Dinilai Efektif, Ganjil Genap di Kota Tasikmalaya Diperpanjang Hingga 16 Agustus
Merdeka.com - Kota Tasikmalaya menjadi salah satu wilayah yang turun level dari 4 ke 3 dalam perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Saat PPKM level 4 diberlakukan, Kota Tasikmalaya memberlakukan sistem ganjil genap di pusat kota untuk mengurangi kerumunan.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf menyebut bahwa sistem ganjil genap di Jalan Haji Zaenal Mustofa akan dilanjutkan walau saat ini Kota Tasikmalaya masuk PPKM level 3. Pemberlakuan disesuaikan dengan masa perpanjangan, yaitu sampai 16 Agustus.
"Ganjil genap di jalan HZ Mustofa akan terus dilanjutkan sampai tanggal 16 (Agustus). Sangat efektif mengurangi kerumunan di pusat keramaian," ujar Yusuf Selasa (10/8).
-
Kapan Garut ramai dikunjungi? Tidak heran jika Garut menjadi salah satu tujuan favorit para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
-
Kapan Gumuk Pasir Tungtung Karang ramai dikunjungi? Merujuk Instagram @jawabarat.banget, keindahan gumuk pasir akan semakin terasa saat sore hari.
-
Kenapa Pandeglang banyak dikunjungi? Tak heran, jika Pandeglang memiliki berbagai objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Bahkan, pemerintah Pandeglang terus mengembangkan berbagai objek wisata untuk menarik lebih banyak pengunjung.
-
Siapa yang biasanya mengunjungi Desa Mukapayung? Bagi keluarga, wisata ini juga bisa dijadikan tempat berenang yang asyik dengan beberapa fasilitas kolam renang.
-
Apa yang membuat Kampung Gandekan dulunya sangat ramai? Kampung Gandekan merupakan salah satu wilayah kelurahan yang berada di Kota Solo. Dulunya wilayah ini dikenal sebagai salah satu wilayah tersibuk. Hal ini dikarenakan kampung itu dulunya merupakan kawasan perdagangan terkemuka.
-
Kapan Umbul Ponggok ramai dikunjungi? Siapa yang tidak pernah mendengar nama Umbul Ponggok.
Sebelum pemberlakuan ganjil genap, menurut Yusuf, setiap harinya lokasi tersebut selalu didatangi banyak warga dari daerah penyangga, mulai Garut, Ciamis, Banjar, hingga Pangandaran. Hal tersebut terjadi karena jalan tersebut merupakan pusat perbelanjaan terbesar di wilayah Priangan Timur.
Keberhasilan Kota Tasikmalaya turun level, menurut Yusuf terjadi karena kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Jika kerumunan bisa terus semakin dikurangi, maka bukan tidak mungkin Kota Tasikmalaya akan segera turun lagi ke level 2.
Selain itu, diungkapkan Yusuf, sistem ganjil genap juga berdampak pada tidak macetnya wilayah tersebut dan penataan parkir lebih tertata karena mobilitas kendaraan bisa teratur. Hal lainnya, masyarakat juga lebih tertib memakai masker.
"Perpanjangan PPKM ini memang dirasakan (dampaknya). Jumlah penyebaran corona di Kota Tasikmalaya turun drastis. Sekarang BOR (bed occupancy rate) rumah sakit sudah di angka 50 persen. Kalau level 2 atau 1 kan lebih enak lagi kelonggarannya," ungkap Yusuf.
Saat ini, diakui Yusuf, roda perekonomian di Kota Tasikmalaya kembali hidup. Para pedagang atau restoran dengan bangunan sifatnya terbuka sudah bisa beroperasi lagi dan melayani makan di tempat tentunya dengan berbatas waktu dan jumlah.
"Intinya PPKM Level 3 di Kota Tasikmalaya bisa menekan penyebaran dibarengi geliat ekonomi supaya bisa tumbuh normal kembali," tutup Yusuf.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaPolisi menerapkan pemeriksaan ganjil genap (gage) sebelum memasuki Jalur Puncak.
Baca SelengkapnyaVolume lalu lintas transaksi di GT Cileunyi pun meningkat 15,59 persen.
Baca SelengkapnyaAan mengatakan sejak malam tadi sempat terjadi kepadatan namun tidak sampai menimbulkan kemacetan.
Baca SelengkapnyaTimses yakin suara Ganjar dan Mahfud di Jateng masih akan unggul.
Baca SelengkapnyaSelama libur lebaran, operasional candi borobudur dibuka lebih awal dan tutup lebih lama.
Baca SelengkapnyaGanjil Genap di Jalur Puncak diberlakukan mulai Selasa (18/7) sore dan Rabu (19/7) atau sebelum dan hari H 1 Muharram 1445 Hijriah.
Baca Selengkapnya