019-2024.

Baca Selengkapnya
Abraham Samad: KPK Semakin Rusak!
Abraham Samad: KPK Semakin Rusak!

" Ditambah perilaku individu pimpinan KPK, maka semakin rusaklah KPK, hancur sudah," Kata Abraham Samad

Baca Selengkapnya