Geger Buaya Muncul ke Permukaan dengan Kondisi Mulut Menggigit Orang
Merdeka.com - Seekor buaya muncul ke permukaan air dengan kondisi sambil menggigit orang. Peristiwa ini terjadi di kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Korban adalah Kamaruddin (37).
Dia sebelumnya dilaporkan hilang diterkam buaya di perairan Mentawir, saat mencari umpan ikan.
Peristiwa nahas di sungai itu terjadi pada Selasa (14/6) pagi. Korban bersama dua temannya berencana pergi memancing ke laut. Namun sebelumnya ketiganya lebih dulu mencari umpan di sekitar pantai, muara Sungai Lop, Mentawir.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
"Korban mencari umpan dengan menyelam di area pantai wilayah muara Sungai Lop itu," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten PPU Nurlaila dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (15/6).
Nurlaila menerangkan, meski ditunggu kedua rekannya hingga 10 menit kemudian, korban tidak kunjung muncul ke permukaan. Namun belakangan korban muncul bersama buaya.
"Sekitar jam 11 Selasa kemarin, kedua teman korban melihat korban muncul ke permukaan tengah muara Sungai Lop. Posisinya ada di mulut buaya," ujar Nurlaila.
Dijelaskan, dari laporan kejadian itu, Pusdalops BPBD Kabupaten PPU berkoordinasi dengan pihak keluarga korban untuk melakukan pencarian korban.
"Pencarian di area korban diduga diterkam buaya, menggunakan sekitar 20 kapal kayu dan 7 unit speedboat warga. Sampai dengan jam 11 malam tadi, pencarian korban masih nihil. Dilanjutkan kembali sekitar jam 7 pagi ini tadi," tutup Nurlaila.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi ketika korban mengisi air di anak sungai.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca Selengkapnya