Eks Gafatar berharap Sultan HB X mau hibahkan lahan untuk bertani
Merdeka.com - Warga eks Gafatar yang dipulangkan ke Yogyakarta mengaku kebingungan dan belum tahu rencana selanjutnya. Mereka tidak tahu mau berbuat apa setelah dipaksa pulang kampung.
Hal itu dirasakan oleh Samsuri, warga Jakarta yang memilih dipulangkan ke Yogyakarta. Samsuri mengaku sudah menjual rumahnya di Jakarta untuk pindah ke Mempawah, Kalimantan Barat.
"Makanya saya minta pulang ke Yogyakarta karena ada saudara di sini. Kalau di Jakarta tidak ada keluarga lagi," katanya pada merdeka.com, Jumat (29/1).
-
Siapa yang pergi ke Yogyakarta? Ria Ricis Hanya Bersama Moana Perjalanan udara keponakan online yang disayangi netizen berlangsung tanpa kehadiran sang ayah, kabarnya ia ditemani oleh suster pengasuhnya.
-
Bagaimana nasib jemaah yang tertunda? “Dengan kesepakatan bersama, jemaah menambah biaya umrah sebesar Rp6 juta. Kemudian kami menanggung dan memberi kompensasi kerugian visa baru, hotel, dan Land Arrangement alias pengaturan perjalanan para jemaah selama ibadah umrah,“ Rifai mengaku PT Amana Berkah Mandiri juga merupakan korban dari KW. Namun kondisi itu tak mengurangi profesionalitas perusahaannya untuk tidak mengecewakan jemaah.
-
Kapan mereka berlibur? Baru-baru ini, keduanya menikmati liburan di Palu.
-
Mengapa Arus Balik di Gunungkidul mengancam wisatawan? Arus ini lebarnya sangat sempit tapi sangat kuat untuk menarik ke lautan. Jadi dia terbentuk di sekitar garis pantai.
-
Kenapa Kasad ke Yogyakarta? Hari ini dalam perjalanan kami ke Magelang untuk menghadiri tupdik Akmil kami Pergi mengunjungi @artjog.id yang tiap tahun diadakan,' lanjutnya.
-
Di mana gurita merencanakan pelariannya? Gurita yang dipelihara menunjukkan tingkat kecerdasan yang luar biasa dengan kemampuan merencanakan pelarian dan memanipulasi objek di sekitarnya.
Dia pun bingung harus berbuat apa setelah berada di Yogyakarta. Dia tidak memiliki modal lagi untuk melanjutkan hidup. Rumah dan barang-barangnya sudah habis dibakar massa di Mempawah.
"Apa saja untuk melanjutkan hidup akan saya jalani, kami di sana bertani, tapi di sini nggak punya lahan," ungkapnya.
Pengungsi eks Gafatar tiba di Yogyakarta ©2016 merdeka.com/kresnaHal serupa juga diungkapkan Eko Santoso, warga Samirono, Caturtunggal, Sleman yang sudah menetap di Mempawah selama tiga bulan. Dia bingung jika dipulangkan karena justru dia kehilangan mata pencahariannya.
"Saya di Yogya enggak ada kerjaan, hanya buruh. Di Mempawah kami sudah dapat bertani, punya rumah, hidup bahagia meski sederhana," ujarnya.
Dia pun bimbang harus bekerja apa di Yogya, padahal dia harus menghidupi keluarganya.
"Anak saya tiga, istri saya satu. Harus cari makan, cari pekerjaan. Di sini nanti saya pulang ke rumah orangtua," pungkasnya.
Dia pun berharap pemerintah bisa memberikan bantuan berupa lahan untuk dia bertani bersama mantan Gafatar lainnya.
Pengungsi eks Gafatar tiba di Yogyakarta ©2016 merdeka.com/kresna Pengungsi eks Gafatar tiba di Yogyakarta ©2016 merdeka.com/kresna"Pengennya diberi kesempatan untuk bertani lagi. Semoga Sultan mau memberi lahan di Kulonprogo atau di mana untuk bertani," tandasnya.
Sebanyak 236 warga Yogyakarta eks anggota Gafatar tiba di penampungan Youth Center, Yogyakarta. Para warga dibawa dengan menggunakan lima bus dari Boyolali.
Begitu tiba di Youth Center secara bergiliran para warga Yogya tersebut keluar dari bus dengan membawa barang bawaan mereka masing-masing. Tampak belasan anggota Polwan dari Polres Sleman membantu para warga untuk membawa barang bawaan.
Penumpang yang turun secara berurutan dari warga Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, Gunungkidul dan Kulonprogo. Mereka kemudian diarahkan ke ruangan yang sudah disiapkan.
Pengungsi eks Gafatar tiba di Yogyakarta ©2016 merdeka.com/kresna Pengungsi eks Gafatar tiba di Yogyakarta ©2016 merdeka.com/kresnaDengan bertambahnya warga Yogya sebanyak 236, maka total pengungsi yang berada di Youth Center menjadi 245 orang.
"Sampai sini nanti ya biar istirahat dulu. Besok baru ada kegiatan. Selama tiga hari akan di sini, setelah itu kita serahkan ke kabupaten," kata Kepala Dinas Sosial, Untung Sukaryadi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Utama PPKGBK Rakhmadi Kusumo mengatakan soal nasib karyawan tersebut merupakan hal teknis.
Baca SelengkapnyaPara mantan Kombatan GAM merupakan janji negara yang dituangkan dalam perjanjian perdamaian Pemerintah RI-GAM,.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil berzirah ke Makam Pangeran Jayakarta, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (7/10).
Baca SelengkapnyaPertemuan antara Presiden Jokowi dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X dilakukan di Keraton Kilen, Keraton Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaGibran menandaskan selama dirinya dan Teguh memimpin Kota Solo, sudah melakukan upaya dalam penyesuaian di bidang hukum.
Baca SelengkapnyaPertemuan antara Presiden Jokowi dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X dilakukan di Keraton Kilen, Keraton Yogyakarta beberapa waktu lalu
Baca SelengkapnyaSri Sultan Hamengkubuwono X mengaku adanya permintaan Presiden Jokowi, untuk mengatur pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati
Baca SelengkapnyaSultan HB X menyebut dirinya menunggu keputusan dari Jokowi terkait pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan warga Pulau Rempang telah membuat beberapa kesepakatan.
Baca SelengkapnyaNusron menjelaskan, dari luas 2.806 hektare itu, ada sebagian lahan yang ditempati oleh penduduk.
Baca Selengkapnya