Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinilai abai, Jokowi disomasi keluarga korban vaksin palsu

Dinilai abai, Jokowi disomasi keluarga korban vaksin palsu Demo vaksin palsu di RS Harapan Bunda. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Meski sudah membentuk satgas, pemerintah untuk mengungkap kasus vaksin palsu membuat keluarga korban berang. Bersama Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Aliansi Korban Vaksin Palsu melayangkan somasi kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Sejak kasus ini mencuat bulan Juni lalu, namun pemerintah belum juga memberikan titik terang. Keluarga korban menilai pemerintah tidak serius menangani kasus itu.

"Saat ini kondisi keluarga korban masih dalam keadaan menggantung. Tidak ada kejelasan apapun," ungkap Ketua Posko Pengaduan YLBHI, Wahyu Nandang Herawan di Sekretariat YLBHI, Jl Pangeran Diponegoro No. 74, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/10).

Wahyu menyatakan jeratan pidana bagi para pelaku pembuatan vaksin palsu bukan merupakan jawaban yang diinginkan para korban, melainkan tindakan tegas pemerintah dalam mencegah kasus serupa terulang kembali. Namun sayangnya, lanjut Wahyu, hal itu belum dilakukan.

"Faktanya, sampai hari ini sepertinya pemerintah telah mengabaikan tanggung jawabnya sebagaimana yang diatur dalam perundang-undangan. Pengabaian pemerintah atas tugas dan tanggung jawabnya dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum," ujarnya.

Wahyu juga menyayangkan sikap Kementerian Kesehatan yang seolah lepas tangan dari kasus vaksin palsu. Padahal, pemerintah seharusnya bisa mendorong lembaga-lembaga di bawahnya untuk melakukan pencegahan sejak dini.

Wahyu juga menyayangkan tidak adanya transparansi dan akuntabilitas dari pemerintah, padahal sudah dibentuk Satgas Vaksin Palsu. Sebab, anak-anak berpotensi besar menjadi korban bagi serum yang tidak jelas kandungannya itu.

"Dengan ketidaktransparanan dan ketidakjelasan serta mandeknya kinerja Satgas Vaksin Palsu sebagai badan Adhoc yang dibentuk oleh pemerintah dalam menyelesaikan problem vaksin palsu di masyarakat, hal ini membuat masyarakat geram dan kecewa. Pasalnya, pemerintah sebagai pihak yang memiliki kewenangan untuk menghormati, memenuhi, menjamin, melindungi dan menegakkan hak asasi manusia (Hak atas kesehatan) telah melakukan pengabaian dengan tidak menuntaskan dan menjawab persoalan di masyarakat. Ini kan masalah kesehatan, apalagi yang jadi korbannya adalah anak-anak generasi penerus bangsa yang masa depannya masih panjang. Bagaimana bisa revolusi mental kalau warganya tidak sehat?" tegasnya.

Kondisi ini sangatlah berbahaya, mengingat perihal vaksinasi merupakan hal yang utama bagi anak-anak karena untuk melindungi kekebalan mereka dari serangan virus berbahaya. Namun problemnya adalah pemerintah tidak serius dengan penyelesaian dan menuntaskan problem vaksinasi.

Somasi ini mereka tujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Ketua DPR, Menteri Kesehatan, Kepala BPOM, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Gubernur Provinsi Jawa Barat dan Gubernur Provinsi Banten karena kelalaiannya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana telah diatur dalam perundang-undangan.

"Jadi diawali dengan notifikasi dulu sebelum mengajukan gugatan. Jika dalam waktu 60 hari pemerintah tidak melakukan 18 tuntutan yang ada dalam somasi, maka kami akan melakukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Aliansi Korban Vaksin Palsu Sari Elvita Agus Silowaty mengungkapkan bahwa pihak pemerintah belum menyampaikan permintaan maaf sama sekali kepada keluarga korban.

