Heboh Bayi Laki-Laki Hamil di Sumbar, Ini Penjelasan Medisnya
Heboh seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki janin di perutnya.
Bayi itu lahir dalam kondisi normal dan sehat pada April 2023 lalu. Namun hari demi hari, perut bayi A semakin membesar.
Heboh Bayi Laki-Laki Hamil di Sumbar, Ini Penjelasan Medisnya
Heboh seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki janin di perutnya. Bayi itu berinisial A, anak dari pasangan insial H (27) dan U (25).
Bayi itu lahir dalam kondisi normal dan sehat pada April 2023 lalu. Namun hari demi hari, perut bayi A semakin membesar.
Kejadian ini kemudian viral di media sosial. Informasi kondisi A tersebar luas usai keluarga membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Muhammad Zein Painan, Sumbar.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi sekaligus Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Muhammad Alamsyah Aziz menjelaskan kondisi yang dialami bayi A.
Alamsyah mengatakan, bayi A mengalami Fetus in Fetu. Kondisi Fetus in Fetu digambarkan sebagai janin yang terjebak di dalam saudara kembarnya. Kelainan ini sangat jarang terjadi.
“Janin ini terus hidup sebagai parasit bahkan setelah kelahiran dengan membentuk struktur saluran umbilical yang menyedot suplai darah kembarannya dan tumbuh membesar, bahkan mulai membahayakan inangnya,”
jelas Alamsyah melalui pesan elektronik kepada merdeka.com, Rabu (25/10).
merdeka.com
Menurut Alamsyah, janin parasit ini biasanya anancephalic (tanpa otak) dan kekurangan organ internal dan tidak bisa bertahan hidup sendiri. Meskipun janin ini 'hampir' menjadi manusia (sekalipun belum berkembang dan aneh) memiliki fitur otot, jemari, rambut, kuku dan gigi.
Fetus in Fetu terjadi sangat dini pada kehamilan kembar, saat satu janin membungkus yang lainnya.
“Janin dominan tumbuh, sedang janin kembar lainnya hidup selama masa kehamilan menyerap makanan dari inang kembarannya seperti semacam parasit. Biasanya, kedua kembar mati sebelum lahir, tetapi ada juga yang bertahan,” jelas dia.
Alamsyah mengatakan, malformasi Fetus in Fetu didefinisikan sebagai keberadaan fetus parasit, monozygotik, diamniotik dalam tubuh saudaranya.
Fetus in Fetu paling umum atau sekitar 80% berada di wilayah retroperitoneal (rongga perut atau abdomen). Namun, ada beberapa laporan mengenai lokasi Fetus in Fetu di kepala, sakrum, skrotum, dan mulut.
“Meskipun diagnosis biasanya memerlukan keberadaan tulang belakang, terdapat laporan kasus-kasus tanpa tulang belakang,” sambungnya.
Dokter Radiologi RSUP M Djamil, Tuti Handayani mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan CT scan dengan abdomen kontras terhadap bayi A.
Dari hasil CT scan itu diketahui bahwa ada tumor dalam perut bayi yang baru berusia kurang lebih lima bulan itu. Tumor itu terdiri atas komponen padat, lemak serta juga ada cairan dan komponen penulangan yang memperlihatkan struktur menyerupai kaki.
"Secara radiologi dinyatakan sebagai suatu gambaran fetus in fetu atau ada fetus di dalam seorang bayi," sebutnya.
Dokter Bedah Anak RSUP M Djamil, Budi Pratama Arnofyan mengatakan, kasus seperti ini bukan yang pertama kali terjadi di Sumbar. Bahkan dua pekan lalu mereka menemukan kasus serupa saat membedah anak dengan usianya lebih tua.
Tim bedah anak RSUP M Djamil tengah menyiapkan tindakan operasi bayi A.
"Saat ini kita sedang mempersiapkan pasien ini untuk operasi bedah perut. Bayi A berusia 5 bulan" sebutnya.