Dua hari tenggelam, jenazah Suwandi ditemukan mengapung di laut
Merdeka.com - Kepolisian Resor Bengkalis menemukan jenazah korban tenggelam yang diketahui bernama Suwandi Kamis sekitar pukul 08.15 WIB. Jenazah dalam posisi telungkup dan langsung diangkat ke darat dengan Speed Boat Team Basarnas Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
"Penemuan jenazah ini merupakan hasil dari pencarian lanjutan hari kedua terhadap korban tenggelam di Perairan Desa Tanjung Medang Kecamatan Rupat Utara," ujar Kapolres Bengkalis AKBP Abas Basuni kepada merdeka.com, Kamis (10/8).
Dijelaskan Abas, Suwandi tenggelam dibawa arus yang deras dari laut ketika berada di pinggir pantai. Dia tidak dapat menyelamatkan diri, tak seorang pun warga dan nelayan yang sempat memberikan pertolongan.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa Desa Kawar tenggelam? Merasa dirinya dianggap layaknya binatang, sang nenek menyumpahi mereka karena telah durhaka terhadapnya. Sontak, langit di Desa Kawar seketika mendung, kemudian terjadi hujan lebat dan dilanda gempa bumi.
Hingga akhirnya, warga dan nelayan sekitar mengetahui bahwa korban terbawa arus dan ombak ke tengah laut. Setelah mendapat informasi dari warga, polisi dan tim Basarnas langsung melakukan pencarian dengan kapal speedboat.
Setelah ditemukan, jenazah korban dibawa ke Puskesmas Tanjung Medang, untuk dilakukan visum Et revertum. Kemudian polisi membawa korban ke rumah duka untuk dikebumikan secara Islam di Pemakaman Umum Desa Tanjung Medang.
"Ini sesuai kesepakatan dengan orangtuanya bernama Cali yang datang dari Tegal Jawa Tengah. Pernyataan tertulis dari ortu korban untuk tidak diotopsi dan tidak menuntut pihak manapun juga telah dilakukan," jelas Abas.
Pencarian terhadap korban, lanjut Abas, membutuhkan waktu selama dua hari. Sebab, selain sulitnya mencari di tengah laut, arus yang deras juga menjadi kendala bagi polisi dan masyarakat yang ikut melakukan pencarian.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada tanda kekerasan di tubuh jenazah tersebut.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca Selengkapnya