"Hingga saat ini pemberitaannya sudah hilang, permintaan maaf tak kunjung datang. Mereka hanya mengatakan turut prihatin seolah tidak melakukan kesalahan. Setidaknya kalau sudah ada permintaan maaf, kami merasa dihargai dan pemerintah mengakui adanya kesalahan. Hal ini tentu saja bisa menurunkan tingkat kepercayaan kami sebagai warga terhadap pemerintah," tutupnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Koalisi Masyarakat Sipil Beri Somasi Kedua Kepada Jokowi Agar Minta Maaf Karena Kecurangan Pemilu
Koalisi Masyarakat Sipil Beri Somasi Kedua Kepada Jokowi Agar Minta Maaf Karena Kecurangan Pemilu

Somasi pertama dikirim oleh Koalisi Masyarakat Sipil pada tanggal 9 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Adik Wiji Thukul dan Keluarga Aktivis 1997-1998 Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM
Adik Wiji Thukul dan Keluarga Aktivis 1997-1998 Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM

Adik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Kamisan Terakhir di Pemerintahan Jokowi, Aktivis Bacakan Surat Penuh Kekecewaan
FOTO: Aksi Kamisan Terakhir di Pemerintahan Jokowi, Aktivis Bacakan Surat Penuh Kekecewaan

Aktivis Aksi Kamisan ke-836 menyoroti tidak terealisasinya janji-janji keadilan bagi korban pelanggaran HAM selama 10 tahun berkuasa.

Baca Selengkapnya
Kronologi Terungkapnya Korupsi Bansos Presiden Jokowi Rugikan Negara Rp125 M, Berawal OTT Eks Mensos Juliari
Kronologi Terungkapnya Korupsi Bansos Presiden Jokowi Rugikan Negara Rp125 M, Berawal OTT Eks Mensos Juliari

Diketahui, untuk anggarannya berasal dari APBN tahun 2020 mencapai Rp753 miliar

Baca Selengkapnya
KPK Beberkan Modus Korupsi Bansos Presiden Jokowi Tahun 2020, Isi Sembako Dikurangi Capai 6 Juta Paket
KPK Beberkan Modus Korupsi Bansos Presiden Jokowi Tahun 2020, Isi Sembako Dikurangi Capai 6 Juta Paket

Untuk satu tahap paket, KPK mengungkapkan terdapat sekitar dua juta paket yang dikerjakan oleh Ivo.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Jokowi Dipolisikan Anies dan Surya Paloh
CEK FAKTA: Hoaks Video Jokowi Dipolisikan Anies dan Surya Paloh

Beredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh

Baca Selengkapnya
Tim Hukum AMIN Ancam Laporkan Jokowi ke Bawaslu soal Pernyataan Presiden Boleh Kampanye dan Memihak di Pemilu
Tim Hukum AMIN Ancam Laporkan Jokowi ke Bawaslu soal Pernyataan Presiden Boleh Kampanye dan Memihak di Pemilu

Tim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.

Baca Selengkapnya
KPK Ungkap Isi Bansos Covid-19 Presiden Jokowi yang Dikorupsi: Beras hingga Minyak Goreng
KPK Ungkap Isi Bansos Covid-19 Presiden Jokowi yang Dikorupsi: Beras hingga Minyak Goreng

Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan Direktur Utama Mitra Energi Persada sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020 Ivo Wongkaren.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Murka! Kabasarnas Jadi Tersangka KPK Usai Curangi Sistem Lelang yang Dibangunnya
VIDEO: Jokowi Murka! Kabasarnas Jadi Tersangka KPK Usai Curangi Sistem Lelang yang Dibangunnya

Presiden Jokowi buka suara soal Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi yang ditetapkan tersangka oleh KPK

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Kasus Agus Salim! Ini 3 Penyelewengan Donasi dengan Nominal Fantastis di Indonesia
Tak Hanya Kasus Agus Salim! Ini 3 Penyelewengan Donasi dengan Nominal Fantastis di Indonesia

Meski donasi seharusnya digunakan untuk membantu yang membutuhkan, sejumlah kasus justru memperlihatkan dana tersebut diselewengkan.

Baca Selengkapnya
KPK Geledah Sejumlah Tempat di Jabodetabek, Usut Korupsi Bansos Presiden
KPK Geledah Sejumlah Tempat di Jabodetabek, Usut Korupsi Bansos Presiden

KPK menggeledah sejumlah tempat di Jabodetabek untuk mengusut kasus korupsi Banpres.

Baca Selengkapnya
Viral Ibu-ibu Korban Tragedi Kanjuruhan Dihadang Aparat Saat Bertemu Jokowi, Ini Penjelasan Istana
Viral Ibu-ibu Korban Tragedi Kanjuruhan Dihadang Aparat Saat Bertemu Jokowi, Ini Penjelasan Istana

Viral Ibu-ibu Korban Tragedi Kanjuruhan Dihadang Aparat Saat Bertemu Jokowi, Ini Penjelasan Istana

Baca Selengkapnya