Viral Kelahiran Anak Babi Mirip Sosok Bayi Manusia di NTT, Ini Fakta di Baliknya
Bukan mistis, kelahiran anak babi mirip manusia di Manggarai Barat NTT viral di media sosial, ini faktanya.
Bukan mistis, kelahiran anak babi mirip manusia di Manggarai Barat NTT viral di media sosial, ini faktanya.
Viral Kelahiran Anak Babi Mirip Sosok Bayi Manusia di NTT, Ini Fakta di Baliknya
Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) digegerkan dengan kelahiran seekor anak babi yang wujudnya mirip dengan manusia. Sontak, fenomena unik itu langsung viral di media sosial.
Fenomena unik dan langka itu terjadi di sebuah perkampungan di Ndehek, Desa Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Babi tersebut diduga milik Saverinus Sihardi Magung yang lahir pada tanggal 17 Noveber 2023 sekira pukul 16.00 WITA. Berikut fakta-fakta kelahiran anak babi mirip wujud manusia yang dihimpun dari Liputan6.com berikut ini.
Mirip Sosok Bayi
Kelahiran seekor babi tersebut secara kasat mata terlihat seperti seorang anak bayi. Permukaan kulitnya berwarna putih layaknya bayi baru lahir, bahkan struktur wajahnya mirip dengan manusia. (Foto: liputan6.com)
Lalu, bagian mulut dan telinga dari anak babi itu juga nampak mirip sekali dengan manusia. Lantas, fenomena itu langsung membuat masyarakat sekitar geger.
Akan tetapi, waktu hidup anak babi langka tersebut hanya bertahan sebentar saja, yakni selama 5 menit setelah lahir lalu mati.
Hanya Hidup 5 Menit
Anak Ketujuh
Usut punya usut, anak babi unik dan langka itu merupakan anak ketujuh dari rahim induknya. Setelah lahir, waktu hidup anak babi itu hanya sebentar, lalu dikubur oleh pemilknya.
"Jumlah babi yang lahir sebanyak 10 ekor dan babi kelainan itu adalah anak ketujuh. Tapi umur babi yang kelainan itu hidup kurang dari lima menit saja," ucap Kepala Desa Sepang, Titus Tarting mengutip dari Liputan6.com (21/11).
Saat penguburan anak babi langka itu, warga sekitar pun melakukan ritual adat Manggarai.
Kelainan Penyakit
Fakta terbaru dari fenomena kelahiran anak babi mirip manusia itu datang dari akademisi Prodi Kesehatan Hewan Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang, Andrijanto.
Ia mengatakan, bahwa fenomena langka dan unik itu merupakan hal yang biasa terjadi. Penyebab utamanya yaitu penyakit saat bunting atau juga diakibatkan kelainan kongenital atau bawaan akibat efek nutrisi.
"Efek yang sering terjadi yaitu, Hernia Umbilicus seperti babi yang terjadi di Manggarai Barat," katanya.
Menurutnya, penyakit atau kelainan kongenital atau bawaan juga sangat berpengaruh terhadap nutrisi dan kuman penyakit sehingga otomatis akan berdampak pada kelainan saat kelahiran pada induk babi.