Epidemiolog Beberkan Syarat untuk Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun
Merdeka.com - Epidemiolog Dicky Budiman mendorong program vaksinasi untuk anak di usia 6-11 tahun. Meskipun demikian ada syarat penting yang harus diperhatikan yakni literasi soal vaksinasi.
"Yang menjadi catatan adalah literasi vaksin pada orangtua, masyarakat, dan sekolah juga penting," ujar dia kepada merdeka.com, Minggu (12/12).
Informasi tentang vaksinasi yang berkembang di tengah masyarakat amat beragam. Sebut saja soal teori konspirasi yang masih dipegang oleh sejumlah masyarakat.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
"Karena teori konspirasi juga kan masih kita lihat. Ternyata sebagian penduduk kita masih merasa vaksin ini tidak bermanfaat, percaya teori konspirasi," urai dia.
"Ini yang harus di-addres sebelum diberikan vaksinasi pada anak. Karena ketika literasi belum memadai, ada satu saja kasus itu akan disalahtafsirkan sangat berbeda dan itu bisa kontra produktif," lanjut Dicky.
Indonesia, tegas dia, memiliki modal besar untuk menjalankan program vaksinasi bagi anak-anak. Salah satunya dari segi ketersediaan vaksin.
"(Vaksinasi) Pada anak ada modal yang besar. Karena program vaksinasi pada anak sudah rutin dan bisa dilakukan di sekolah sehingga menjadi lebih besar kemudahannya dari sisi lokasi, ramah lingkungan buat anak, sisi dukungan guru dan orang tua. Jauh lebih besar potensinya," tandas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya