Ditinggal Salat, Kamera dan Laptop Wartawan Dicuri di DPR
Merdeka.com - Mohamad Irfan seorang Jurnalis Fotografer dari Media Indonesia menjadi korban pencurian saat selesai menjalankan tugasnya. Kejadian tersebut terjadi di ruang Media Center Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta Pusat.
"Senin 13 Juli 2020 selesai tugas kerja saya ngerapihin alat-alat setelah itu ingin pulang, tetapi keburu adzan. Saya taruh di ruang kerja dan di situ ada 2 orang wartawan yang biasa ngepos," kata Irfan di Polda Metro Jaya, Selasa (14/7).
"Saya langsung ke musala, saat saya ke musala teman ada curiga dia balik lagi dan ngasih kabar ke saya, tetapi ngasih kabarnya telat," sambungnya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Dimana bisa cari video hilang? Buka aplikasi File Explorer di Android Anda dan cari folder “Trash“ atau “Sampah“. Video yang terhapus mungkin akan ada di sana, sehingga Anda dapat mengembalikannya dengan menyalinnya ke folder yang sesuai.
-
Apa yang ditemukan pria itu? Mengutip Indy100, Senin (27/11), David saat itu sedang menggali emas di Maryborough Regional Park, dekat Melbourne. Hole membawa pulang batu misterius itu dan melakukan yang terbaik untuk memecahkannya, menggunakan gergaji batu, palu godam, bor, dan bahkan menyiramnya dengan asam. Namun, tidak ada yang tersisa selain alat-alatnya itu penyok.
-
Dimana pencurian terjadi? Dalam sebuah video viral yang diunggah kanal YouTube @merapi_uncover, terlihat sebuah kegaduhan yang terjadi di dalam bus.
-
Apa yang ditemukan saat penggeledahan? Dilaporkan bahwa satuan tugas gabungan yang terdiri dari anggota Polres Muara Enim dan Polda Sumatra Selatan menggeledah rumah itu untuk mencari barang bukti.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
Mengetahui barang-barangnya hilang, ia pun langsung mencari bersama temannya dan juga melaporkan kejadian itu ke petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR. Saat itu, ia juga melihat tayangan video dari Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di lokasi.
"Cuma ada di CCTV itu gambarnya enggak maksimal, ada yang ngambil gambar dari samping dan ada yang buram. Ada (detik-detik orang) keluar pressroom ada cuma CCTV-nya lebar dan ada CCTV lagi yang dia arah ke mana, tetapi itu ngarah ke samping. Ada lagi CCTV yang rekam wajah tetapi di situ buram," ujarnya.
Setelah melaporkan kejadian itu ke Pamdal, ia pun selanjutnya melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya. Laporan itu terdaftar dalam Laporan Polisi Nomor : LP/4.088/VII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, Tanggal 14 Juli 2020.
"Tadi pagi ke kantor dan urut-urut, seri-seri barang-barang yang hilang dan baru lapor ke Polda," sebutnya.
Selain itu, terkait dari rekaman CCTV, pelaku sudah memantau lokasi kejadian sejak Jumat (10/7) kemarin. Atas kejadian ini, ia mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Karena, tas yang diambil tersebut terdapat kamera merek Nikon SB910, lensa Nikon AF Zoom Lens 80-200 mm, lensa Nikon AF-S DX Zoom Lens 17-55 F2 8D, kamera Nikon D600 dan Laptop merek Lenovo Thinkpad.
"Enggak pernah lihat (pelaku), tetapi yang lihat teman. Dari rekaman CCTV itu dia sudah mantau katanya dari Jumat ada yang lihat di pressroom itu dengan ciri-ciri bentuk tubuh dan baju, karena ada beberapa orang yang ngenalin, itu cuma kan masalahnya pake masker juga. (Pelaku) satu dan dia lari bawa tas itu dan belok itu cuma sendiri," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat berada di tengah perjalanan pelaku malah mengarahkan kendaraannya ke rumahnya yang berada di wilayah Kecamatan Panongan.
Baca SelengkapnyaPembahasan RUU Pilkada di Baleg DPR untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini.
Baca SelengkapnyaRevisi UU Pilkada batal disahkan dalam rapat paripurna DPR hari ini karena banyak anggota DPR tidak hadir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia memastikan CCTV tersebut tidak rusak, namun kapasitas penyimpanan DVR CCTV hanya 1 TB
Baca SelengkapnyaMpok Alpa kerap mendapat teror di rumahnya. Kali ini, rumahnya dilempari celana dalam. Namun anehnya, saat kejadian berlangsung justru CCTV dalam kondisi mati.
Baca SelengkapnyaKesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaSejak awal, pelaku sengaja mengarahkan korban untuk memasang router Wifi itu di kamar.
Baca SelengkapnyaHasto tak mau ambil pusing soal laporan yang mempermasalahkan wawancaranya.
Baca SelengkapnyaBenny menyoroti bagaimana Kepolisian Sektor (Polsek) daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki kantor layak huni.
Baca Selengkapnya