Fakta Baru Lift Jatuh di Ubud Bali, Dioperasikan 2019 Baru Ganti Mesin Setelah 4 Tahun
Insiden itu menewaskan lima pegawai Ayu Terra Resort.
Insiden itu menewaskan lima pegawai Ayu Terra Resort.
Fakta Baru Lift Jatuh di Ubud Bali, Dioperasikan 2019 Baru Ganti Mesin Setelah 4 Tahun
Polisi membeberkan fakta baru insiden lift jatuh di Ayu Terra Resort Ubud, Bali. Insiden itu menewaskan lima pegawai Ayu Terra Resort.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan bahwa mesin tram lift di Ayu Terra Resort Ubud sempat diganti pada Maret 2023. Artinya, penggantian mesin baru dilakukan setelah tram lift itu beroperasi selama empat tahun karena lift tersebut beroperasi sejak tahun 2019.
Jansen menjelaskan, dari temuan di TKP bahwa lift tersebut baru terpasang dan digunakan tahun 2019 serta terakhir mesinnya baru diganti tahun 2023 bulan Maret yang lalu.
This is description
"Nanti kita lihat apa prosedur terhadap penanganan alat-alat terkait dengan lift itu dilakukan karena lift itu kan bukan hanya mesin saja. Contohnya tadi putusnya kawat sling itu dilihat apa ada pemeliharaan atau memenuhi standar," kata Jansen di Mapolda Bali, Selasa (5/9).
Polisi masih mendalami pergantian mesin tram lift termasuk peralatan lainnya.
"Itu dari tahun 2019 operasionalnya. Sementara empat tahun kemudian Bulan Maret 2023 baru diganti mesinnya. Terhadap peralatan lainnya yang sedang didalami apakah ada kaitan akibat itu juga sudah sesuai standar atau tidak. Masih didalami oleh penyidik," ujar Jansen.
Polisi juga masih menyelidiki terkait beredarnya foto di media sosial yang menunjukkan perbedaan jumlah tali seling pada empat tahun dan empat bulan sebelum lift jatuh.
Pada foto empat tahun lalu jumlah tali seling ada empat buah, sementara itu empat bulan sebelumnya hanya ada satu seling.
"Iya (diselidiki) sampai ke sana. Kita benar-benar intens memastikan bahwa semuanya dirangkai termasuk sampai hari ini menyisir TKP. Untuk memastikan apa ada peralatan-peralatan yang bisa dikaitkan dengan putusnya kawat sling tadi," ujar Jansen.
Polisi menjelaskan bahwa tali sling atau wire rope hanya ditemukan satu buah di Ayu Terra Resort.
Namun polisi belum bisa memastikan selama ini wire rope yang digunakan hanya satu atau lebih.
"Kalau sesuai standar di lapangan ini yang didalami. Yang ditemukan kan cuma satu tali (sling) yang putus itu. Apakah hanya satu yang digunakan atau ada tali lainnya, itu yang sedang diselidiki," ujar dia.
Polisi Periksa 11 Saksi
Polisi telah memeriksa 11 saksi termasuk pemilik, manajer, para karyawan, staf housekeeping, cooking, bahkan security, dan engineering. Polisi juga meminta keterangan saksi ahli dari Universitas Udayana.
Pemeriksaan saksi untuk melihat apakah ada unsur kelalaian selain standar operasional lift di Ayu Terra Resort
"Termasuk juga mekanik lift kita sudah periksa. Kemudian pemborong dan pembuat lift sudah dilakukan, dilihat nanti bagaimana proses pemasangannya. Nanti juga dari Dinas Pariwisata, Dinas Tenaga kerja, dokter yang melakukan visum (kepada korban) juga akan kita minta keterangan," kata dia.
Hasil Olah TKP
Dari hasil olah TKP, kawat sling inclinator lift yang putus menyebabkan keluarnya lift dari lintasan. Hal itu masih diselidiki polisi.
"Itu yang sedang didalami Bidlabfor Polda Bali. Nanti akan dilakukan uji tarik dan termasuk kegiatan scientific investigation terhadap peristiwa tersebut. Kita akan mengambil keterangan dari ahli. Kita sudah koordinasi dengan Fakultas Teknik Universitas Udayana," kata Jansen.
Lima karyawan Ayu Terra Resort sebelumnya meninggal dunia akibat kecelakaan lift tersebut. Insiden maut itu terjadi di Ayu Terra Resort, Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, pada Jumat (1/9) siang.
Kecelakaan tersebut akibat tali seling yang terbuat dari baja putus kemudian tabung lift meluncur deras ke bawah.
"Seluruh korban sebanyak lima orang meninggal dunia," kata Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder, Jumat (1/9) malam.
Untuk identitas kelima korban bernama Sang Putu Bayu Adi Krisna (19) asal Kota Denpasar, Ni Luh Supernigsih (20) asal Kabupaten Gianyar, I Wayan Aries Setiawan (23) asal Kota Denpasar, Kadek Hardiyanti (24) asal Kabupaten Bangli dan Kadek Yanti Pradewi (19) asal Kabupaten Buleleng.