Dinkes Kota Batu gratiskan deteksi TBC
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kota Batu, Jawa Timur, menggratiskan biaya periksa untuk mendeteksi penyakit Tuberculosis (TBC) yang menyerang paru-paru melalui rontgen bagi warga setempat.
Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu Fauzul Wildan, Selasa, mengatakan kegiatan deteksi penyakit TBC secara gratis bagi warga yang bekerja sama dengan pihak ketiga tersebut merupakan yang pertama kalinya.
"Setiap desa dibatasi hanya 10 orang warga yang diberi kesempatan cek TBC melalui rontgen tersebut. Dan, untuk menentukan warga yang bisa cek gratis tersebut ditentukan melalui penyaringan yang dilakukan oleh kader kesehatan di masyarakat, khususnya bagi warga yang menderita TBC Paru," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (3/6).
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Kenapa kasus TB di Indonesia masih tinggi? Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya kasus TB di Indonesia antara lain kepadatan penduduk di kota-kota besar, seperti Jakarta, yang memudahkan penyebaran bakteri.
-
Dimana penderita TBC bisa berobat gratis? Untuk berobat, penderita bisa ke puskesmas tanpa dipungut biaya, maupun ke rumah sakit dengan layanan BPJS Kesehatan.
-
Siapa yang berisiko terkena TBC? Orang yang mengidap HIV/AIDS dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah memiliki risiko lebih tinggi tertular tuberkulosis dibandingkan orang dengan sistem kekebalan tubuh normal. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan anak-anak Anda. Pasalnya, anak-anak juga memiliki risiko tinggi terkena TBC, bahkan cenderung lebih serius terjadi pada mereka.
-
Siapa saja kelompok rentan TBC? Kelompok Rentan TBC Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini terutama menyerang paru-paru, tetapi juga bisa mempengaruhi bagian tubuh lain. TBC dapat menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meludah. Berikut ini adalah kelompok-kelompok yang rentan terinfeksi TBC: Orang dengan Imunitas Tubuh Rendah: Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi TBC. Ini termasuk orang dengan HIV/AIDS, pengidap kanker yang menjalani kemoterapi, penderita diabetes, dan mereka yang mengalami malnutrisi.Anak-anak: Sistem imun anak-anak, terutama yang berusia di bawah 5 tahun, belum sepenuhnya berkembang. Ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi TBC. Lansia: Dengan bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh menjadi kurang efektif, sehingga orang lanjut usia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi TBC.Perokok Aktif dan Pasif: Merokok dapat merusak paru-paru dan memengaruhi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko terkena TBC. Perokok pasif, terutama anak-anak yang tinggal dengan perokok, juga berisiko. Orang yang Tinggal atau Bekerja di Lingkungan Berisiko Tinggi: Ini termasuk penjara, rumah sakit, tempat penampungan tunawisma, dan fasilitas perawatan jangka panjang, di mana penularan TBC lebih mungkin terjadi.Orang yang Memiliki Kontak Dekat dengan Penderita TBC: Tinggal serumah atau memiliki kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi TBC meningkatkan risiko penularan.Pengguna Narkoba: Penggunaan narkoba, terutama melalui injeksi, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi TBC. Pekerja Kesehatan: Mereka yang bekerja di sektor kesehatan sering berinteraksi dengan pasien TBC, sehingga memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar.Penduduk atau Pendatang dari Area dengan Prevalensi TBC Tinggi: Orang-orang yang tinggal atau berasal dari negara dengan tingkat penularan TBC yang tinggi juga berisiko.
Menurut dia program penggratisan deteksi TBC melalui rontgen dilatarbelakangi oleh jumlah penderita TBC di Indonesia cukup tinggi, apalagi TBC yang disebabkan oleh bakteri ini akan menyerang paru-paru, kelenjar dan tulang belakang jika sudah parah.
Ciri-ciri penderita TBC paru di antaranya adalah batuk kronis selama dua pekan tidak berhenti, penurunan berat badan, nafsu makan turun, sesak nafas dan dahak disertai darah. Oleh karena itu, jika warga menderita dengan ciri-ciri itu bisa periksa ke Puskesmas, nanti dicek dahaknya, lalu diobati.
Dia mengatakan untuk pengobatan bagi penderita membutuhkan waktu sekitar enam bulan dan obat harus diminum terus menerus hingga habis dan tidak boleh terlewat satu kali minum pun karena bakteri TBC ini unik.
"Pendeteksian melalui rontgen gratis ini juga sebagai bentuk untuk mencari data para penderita TBC, meski di Kota Batu jumlahnya penderitanya masih rendah. Namun, apakah rendahnya jumlah itu karena penemuannya lemah atau tidak ada penderita," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, deteksi melalui rontgen gratis tersebut menjadi salah satu solusi untuk melakukan pendataan. Program deteksi dan rontgen gratis tersebut akan berlangsung hingga 7 Juni 2014.
Meskipun prevalensinya menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penderita penyakit TB Paru di Indonesia masih cukup tinggi, bahkan bahkan saat ini menempati peringkat empat terbanyak di seluruh dunia setelah China, India dan AFrika Selatan.
Prevalensi TB di Indonesia pada 2013 adalah 297 per 100.000 penduduk dengan kasus baru setiap tahun mencapai 460.000 kasus. Dengan demikian, total kasus hingga 2013 mencapai sekitar 800.000-900.000 kasus. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaHingga bulan Juli 2024 sudah ada sekitar 60 juta penduduk Indonesia yang melakukan skrining kesehatan berdasarkan by name by address.
Baca SelengkapnyaDalam program tersebut Prabowo menargetkan bisa menyasar 52,2 juta penduduk yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan skrining juga dilakukan kepada masyarakat yang mengalami batuk- batuk lebih dari tiga bulan.
Baca SelengkapnyaKemajuan kesehatan masyarakat adalah salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia, yang terwujud dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Baca SelengkapnyaTuberkulosis merupakan tantangan yang masih dihadapi oleh Indonesia hingga saat ini.
Baca Selengkapnya13.200 orang mendapatkan layanan kesehatan gratis yang tersebar di berbagai wiayah dengan periode pelaksanaan pada 1-2 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelalui program CSR (Corporate Social Responsibility) yang membantu masyarakat Indonesia di berbagai sektor.
Baca Selengkapnya