Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gaduh internal KPK, ada kubu-kubuan sampai pelaporan ke polisi

Gaduh internal KPK, ada kubu-kubuan sampai pelaporan ke polisi Gedung KPK. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Direktur Penyidikan KPK Brigjen Aris Budiman memenuhi undangan Pansus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam rapat dia mengungkapkan konflik yang terjadi di internal tempatnya bekerja.

Pemicu gesekan soal usulan perekrutan penyidik baru. Keinginan Aris mendatangkan penyidik polisi berpangkat AKP dan Kompol ditentang. Meski dia sudah meyakinkan jika penyidik-penyidik itu profesional dan berintegritas.

"Ditentang dengan kelompok yang tak setuju. Ini tidak disetujui dalam satu rapat. Mereka tak setuju. Kami berkumpul dengan semua penyidik. Memang ada penyidik yang keras tentang apa yang saya usulkan," tambahnya.

Dia mengatakan sejumlah alasan dikemukan oleh kelompok kontra penyidik dari Polri. Padahal salah satu yang diusulkan eks anak buahnya saat bertugas di Polres Pekalongan, bertitel S3, cerdas dan efektif dalam bekerja.

"Alasan dikemukakan pangkat kompol datang tidak efektif dalam bekerja. Masuk bisa ganggu stabilitas kerja," tuturnya.

Namun, lanjutnya, isu yang berkembang dia ingin merekrut polisi dengan pangkat komisaris besar (Kombes). Puncaknya saat dia dikirim email yang isinya menyerang pada 14 Februari.

"Saya secara personal awalnya menahan. Saya marah, tersinggung, terhina dikatakan gitu. Tak berintegritas," ungkapnya.

Dengan adanya kejadian ini Aris mengaku sudah melapor ke pimpinan KPK. Namun sampai seminggu tidak ada tindakan yang diambil. Bahkan, dia menyebut ada penyidik yang sulit untuk dikendalikan.

"Orang ini terlalu powerful. Bukan komisioner," ungkapnya.

Selang beberapa hari, terungkap kalau Aris Budiman melaporkan Novel ke Polda Metro Jaya. Aris merasa nama baiknya dicemarkan Novel. Laporan itu tertuang dalam No LP 3937/VIII/2017/PMJ/ ditkrimsus tanggal 21 Agustus.

"Bukan direktur (kapasitas melaporkan) tetapi Aris Budiman, pribadi melaporkan secara tertulis, tanggal 13 Agustus. Kemudian digelarkan, kemudian yang bersangkutan tanggal 21 membuat Laporan Polisi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.

Argo mengatakan, Aris merasa tersinggung dengan email yang dibuat Novel. Email itu juga disinggung Aris saat bertemu pansus.

"Novel kirim email ke seluruh pegawai KPK yang berisi direktur tidak punya integritas dan direktur terburuk sepanjang sejarah," katanya.

Argo menambahkan, untuk tahap awal polisi akan memeriksa sejumlah saksi. Mengenai pemeriksaan Novel, polisi masih belum mengarah ke sana.

"Saksi-saksi dulu. Itu (periksa Novel) nanti," ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPK Agus Raharjo tak tahu adanya laporan Aris Budiman terhadap Novel Baswedan. "Saya belum tahu nanti saya cek lagi," ujar Agus.

Agus menambahkan pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu. "Saya belum tahu, perkembangan itu coba nanti saya cek lagi ya," ujarnya.

Sedangkan Wakil Ketua KPK Saud Situmorang menegaskan, pihaknya akan mempelajari laporan tersebut. "Nanti kita pelajari dulu, ini kan baru proses aksi reaksi kita belum jalani subtansi nya, nanti ya," kata Saud.

Wakil Ketua Pansus angket KPK Taufiqulhadi menilai, pemaparan Aris Budiman soal adanya friksi dalam tubuh KPK menguatkan bukti tata kelola lembaga antirasuah itu bermasalah. Dalam pandangannya, konflik itu memicu kerusakan lembaga KPK dari dalam.

"Karena KPK sangat tertutup. Sebuah lembaga yang sangat tertutup itu akan terjadi pembusukan dari dalam. Kemarin itu terkonfirmasikan bahwa terjadi friksi. Itu bagian dari pembusukan dari dalam, bukan dibusukkan. Jadi akhirnya mereka gontok gontokan sendiri," kata Taufiqulhadi.

Dia khawatir friksi-friksi dalam intenal KPK akan berpengaruh terhadap kinerja pemberantasan korupsi. Ditambah, dari kesaksian Aris, Pansus menangkap bahwa KPK bekerja tanpa memperhatikan KUHAP.

