Disdik Sulsel: Siswi SMA yang Bunuh Diri Sempat Mimpi Buruk & Minta Beli Motor
Merdeka.com - Ms (16), siswi kelas II salah satu SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel bunuh diri, Sabtu pagi, (17/10) dengan cara minum racun hama. Dugaan awal polisi, korban depresi akibat menumpuknya tugas-tugas sekolah dari belajar daring. Juga karena didahului mimpi-mimpi buruk.
Namun, Dinas Pendidikan membantah Ms bunuh diri karena tugas sekolah. Meski belum ada kesimpulan motif bunuh diri yang sesungguhnya, pihak dinas pendidikan menyebut ditemukan sejumlah dugaan yang menjadi motif.
"Setelah kami berkoordinasi dengan pengawas sekolah, kepala sekolah, guru dan teman sekelas serta sahabat korban, untuk alasan karena tugas-tugas sekolah itu kayaknya tidak masuk akal," kata kepala cabang Dinas Pendidikan Sulsel wilayah 2, Makassar-Gowa, Fitri Ary Utami yang dikonfirmasi, Senin malam ini, (19/10).
-
Bagaimana siswa SMP itu mencoba bunuh diri? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Kenapa siswa SMP itu mau bunuh diri? 'Korban juga pernah saat istirahat solat Jumat, yang muslim melaksanakan solat Jumat dan korban dikarenakan agama Hindu istirahat di kelas, pernah terlibat adu omongan dengan teman korban atas nama A yang seakan-akan membuat korban disalahkan karena melarang solat Jumat,' jelasnya. 'Akibat kejadian tersebut korban merasa dijauhi oleh teman korban, dan permasalahan ini tidak pernah di ceritakan ke guru BP atau guru lain dan akhirnya yang mendasari korban melakukan tindakan lompat dari ruang kelas,' tambahnya.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
-
Bagaimana mahasiswa di Sleman tewas gantung diri? Sang ayah pada mulanya datang ke kos korban untuk mengantar makanan pukul 09.00. Sampai di kos, ayah korban mengetuk pintu, namun tidak dibuka oleh anaknya. Ayah korban meninggalkan makanan yang dibawanya di meja depan kamar korban. Selesai kerja, sang ayah kembali ke kosan anaknya pukul 11.30 WIB. Namun pintu kosan korban masih tertutup. Sang ayah mulai curiga karena tak ada tanggapan saat pintu diketuk. Ia kemudian memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan, namun pintu tetap tidak bisa dibuka. Keduanya kemudian berinisiatif melepas engsel jendela kamar korban. Saat berhasil masuk, korban sudah ditemukan tergantung di pojokan kamar kos.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
Dijelaskan, kejadian bunuh diri ini Sabtu pagi dan Minggu sore pihaknya baru dapat informasi. Saat itu juga langsung ke Kabupaten Gowa, rumah duka melayat sampaikan bela sungkawa mewakili kepala Dinas Pendidikan.
Saat itulah, kata Fitri, dirinya bertemu dengan pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru korban.
"Kalau dikatakan alasan belajar daring jadi motif bunuh diri itu, justru yang ditemukan bahwa selama ini para siswa belajar lewat modul. Kepala sekolah korban menggandakan modul sesuai jumlah siswa, jadi bukan belajar daring,” tegas dia.
Mimpi Buruk
Selanjutnya, tambah Fitri, jika dikatakan karena tugas sekolah menumpuk, dirinya sudah tanya ke guru. Hasilnya, selama dua pekan, siswa hanya satu kali diberi tugas.
"Teman-teman korban juga menilai, siswi ini (Ms) tergolong santai, tidak terlalu pusing dengan tugas-tugas. Bahkan tidak pernah bahas tugas sekolah. Jadi rasanya tidak masuk akal kalau soal tugas sekolah," terang Fitri Ary Utami.
Dia memahami, soal tugas sekolah ini masih dugaan sementara dari kepolisian.Tapi dia mengakui, motif bunuh diri ini masih simpang siur karena semuanya masih dalam pengembangan polisi. Namun begitu, ujar Fitri, pihaknya juga turut lakukan penelusuran dan ditemukan sejumlah dugaan motif.
"Sepekan sebelum meninggal dunia, empat hari berturut-turut siswi ini menangis karena mimpi buruknya dimandikan di keranda. Kepada orang tuanya juga pernah meminta motor trail karena dia tidak suka motor perempuan. Orang tuanya menyanggupi jika bisa menunggu, satu atau dua tahun lagi. Selain itu, kepada sahabatnya pernah curhat soal mantan kekasihnya yang punya pacar lagi. Tapi kita belum tahu, apakah karena mimpi buruk itu, motor trail atau masalah asmara," terang Fitri Ary Utami.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Jufri Natsir yang juga dikonfirmasi mengatakan, belum ada perkembangan penyelidikan hingga malam ini karena semua masih dalam pengembangan.
"Hingga malam ini, dugaan sementaranya masih soal tugas-tugas sekolah yang menumpuk. Tapi kita masih menelusuri, kumpulkan keterangan dan besok kita evaluasi hasil penelusuran," kata AKP Jufri Natsir.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki.
Baca SelengkapnyaPerlu pendekatan yang khusus agar anak tidak kecanduan terhadap handphone dan game online.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut, korban pribadi yang menutup diri atau inrovert.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan wajah korban sudah dalam keadaan kebiruan serta posisi miring seperti orang tertidur
Baca SelengkapnyaSang guru sempat dikabarkan meninggal dunia, namun kabar itu hoax.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) diduga bunuh diri. Korban berinisial SM (18).
Baca SelengkapnyaSaat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaJasad korban inisial E (18). Sejumlah saksi menlihat korban sempat mau loncat sebelum akhirnya ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan curhatan di sebuah buku harian bahwa korban berniat mundur karena bersinggungan dengan seniornya
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca Selengkapnya