Fakta-fakta kasus 'perbudakan' PRT di Medan versi polisi
Merdeka.com - Polisi terus mendalami kasus 'perbudakan' buruh rumah tangga (PRT) di Kota Medan. Sampai saat ini ada 7 tersangka sudah diamankan polisi. Mereka diduga menyiksa, menjual hingga membunuh seorang PRT itu bernama Cici (30), warga Jawa Tengah yang mayatnya ditemukan di Karo pada 28 Oktober 2014 lalu.
Perbudakan terhadap PRT itu terungkap setelah petugas polisi menggerebek rumah milik penyalur tenaga kerja CV Maju Jaya di Jalan Beo simpang Jalan Angsa dan Madong Lubis, Kamis (27/11) sore. Dari rumah milik Syamsul Anwar itu diselamatkan tiga PRT perempuan, yaitu; Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Anis Rahayu (25) asal Malang, dan Rukmiani (43) asal Demak.
Kemarin polisi juga menyangkakan pasal baru bagi para pelaku, yakni pasal pedagangan orang (human trafficking). "Ketujuh tersangka juga sudah kita kenakan pasal perdagangan manusia (human trafficking)," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan Kompol Wahyu Istanto Bram, Sabtu (29/11).
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
-
Dimana kejadian penjarahan terjadi? Dalam tayangan yang beredar, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi kecelakaan dengan membawa kresek dan karung untuk membawa pulang susu kaleng yang berserakan di jalan raya.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Apa yang dilakukan petugas di rumah tersebut? Video yang diunggah di Facebook pada 17 Agustus 2024 itu menampilkan sekelompok petugas berada di depan gerbang sebuah rumah. Mereka tampak tengah membacakan surat perintah penggeledahan.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Berikut ini fakta-fakta kasus 'perbudakan' PRT di Manado versi polisi:
Siksa PRT
Ketiga pembantu rumah tangga (PRT) yang berhasil diselamatkan oleh polisi dari rumah keluarga Syamsul Arif pada Kamis (27/11) mengatakan kerap disiksa oleh penyalur tenaga kerja. Ketiga pembantu itu adalah; Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Anis Rahayu (25) asal Malang, dan Rukmiani (43) asal Demak.Mereka mengaku sering dipukul dan ditendang. Mereka dipukul pakai apa saja, kayuy, gagang sapu, kemoceng, sabuk, bahkan Galaxi Tab.Mereka juga mengaku tidak mendapatkan perlakuan layak, misalnya disuruh tidur di dekat kucing peliharaan. Bahkan mereka belum pernah digaji dua tahun ini. Makan jarang-jarang tidak terlalu diperhatikan, pernah juga diberi memakan dedak. Dipaksa bekerja di dalam rumah, diawasi CCTV, dan dilarang jalan-jalan keluar.
Bunuh PRT
Selain mengaku kerap dianiaya, ketiga PRT itu juga menginformasikan kepada polisi ada rekan mereka bernama Cici (30), warga asal Jawa Tengah (sebelumnya ditulis asal Bekasi) tewas setelah dianiaya pada akhir Oktober 2014. Perempuan itu kemudian dibawa dengan salah satu mobil milik Syamsul Anwar. Sebelum tewas Cici dipaksa memakan dedeak, hingga akhirnya meninggal.Informasi dari pekerja perempuan ini kemudian diselidiki polisi. Cici dipastikan tewas dan dibuang ke kawasan Barus Jahe, Karo. Perempuan ini ditemukan sebagai Mrs X pada 31 Oktober dan sudah dimakamkan di TPU Kristen di Jalan Irian Kabanjahe.
Jual PRT Rp 16 juta
Polisi yang mengembangkan kasus ini dan menemukan lebih dari 100 KTP perempuan, umumnya asal Pulau Jawa dan salinan penyaluran PRT ke sejumlah majikan di Sumut. Dokumen itu ditemukan di kediaman Syamsul Anwar yang juga jadi lokasi penampungan di Jalan Beo Simpang, Jalan Angsa.Ditemukan pula sejumlah kliping pemberitaan media massa mengenai PRT yang kabur karena tidak tahan. Mereka yang diberitakan diduga sebagai pekerja yang disalurkan pelaku melalui CV Maju Jaya milik Syamsul Anwar.Dugaan trafficking menyeruak setelah polisi menemukan fakta para majikan yang ingin memakai jasa para PRT itu harus menebus hingga Rp 16 juta per orang."Majikan juga diminta mentransfer gaji ke rekening yang dibuatkan dan disebut sebagai rekening si pembantu. Kita akan cek apakah setelah selesai masa kontrak, gaji itu benar dibayarkan ke si pembantu atau tidak. Kami akan pastikan," sambung Wahyu.
Pelaku satu keluarga
Para tersangka penyiksaan, penjualan dan pembunuhan pembantu rumah tangga (PRT) di Medan itu ternyata masih satu keluarga. Mereka adalah Syamsul Anwar dan istrinya Radika, anaknya M Tariq, dan keponakannya Zakir beserta dua pekerja yaitu Kiki Andika, Bahri dan seorang sopir bernama Fery.Para tersangka ini diduga telah memperlakukan pembantu rumah tangga yang juga disalurkannya dengan cara tidak manusiawi. Mereka juga melakukan penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Cici (30), seorang pekerja asal Jawa Tengah pada 28 Oktober lalu. Perempuan itu kemudian dibuang ke kawasan Barus Jahe, Karo dan mayatnya ditemukan sebagai Mrs X pada 31 Oktober 2014. Korban kemudian dimakamkan pihak rumah sakit di Kabanjahe, Karo. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah menetapkan tersangka dalam kasus jual beli organ ginjal tersebut.
Baca SelengkapnyaPembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.
Baca SelengkapnyaPara pekerja rumah tangga melakukan aksi puasa massal mendesak RUU PPRT disahkan. Mereka akan tetap puasa sampai RUU PPRT disahkan menjadi Undang-Undang.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban mengaku diimingi kerja di klinik kecantikan oleh perekrut sebelum dijadikan PSK.
Baca SelengkapnyaMenurut Bustan, pengungkapan kasus ini bukan saja skala regional tetapi nasional yang harus diperangi secara bersama-sama.
Baca SelengkapnyaUntuk modus para tersangka yakni menjadikan korban sebagai PMI hingga PSK.
Baca SelengkapnyaPara pelaku berupaya mengirimkan para PMI secara ilegal, khususnya cacat administrasi seperti menggunakan visa yang tidak sesuai.
Baca SelengkapnyaKasus dengan jam kerja yang lebih panjang juga banyak dialami oleh para pekerja rumah tangga.
Baca SelengkapnyaSeorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaDua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.
Baca Selengkapnya