Ditinggal kakak mengarit rumput, bocah 9 tahun di Bangli tertembak senapan angin
Merdeka.com - I Made Dwiguna Ariasa, bocah 9 tahun asal Banjar Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Bangli di Bali ini masih terlihat tergolek di ruang IRD RSUP Sanglah Denpasar. Itu setelah bocah itu pada bagian pelipisnya tertanam sebuah peluru senapan angin milik ayahnya.
Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi mengatakan, bocah ini tertembak sendiri oleh senapan angin milik ayahnya Ketut Wiriaka (36) yang biasa digunakan berburu. Awalnya saat itu satu keluarga termasuk korban pergi ke ladang. Selain ayahnya dan korban mereka di antaranya ibu korban, Ni Kadek Aryani (31), kakaknya I Gede Suardika (14) dan adiknya I Komang Adhi Putra (8) serta Gede Sastra (5).
"Di ladang itu ayahnya seperti biasa bawa senapan. Saat diletakkan, senapan itu dipakai oleh kakak korban. Jadi korban berburu dengan kakaknya di sekitar ladang," kata AKP Sulhadi, Kamis (28/12).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
Peristiwa itu terjadi sore. Karena tidak dapat buruannya, kakaknya meletakkan senjata tersebut dengan posisi moncong senapan menghadap ke atas disandarkan di pagar kayu.
Saat ditinggal mengarit rumput, korban tanpa disadari oleh kakaknya dan orang tuanya asyik bermain senapan yang sudah dalam kondisi terkokang.
"Kakak korban pengakuan sementara saat itu sedang ngarit dan tersadar setelah dengar letusan tembakan. Saat didekati sudah melihat adiknya sempyongan dan langsung terjatuh," ungkapnya.
Saat kejadian, kedua orang tua korban dan kedua adiknya sudah balik ke rumah. Sementara di ladang itu hanya ada korban dan kakaknya, Gede Suardika.
Hasil pemeriksaan korban mengalami luka tembak pada kepala bagian kiri tepat di pelipis. Lantaran luka cukup parah korban dirujuk ke RSUP Sanglah pukul 18.30 WITA.
"Sudah dilakukan operasi pengangkatan peluru, informasi terakhir korban belum sadarkan diri," terangnya.
Sementara itu, senapan angin yang melukai korban telah diamankan Unit Reskrim Polsek Kintamani. Kasus yang ditangani Unit Reskrim Polsek Kintamani tersebut masih tahap pemeriksaan awal.
"Sejumlah saksi sudah diminta keterangan terkait kejadian tersebut. Saat itu hanya ada kakak korban," ucap AKP Sulhadi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaBocah berusia lima tahun di Bekasi ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusukan.
Baca SelengkapnyaMenurut Sutanto, sumber api saat ini diduga berasal dari rumah ketiga balita yang tewas dalam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaKini ibu bocah tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaTiga orang sekeluarga di Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan tewas Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaSetelah tak ada kabar, keluarga melapor ke polisi. Mereka mengirim pesan singkat agar orangtua tidak mencari karena mengaku sudah bahagia.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, dua orang yakni sopir dan kernet. Dua orang diamankan yakni Agustinus Woda (37) dan Arsyad (55).
Baca Selengkapnya