Gelombang laut tinggi, puluhan wisatawan tertahan di Karimunjawa
Merdeka.com - Puluhan wisatawan lokal masih tertahan di Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Hal itu akibat gelombang air laut masih tinggi dan tidak aman untuk berlayar.
"Hingga kini, diperkirakan ada sekitar 50-an wisatawan," kata Camat Karimunjawa M Taksin di Jepara, Rabu (12/8).
Dia mengaku tidak bisa memastikan apakah ada wisatawan asing yang masih tertahan di sana. Namun, dia memastikan kondisi para wisatawan cukup aman dan tidak ada persoalan berarti karena kondisi gelombang tinggi baru berlangsung selama empat hari.
-
Kenapa Karimunjawa populer? Pulau ini terkenal dengan pemandangan alam laut yang indah nan eksotis.
-
Kenapa Karimun Jawa jadi tujuan wisata populer? Karimun Jawa dikenal sebagai tujuan wisata yang populer karena keindahan alam bawah lautnya.
-
Dimana letak Karimunjawa? Ini merupakan salah satu pulau populer di daerah Jawa Tengah.
-
Dimana pantai Karimunjawa berada? Karimunjawa adalah kepulauan yang berada di bawah naungan Kabupaten Jepara. Karimunjawa dikenal dengan Taman Nasional Karimunjawa-nya yang indah, yang merupakan kawasan konservasi laut dengan hutan bakau, pantai, dan terumbu karang.
-
Apa yang terkenal di Karimunjawa? Karimunjawa terkenal dengan panorama alam laut yang indah dan memukau.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan Karimunjawa? Keindahan wisata di Karimunjawa menawarkan pesona laut yang sangat menawan.
Lanjut dia, kondisi gelombang laut tinggi terjadi sejak Minggu (9/8), tetapi saat ini kondisi gelombangnya mulai menurun. Bahkan, ada beberapa wisatawan yang pulang dengan kapal dari Kalimantan menuju Semarang.
"Kami juga yakin masing-masing biro perjalanan akan menginformasikan kondisi laut Jepara kepada wisatawan," ujarnya seperti dilansir Antara.
Dia memprediksi dampak cuaca laut seperti sekarang bisa membuat wisatawan menunda bahkan beralih ke objek wisata lain karena mempertimbangkan banyak faktor.
Sementara itu, Syahbandar Jepara Suripto mengungkapkan, gelombang tinggi memang terjadi sejak Minggu (9/8) sehingga aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Jepara menuju Pulau Karimunjawa ditunda sementara. Apalagi, lanjut dia, ketinggian gelombang laut maksimal hari ini (12/8) 2,5 meter.
"Kami perkirakan, pada Kamis (13/8) aktivitas kapal penyeberangan sudah bisa beroperasi jika memang cuaca laut mendukung," ujarnya.
Lebih jauh, dia mengungkapkan hasil koordinasi dengan syahbandar di Karimunjawa jika perkiraan cuaca justru berbeda dengan kenyataan di lapangan karena masih memungkinkan untuk aktivitas di laut.
Oleh karena itu, mereka akan berkoordinasi dengan Syahbandar Karimunjawa guna memastikan kondisi gelombang laut memang aman untuk aktivitas pelayaran, khususnya penyeberangan penumpang dari Jepara menuju Karimunjawa. (mdk/efd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaTotal kapal yang beroperasi dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni sebanyak 39 kapal dengan 112 perjalanan.
Baca Selengkapnya3.000 orang termasuk wisatawan dan warga lokal melakukan perjalanan ke Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal Wisata bernama KM Duta Samota dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang membawa 33 wisawatan asing ke Labuan Bajo kandas di perairan Pulau Kelor.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaBupati Jepara sampai meminta maaf akibat wisatawan tidak dapat ke Karimunjawa.
Baca SelengkapnyaKapal KM Parikudus yang membawa sekitar 30 penumpang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca Selengkapnya