Freddy Budiman cuma lulus SD, sering dipinjam polisi ungkap kasus
Merdeka.com - Gembong narkotika Freddy Budiman alias Budi bin H Nanang dieksekusi mati di Nusakambangan, Jumat (29) dini hari. Namun, kematiannya di ujung pelatuk sang eksekutor ternyata tak menyudahi cerita tentang Freddy di dunia narkoba.
Dari semua cerita tentang Freddy, terutama sepak terjangnya dalam bisnis haram itu, banyak yang tak mengenal latar belakang sang mafia. Selama ini, Freddy hanya dikenal sebagai tahanan yang sering keluar masuk penjara dan bekas pencopet di Surabaya.
Tapi siapa sangka, Freddy yang mampu mengendalikan bisnis narkoba dari balik jeruji sel, menyuap aparat, hingga menjalin hubungan dengan model panas, ternyata hanya lulusan Sekolah Dasar (SD). Hal ini terungkap dalam salinan pledoi yang diterima merdeka.com. Dalam berkas itu, Freddy ditulis berpendidikan SD dan bekerja sebagai wiraswasta.
-
Bagaimana Fredy Pratama menyelundupkan narkoba ke Indonesia? Modus operansi mereka adalah dengan menyamarkan narkotika dalam kemasan teh.
-
Mengapa Fredy Pratama dituduh melakukan pencucian uang? Aset yang dihasilkan dari kejahatan narkotika ini mencapai Rp 10,5 triliun, menggambarkan skala bisnis ilegal yang sangat besar.
-
Apa yang Fredy Pratama gunakan untuk mencuci uang hasil kejahatan? Pihak kepolisian mengungkap bahwa Fredy Pratama mencuci uang hasil kejahatannya dengan cara menyalurkannya kepada ayahnya. Uang tersebut kemudian digunakan untuk mendirikan tempat hiburan seperti tempat karaoke, hotel, dan restoran.
-
Dimana Fredy Pratama diduga bersembunyi? Polri mengungkap bahwa Fredy Pratama diduga tengah berada di Thailand.
-
Di mana Fredy Pratama bersembunyi? 'Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan,' kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Selain hanya tamatan SD, terdapat fakta lain di mana Freddy pernah melibatkan saudara kandungnya, Djoni Suherman alias Johni Suhendra dalam bisnis narkoba. Kuasa hukumnya terdahulu, Baron V. Hanny, Alusius Sulistiyo, dan Adhi H. Wibowo dari kantor hukum J&A Law Office mengungkap hal ini.
Dalam salinan pledoi, mereka menyebut Djoni Suherman yang berlaku sebagai saksi pernah diminta Freddy dicarikan gudang. Namun apa yang diminta oleh Freddy ini ditolaknya namun mengarahkan saksi lain, Muhammad Muktar untuk mencarikan gudang yang dimaksud.
"Pada bulan Mei 2012 terdakwa pernah menghubungi saksi meminta bantuan dicarikan gudang tetapi saksi tidak bersedia," demikian ditulis dalam salinan pledoi, Jakarta, Senin (1/8).
Jauh sebelum dieksekusi, Freddy juga kerap dipinjam keluar tahanan oleh anggota polisi. Dia ditarik dari Rutan Cipinang untuk penyidikan kasus narkoba ketika Badan Narkotika Nasional menemukan barang bukti sabu-sabu seberat 380,996,9 gram dan ekstasi sebanyak 1.412.476 butir di dalam sebuah kontainer. Kejadian ini terjadi pada 30 Juni 2012 silam.
Freddy dipinjam untuk penyidikan tentu saja tidak sekali itu saja. Dalam beberapa kali penyidikan, Freddy kerap dipinjam untuk tujuan penyidikan sindikat narkotika nasional.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesulitan untuk menangkap Fredy Pratama karena dilindungi oleh gangster.
Baca SelengkapnyaPolri memburu gembong narkoba kelas kakap, Fredy Pratama bekerjasama dengan kepolisian lintas negara.
Baca SelengkapnyaKaki tangan berinisial WJ, bertugas menyebarkan narkoba sekitar Kalimantan dan Sulawesi.
Baca Selengkapnya'Paman' Fredy Pratama juga diputus membayar denda Rp2 miliar subsider tiga bulan kurungan.
Baca SelengkapnyaFredy Pratama, gembong narkoba kelas kakap masuk dalam daftar buruan Interpol.
Baca SelengkapnyaFredy menyalurkan narkoba berupa Pil Yaba dari Thailand ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaLokasi Fredy Pratama masih disebut berada di pedalaman hutan Thailand.
Baca SelengkapnyaAfiliasi Fredy Pratama dengan jaringan ‘Segitiga Emas’ tidak lepas dari peran mertuanya.
Baca SelengkapnyaKabareskrim menyebut Fredy Pratama terdeteksi kerap keluar masuk antara Thailand dan negara lainnya kecuali Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeterangan Angela Lee bisa dijadikan bukti terkait klaster baru TPPU dari jaringan narkoba Fredy.
Baca SelengkapnyaDua anggota polisi di Kota Makassar yakni Bripka SY dan WD diduga terlibat dalam jaringan kartel narkoba Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaRumah tersebut di sewa oleh anak buah Fredy inisial D yang merupakan seorang DPO.
Baca Selengkapnya