Wisatawan Murka Batal Liburan Ke Karimunjawa, Diduga Tiket Ludes Diborong 'Calo'
Bupati Jepara sampai meminta maaf akibat wisatawan tidak dapat ke Karimunjawa.
Bupati Jepara sampai meminta maaf akibat wisatawan tidak dapat ke Karimunjawa.
Wisatawan Murka Batal Liburan Ke Karimunjawa, Diduga Tiket Ludes Diborong 'Calo'
Praktik percaloan makin lama makin meresahkan. Sejumlah wisatawan gagal berlibur ke Karimunjawa karena seluruh tiket penyebrangan kapal Ferry Siginjai ludes terjual diduga disikat para calo.
Wisatawan geram karena mereka telah mengantre sejak pagi buta dan tetap tidak kebagian tiket. Kemarahan wisatawan pun semakin memuncak saat petugas meminta mereka pulang begitu saja. “Enak aja bapak suruh pulang,” protes wisatawan.
Mereka telah mengalami banyak kerugi. Mulai membayar penginapan yang telah dipesan jauh-jauh hari dan tidak bisa dibatalkan begitu saja. Belum lagi para karyawan yang harus repot-repot menggunakan jatah cuti.
Karena kesal tidak mendapat tiket, seorang wanita tidak bisa menahan emosinya saat meminta penjelasan dari petugas setempat. Petugas yang tak kunjung memberikan solusi menambah panas suasana.
“Jangan minta maaf, pak. Kami butuh solusi,” tegas wanita berbaju biru. Menolak disalahkan, petugas melontarkan pembelaannya. “Kami hanya melayani sesuai antrean yang ada. Sesuai dengan kapasitas yang ada, setelah itu kita tutup,” jawabnya.
Kejadian ini direkam oleh @nang_dwi dan diunggah di akun Instagram (IG) @exploredolan.id. Dalam postingan tersebut, dijelaskan pula kronologi kejadian yang terjadi.
“Jam 3 subuh sudah banyak yang antre untuk pembelian tiket Siginjai, penyebrangan Jepara ke Karimunjawa. Tertulis pukul 5 ticketing baru dibuka, tetapi jam setengah 5 sudah buka dan jam 5.15 petugas menyatakan tiket sudah habis. Dan yang berhasil mendapatkan tiket hanya 25 antrian pertama,” tulis akun tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Syurya Deta Syafrie angkat suara. Ia menyangkal dugaan adanya permainan calo di Pelabuhan Kartini.
"Praktik percaloan saya kira sudah tidak ada. 'Kan integritas semakin dikedepankan dalam pelayanan," kata Deta.
Tak hanya itu, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin juga menegaskan bahwa tidak ada praktik percaloan di sekitar pelabuhan ASDP Jepara. "Memastikan tidak ada praktik percaloan," ucap Shelvy.
Pemilik video tersebut, Nanang mengaku sempat dihubungi oleh Bupati Jepara Edy Supriyanta setelah videonya viral melalui DM Instagram. Edy memohon maaf atas peristiwa yang terjadi di Pelabuhan Jepara
"Sedang kami tindaklanjuti. Sudah saya laporkan dan kami beri masukan ke dirut ASDP untuk segera dilakukan penjualan via online," tulis Edy dalam pesannya kepada Nanang.