Gara-Gara Data Keluarga, Seorang Bakal Cabup Teluk Bintuni Diadukan Istri ke KPU
Merdeka.com - Bakal Calon Bupati Teluk Bintuni, Papua Barat, Ali Ibrahim Bauw diadukan oleh istrinya sendiri, Sri Utamiati ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat, Jumat (18/9). Gara-garanya, Sri Utamiati merasa keberatan dengan data keluarga yang diserahkan ke KPUD.
Sri Utamiati sebelumnya telah mengadukan secara online di web KPU perihal persoalan tersebut pada tanggal 10 September, namun ditolak dengan alasan kedaluarsa.
Dia keberatan dengan salah dicantumkannya nama di website KPU sebagai Sri Utami, S.Pd, padahal seharusnya Sri Utamiati, S.Pd. Kemudian tidak tercantumkannya Kartu Keluarga (KK) sebagai salah satu syarat pencalonan kandidat, juga menimbulkan pertanyaan besar bagi Utamiati.
-
Mengapa Bupati Bengkulu Utara ditarik? “Upaya yang dilakukan Pasmpampers tersebut dilakukan karena Bupati Mian tanpa sengaja menghalangi pergerakan Ibu Negara Iriana yang sedang berjalan di belakangnya“ ujar Bey dilansir dari ANTARA pada Minggu (23/7).
-
Bagaimana Bupati Bengkulu Utara ditarik? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara. Beberapa saat kemudian dia seperti ditarik oleh seseorang berbaju merah dari pinggir kerumunan. Seketika, Ir Mian langsung berpindah ke pinggir, dengan kondisi sedikit terkejut di tengah orang-orang yang hendak menyapa Presiden Jokowi.
-
Apa yang diadukan kepada Ketua KPU? Ketua KPU Hasyim Asyari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif partai politik.
-
Dimana Bupati Bengkulu Utara ditarik? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara. Beberapa saat kemudian dia seperti ditarik oleh seseorang berbaju merah dari pinggir kerumunan.
-
Siapa yang menarik Bupati Bengkulu Utara? Diduga penarikan ini dilakukan oleh pasukan pengaman presiden (paspampres), yang mengamankan jalannya kunjungan presiden.
-
Apa yang dilakukan Bupati Bengkulu Utara? Dalam kunjungan tersebut, Ir Mian mempresentasikan tentang kondisi ruas jalan dan pasar di wilayah Kabupaten Bengkulu. Ia menyampaikan harapannya agar ruas jalan dan pasar di sana bisa dibangun dan diperbaiki agar layak.
"Setelah saya cek di website KPU perihal data dari bakal calon ini, ternyata nama saya salah, di situ tertera namanya adalah Sri Utami, S.Pd, padahal nama saya yang lengkap sesuai dengan akte kelahiran saya adalah Sri Utamiati, S.Pd. Itu kan sangat fatal. Yang berikutnya disebutkan dalam riwayat hidup beliau yang tercantum di website KPU, disebutkan jumlah anak tiga orang, padahal anak kandung beliau adalah empat orang. Kemudian yang berikutnya adalah masuk dan keluarnya pendidikan beliau. Itu sama sekali tidak sama seperti yang tercantum pada ijazah. Kemudian yang membuat saya sangat keberatan adalah tidak disertakannya Kartu Keluarga sebagai syarat pendaftaran seorang kandidat untuk menjadi bakal calon. Ini Fatal," kata Utamiati kepada wartawan, Jumat (18/9).
Selain itu terkait harta kekayaan, Utamiati yang didampingi kuasa hukumnya saat mendatangi KPU, Cosmas Refra, mengaku belum pernah dimintai keterangan atau dikonfirmasi.
"Saya juga tidak pernah dimintai keterangan maupun diperiksa baik itu harta bergerak maupun tidak sebagai salah satu syarat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN)," imbuh Utamiati.
Cosmas Refra menambahkan, akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan ada tidaknya pelanggaran hukum.
"Kami akan selidiki dan investigasi segala kemungkinan adanya bentuk pelanggaran hukum, apalagi kalau pidana, mengenai hal ini. Itulah kenapa pada hari ini kami secara langsung mendatangi KPU dan akan ditindak lanjuti dengan Laporan Resmi ke Kepolisian Resor (Polres) Teluk Bintuni atas dugaan penggunaan data palsu.
Terkait hal ini, belum ada tanggapan dari Ali Bauw. Sementara itu dalam Pilkada Teluk Bintuni, Ali Bauw berpasangan dengan Yohanis Manibuy. Keduanya didukung tiga partai politik, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Perindo.
Dikutip dari Liputan6.com, Pilkada Teluk Bintuni juga dimeriahkan oleh bakal paslon Petrus Kasihiw dan Matret Kokop. Pasangan ini diusung Partai Golkar, PDIP, NasDem dan Partai Demokrat.
Petrus Kasihiw dan Matret Kokop menjadi pasangan yang terakhir mendaftar di KPU Kabupaten Teluk Bintuni. Didampingi ketua-ketua partai pendukungnya, semua berkas administrasi dan kelengkapan Piet-Matret secara resmi diterima oleh Herry Arius Salamahu selaku ketua KPU Teluk Bintuni. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ali juga tak banyak bicara. Akibat perbuatannya, sang putri mengalami trauma berat.
Baca SelengkapnyaEskan menyebut Budi Antoni Aljufri-Henny Verawati mendaftar pada 3 September 2024 atau pada masa perpanjangan.
Baca SelengkapnyaAli masuk PBB pada akhir 2023 dengan cara mendaftarkan diri ke DPC Kabupaten Padang Pariaman sebagai Caleg 2024 untuk Dapil II.
Baca SelengkapnyaKubu paslon satu menuding jenderal bintang tiga itu cawe-cawe memenangkan sang adik yang menjadi Calon Bupati Gowa.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami kasus yang menjerat anak petani terkait penipuan untuk masuk anggota Polri tersebut.
Baca SelengkapnyaBadan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu mengaku prihatin dengan proses politik Pilkada di Banten yang kental dengan politisasi hukum.
Baca SelengkapnyaMenantu mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo alias Pakde Karwo, Bayu Airlangga mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Surabaya di PSI.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri memberikan sederet teguran kepada Airin Rachmi Diany setelah diusung di Pilkada Banten.
Baca SelengkapnyaWira mengaku tidak bisa berkata-kata. Ia mengaku perasaannya campur aduk, antara senang dan sedih.
Baca SelengkapnyaBupati Petahana Joncik Muhammad diperkirakan akan tarung ulang dengan H Budi Antoni Aljufri (HBA).
Baca SelengkapnyaPeserta aksi mengaku kecewa karena DPP Partai Golkar tidak mengusung kadernya pada Pilkada Jambi dan justru mendukung politisi dari partai lain.
Baca SelengkapnyaSardian meminta masyarakat tidak mengkaitkan kasus yang menimpa S (50) dengan persoalan kepartaian.
Baca Selengkapnya