dr Richard Lee Dikecam Netizen Gegara Klaim Kandungan Tomat Putih di Produk Skin Care-nya
Dokter kecantikan yang juga owner Athena Klinik, dr Richard Lee jadi sasaran hujatan netizen
Dokter kecantikan yang juga owner Athena Klinik, dr Richard Lee jadi sasaran hujatan netizen. Hal ini dipicu pernyataan dr Richard Lee yang menyebut produk kecantikannya mengandung white tomato extract atau ekstrak tomat putih.
Dia mengklaim ekstrak tomat putih itu bermanfaat untuk kesehatan kulit dan melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari.Namun, netizen menilai dr Richard Lee menipu konsumen.
Sebab, nyatanya dia tidak bisa membuktikan kandungan ekstrak tomat putih tersebut. Kontroversi ini berawal saat Dokter Detektif atau Doktif melakukan invetigasi independen.
Dia mengunggah temuannya tersebut di akun TikTok pribadinya. Dokter kecantikan yang identik dengan maskernya ini membedah isi produk milik dr Richard Lee serta membandigkan dengan produk lain.
“Ini adalah bentuk penipuan yang selama ini dia lakukan. Produk yang selama ini dibilang produk suplemen white tomato yang diaku dia kandungannya adalah tomat putih. Sementara fakta yang sebenarnya, kandungan yang ada di dalam produk ini adalah L Reduce Glutathione,” kata Doktif seperti dilihat, Senin (16/12).
Tidak hanya itu, produk ini disebut menggunakan label tambahan untuk meningkatkan nilai jual tanpa memberikan manfaat nyata. Saat hadir di podcast curhat Denny Sumargo, dr Richard Lee mencoba menjelaskan posisinya dan memberikan klarifikasi atas isu esktrak tomat putih tersebut.
Namun, saat ditanya Denny Sumargo di mana ekstrak tomat putihnya, dr Richard Lee justru memberikan jawabn mengambang. Dia kesulitan untuk membuktikannya.
"Sampai sekarang tidak ada lab yang bisa memeriksa kandungan glutathione," kata dr Richard Lee.
Diserang Netizen
Tak pelak, kolom komentar di video podcast Denny Sumargo itu dibanjiri kecaman netizen. Kebanyakan menyebut dr Richard Lee menipu konsumen dan hanya bisa mengklaim tanpa bisa membuktikan.
Padahal, harga produk skincare itu tak main-main, yakni seharga Rp 1,5 juta.
"Jelas-jelas overclaim, tapi selalu mengatasnamakan marketing. Menurut saya selaku anak ekonomi, marketing itu teknik pemasaran tetapi di garis bawah marketing itu teknik menarik konsumen agar tertarik dengan produk dengan cara menonjolkan kelebihan produk yang real apa adanya, bukan melebih-lebihkan. Kalau melebih-lebihkan itu bukan marketing melainkan over claim, dan akibatnya dari over claim tersebut nanti takutnya banyak orang awam atau SDM yang kurang tahu tentang detail produk itu bisa tertipu karena apa yang dicantumkan di produk tidak sesuai dengan yang ada.” tulis akun @reflyy4580.
Sementara netizen lain tak sungkan menyebut dr Richard Lee sebagai penipu.
“Dengerin RL (Richard Lee) bicara… Kenapa gemes sendiri lihatnya, karena apa yang dibantah sama dia, kenyataannya dia melakukan semuaaaaaaa itu. Gw ngikutin RL sejak rambutnya botak. Jangan bilang kita lihat fisik… Loe jelek tapi loe mengedukasi kita… Kita tetap suka karena loe berbagi ilmu. Tapi sejak ketahuan busuknya, kita merasa tertipu aja.” tulis akun @diahlukita3463.
Ada juga yang mendesak agar produsen skincare lebih jujur dalam mempromosikan produknya dan memastikan klaim mereka sesuai dengan fakta. Tak sedikit yang menilai industri kecantikan di Indonesia belum sepenuhnya transparan. Hingga berita ini ditulis, dr Richard Lee belum memberikan klarifikasi lagi terkait kontroversi ini.