Filipina Apresiasi Kemajuan Sektor Pertanian RI
Merdeka.com - Negara Filipina melalui Duta Besar LBBP RI di Filipina, SH Sarundajang mengungkapkan apresiasi tinggi terhadap kemajuan sektor pertanian RI pada periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dengan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai Menteri Pertanian. Sarundajang menyampaikan bahwa beberapa kalangan di Filipina baik pihak pemerintah, para pengusaha dan tokoh masyarakat menyampaikan bahwa sektor pertanian di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat luar biasa.
"Mereka merasa bangga atas prestasi ini, karena kedua negara adalah sesama bangsa ASEAN, sehingga kemajuan tersebut adalah untuk kemajuan bersama negara-negara ASEAN," ujar Sarundajang melalui surat resmi yang disampaikan Dubes Indonesia di Manila itu kepada Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Kamis (10/9).
Lebih lanjut Sarundajang menyebutkan bahwa kemajuan sektor pertanian yang berhasil diraih RI, terutama di masa krisis pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara tentunya tidak lepas dari leadership Bapak Presiden RI Joko Widodo.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
"Sebagai sahabat, kami memberikan support yang besar mendukung kebijakan Pemerintah RI, khususnya untuk kerjasama bidang pertanian yang sudah terjalin dengan baik dengan Filipina, dan tentunya yang akan kita kembangkan ke depan," ungkap Sarundajang.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS), merilis peran sektor pertanian yang signifikan terhadap ekonomi nasional. Di triwulan II 2020 PDB (Produk Domestik Bruto) sektor ini tumbuh tumbuh 16,2% dibanding kuartal sebelumnya (QoQ). Bahkan catatan dari tahun sebelumnya hanya sektor ini yang tumbuh positif hingga 2,19% (YoY). Pertumbuhan sektor ini sekaligus membuat kontribusinya terhadap ekonomi nasional terus menguat. Jika sektor pertanian pada kuartal II-2019 kontribusinya hanya 13,57 persen, tapi pada kuartal II 2020 ini kontribusi sektor pertanian pada PDB meningkat menjadi 15,46 persen, dari data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), 5 Agustus 2020. Faktor lainnya adalah peningkatan ekspor. Ekspor pertanian pada bulan April 2020 berdasarkan data BPS mencapai US$0,28 miliar atau tumbuh 12,66% (YoY). Bahkan, sejak 2019 sampai Maret 2020, nilai kenaikan ekspor pertanian mencapai lebih dari Rp12 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 7,47%.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dan stakeholder untuk memastikan ketersediaan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia. Hal ini menjadi bukti sektor pertanian menjadi sektor yang tidak terdampak pandemi Covid-19.
"Selain PDB Pertanian tumbuh positif, sektor pertanian dapat menjadi tulang punggung ekonomi nasional khususnya di masa pandemi seperti sekarang ini," ujar Mentan SYL.
Berbagai program terobosan terus dijalankan sejak awal pandemi Covid-19 hingga kini sebagai upaya pencapaian kebutuhan pangan. Upaya peningkatan produksi terus dilakukan Kementan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengurangi impor dan meningkatkan volume ekspor.
"Sulitnya kondisi saat ini tidak membuat kami lemah, bahkan Kementan tetap bekerja ke lapangan setiap harinya, untuk selalu hadir dan membantu petani, peternak, serta masyarakat yang butuh dukungan dimasa pandemi seperti saat ini," ungkap Mentan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaSalah satu tugas BPDPKS yaitu menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dari pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI KH. Maruf Amin menyebut sektor pertanian Indonesia selama dua tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaPertanian adalah salah satu faktor utama pendukung kemandirian sebuah bangsa.
Baca SelengkapnyaBahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaKenaikan NTP dipicu karena naiknya harga yang diterima petani sebesar 1,08 persen.
Baca SelengkapnyaPlt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kelima sektor ini berkontribusi sebesar 64,94 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran di Sumsel pada Februari 2024 sebesar 3,97 persen atau turun sebesar 0,56 persen poin dibanding bulan Februari 2023.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca Selengkapnya