"Dirdik ini salah seorang direktur yang sebetulnya menginginkan proses penyidikan menggunakan asas-asas yang berlaku. Misalnya KUHAP yang diindahkan dan sebagainya. Tersirat di dalam ucapan dia bahwa itu tidak diindahkan KPK selama ini," tegasnya.

Menurutnya, beberapa orang memiliki kekuatan lebih besar dari pimpinan KPK telah melakukan pembunuhan karakter terhadap Aris. Pembunuhan karakter terhadap Aris dilakukan dengan menuduhnya bertemu dengan sejumlah anggota Komisi III DPR.

"Misalnya klik yang powerful di sana tidak setuju, klik tersebut akan melakukan sebuah character assasination terhadap yang lain dengan mengatakan dia melakukan pertemuan dengan anggota DPR menerima suap dan sebagainya itu sudah dilaporkan kepada pimpinan KPK," ujarnya.

Taufiqulhadi menduga kelompok yang punya kekuatan itu merupakan kelompok Novel Baswedan. Aris disebutnya menjadi korban dari kelompok tersebut, dengan menudingnya membangkang perintah pimpinan saat hadir ke rapat Pansus.

"Jadi apa yang dilakukan Dirdik jangan-jangan bukan tidak direstui oleh pimpinan KPK, karena pembangkangan itu bukan dilakukan Dirdik Aris budiman tapi penghancuran dilakukan justru oleh klik yang dibentuk Novel Baswedan," ucapnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Analisis Penyebab Konflik Internal KPK, Ada 2 Faktor
Analisis Penyebab Konflik Internal KPK, Ada 2 Faktor

Hubungan antara Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dengan Dewas KPK kian memanas.

Baca Selengkapnya
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK  Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas

Buntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan

Disusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.

Baca Selengkapnya
Seleksi Capim KPK Sepi Peminat, Agus Rahardjo Singgung Komitmen Pimpinan Negara
Seleksi Capim KPK Sepi Peminat, Agus Rahardjo Singgung Komitmen Pimpinan Negara

Dia menilai pansel harus 'jemput bola' kepada tokoh-tokoh yang kompeten dalam pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya
Respons KPK Soal Aduan Jaksa Diduga Peras Saksi Sampai Rp3 M
Respons KPK Soal Aduan Jaksa Diduga Peras Saksi Sampai Rp3 M

KPK segera mengecek terkait dengan aduan dugaan seorang Jaksa KPK melakukan pemerasan terhadap saksi

Baca Selengkapnya
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan

Pimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

Baca Selengkapnya
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan

KPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.

Baca Selengkapnya
Firli Bahuri: Kami Masih Butuh Asep Guntur Sebagai Direktur Penyidikan KPK
Firli Bahuri: Kami Masih Butuh Asep Guntur Sebagai Direktur Penyidikan KPK

Firli mengisyaratkan menolak pengunduran diri Asep Guntur dari KPK.

Baca Selengkapnya
Pengamat Nilai Ada Masalah Etika Saat KPK Memeriksa Hasto PDIP
Pengamat Nilai Ada Masalah Etika Saat KPK Memeriksa Hasto PDIP

Kusnadi berada di lantai dasar ketika Hasto sedang menjalani pemeriksaan

Baca Selengkapnya
Alexander Marwata Soal Situasi KPK Sedang Memanas: Dari Dulu Juga Kalau di Sini Enggak Enak
Alexander Marwata Soal Situasi KPK Sedang Memanas: Dari Dulu Juga Kalau di Sini Enggak Enak

"Perasaan itu saya dari dulu juga kalau di sini enggak enak," kata Alexander Marwata

Baca Selengkapnya
Ketua Dewas Blak-blakan di DPR, Ungkap Ada Perlawanan dari Pimpinan KPK
Ketua Dewas Blak-blakan di DPR, Ungkap Ada Perlawanan dari Pimpinan KPK

Ketua Dewan Pengawas KPK Tumpak Panggabean mengungkapkan adanya perlawanan dari pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya
ICW Nilai Selain Firli Bahuri Ada Pimpinan Berkontribusi Buruk untuk KPK, Siapa Dia?
ICW Nilai Selain Firli Bahuri Ada Pimpinan Berkontribusi Buruk untuk KPK, Siapa Dia?

Menurut Diky tak akan ada tersangka yang divonis bebas oleh Pendilan Tipikor karena minim bukti keterlibatannya.

Baca Selengkapnya