Dipelihara warga, 4 bayi orangutan kondisinya memprihatinkan
Merdeka.com - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah serta yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng Kalimantan Tengah, menyita empat bayi orangutan dari tangan warga. Kesemuanya kini berada dalam perawatan yayasan BOS Nyaru Menteng.
Empat orangutan disita sejak tanggal 1 Februari 2016 lalu. Saat itu, masyarakat berulang kali menginformasikan, adanya orangutan yang dipelihara warga.
"Kita cek, kita datangi di barak karyawan kebun sawit di kilometer 47 Palangkaraya. Ternyata, benar ada warga pelihara bayi orangutan betina usia sekitar 1,5 tahun. Kondisinya, dirantai di depan barak, dekat kandang pupuk dan pestisida," kata Juru Bicara Yayasan BOS Nyaru Menteng, Monterado Fridman, kepada merdeka.com, Kamis (4/2).
-
Apa yang terjadi pada anak orangutan? 'Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan,' kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Kenapa Orangutan terancam punah? Orangutan, spesies kera besar Asia yang unik, kini menghadapi ancaman kepunahan karena kehilangan habitat secara dramatis, pembunuhan ilegal, dan kebakaran hutan.
-
Mengapa Orangutan Tapanuli terancam punah? Hal ini disebabkan hanya terdapat 800 individu Orang utan Tapanuli yang masih hidup di Hutan Batang Toru. Selain itu, ancaman kehilangan habitat akibat perburuan juga menjadi faktor lainnya.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
-
Siapa yang paling sering menjadi korban serangan singa? Singa selalu memiliki potensi bahaya terhadap manusia dan sering kali dianggap sebagai ancaman serius.
Upaya untuk menyita, rupanya tidak berjalan mulus. Sebab, warga yang memeliharanya bersikeras untuk tidak menyerahkan kepada petugas BKSDA.
"Akhirnya setelah diberi pengertian, dengan berat hati, warga itu menyerahkan juga. Sekarang dititipkan di yayasan BOS Nyaru Menteng," ujar Fridman.
"Kondisinya mulai membaik, sekarang sedikit trauma kalau dekat dengan orang yang baru dia tahu, dia kenal," tambahnya.
Berselang dua hari kemudian, Rabu (3/2) kemarin, petugas BKSDA Kalteng dan BOS Nyaru Menteng, kembali menyita satu orangutan jantan dari tangan warga, yang diperkirakan usia lima bulan.
"Lokasinya, di Desa Tanjung Kalanis, kami harus pulang pergi 400 kilometer untuk menjemput bayi orangutan itu. Dipelihara warga sudah 4 bulan ini," ujar Fridman.
bayi orang utan ©2016 dok. BOS Nyaru Menteng"Kondisinya memprihatinkan, ada luka di punggung, sehingga dia cuma bisa berbaring, berada di sangkar atau kandang yang biasa digunakan untuk kandang kucing," tambahnya.
Masih pada Rabu (3/2), petugas kembali menyita satu orangutan betina, dari tangan warga di Desa Timpah, Kabupaten Kapuas. Orangutan itu berusia 2 tahun, yang dipelihara warga sejak tahun 2014 lalu.
"Warga desa Timpah ini sadar, bahwa memelihara orangutan, bisa dikenakan sanksi. Untuk itu, berinisiatif menyerahkannya kepada petugas," ungkap Fridman.
Tidak cukup sampai di situ, Kamis (4/2) hari ini, tim BKSDA Kalteng dan Yayasan BOS Nyaru Menteng, kembali menyita satu bayi orangutan betina berusia 5 bulan dari tangan warga di Desa Tumbang Talaken, Kabupaten Gunung Mas.
"Tangannya diduga patah, karena ada pembengkakan. Sekarang dalam perjalanan ke BOS Nyaru Menteng" sebut Fridman.
Dengan demikian, lanjut Fridman, BOS Nyaru Menteng, sejak awal tahun 2016, menerima 4 bayi orangutan dari BKSDA Kalteng untuk dilakukan perawatan. Banyaknya orangutan yang disita dari tangan warga, berkat kerja sama yang dibangun antara warga dan petugas.
"Pascakebakaran hutan dan lahan di Kalteng yang merata, memang banyak yang keluar dari hutan. Mencuat kekhawatiran, orangutan menjadi komoditi untuk pasar gelap. Itu jangan sampai terjadi," tegas Fridman. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video yang memperlihatkan dua orang utan berjalan di wilayah tambang Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kondisi fisik yang sangat kurus menghebohkan media.
Baca Selengkapnya"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaHeboh seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki janin di perutnya.
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaDengan mengenal fakta-fakta orang utan, kita tidak hanya akan memperkaya pengetahuan terhadap hewan ini, tapi juga membangun kesadaran untuk melindungi mereka.
Baca SelengkapnyaTidak diketahui datang dari arah mana, seekor monyet langsung menarik si bayi yang tengah tertidur.
Baca SelengkapnyaBKSDA belum bisa memastikannya apakah dua ekor orangutan itu betina dan anaknya.
Baca SelengkapnyaMereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut ditemukan dalam kondisi mengerikan berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaBayi puma berbulu seputih salju ini diyakini sebagai satu dari empat puma albino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penyebab anak babi ini punya kelainan bentuknya.
Baca Selengkapnya