Viral Wisatawan di Bali Kena Scam Tiket Masuk Air Terjun Sekumpul Rp300 Ribu
Menanggapi ini, Dinas Pariwisata dan Satpol PP Kabupaten Buleleng, Bali, sudah mendatangi Air Terjun Sekumpul.
Menanggapi ini, Dinas Pariwisata dan Satpol PP Kabupaten Buleleng, Bali, sudah mendatangi Air Terjun Sekumpul.
Viral Wisatawan di Bali Kena Scam Tiket Masuk Air Terjun Sekumpul Rp300 Ribu
Viral di media sosial seorang wisatawan yang mengeluhkan harga tiket masuk Air Terjun Sekumpul di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali.
Video yang diunggah oleh akun Tiktok @dekodennis menceritakan pengalamannya saat mengunjungi Air Terjun Sekumpul.
Lalu, saat dirinya akan sampai ke Air Terjun Sekumpul tiba-tiba dirinya diberhentikan oleh seorang yang menjaga pos dan disuruh membayar Rp 300 ribu.
"Ngeliat review di google juga orang pada komplain. Maksud gue bule Rp 300 ribu per orang sudah mahal," kata dia, dikutip Kamis (16/11).
Dia juga menulis di caption videonya bukan masalah Rp 300 ribunya saja, tapi dirinya merasa dibohongi.
"Katanya penyesuaian tiket masuk ini udah dari 2019. Nyatanya? Di Google review banyak sekali orang yang komplain, merasa di-scam juga, dengan harga tiket masuk yg berbeda-beda. Apakah masuk akal masuk curug bayar Rp 300 ribu? Menurut saya sih tidak. Masa katanya kalo gamau air putih, harganya bisa turun jadi Rp 250 ribu. harga bisa suka-suka gitu," ungkapnya.
Sementara, menindaklanjuti video viral tersebut. Dinas Pariwisata dan Satpol PP Kabupaten Buleleng, Bali, sudah mendatangi Air Terjun Sekumpul untuk menertibkan pos loket masuk. Kemudian, petugas menutup beberapa loket masuk yang dikelola oleh warga setempat.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan pengecekkan ke pos tersebut."Tadi pagi melihat ada pemberitaan di medsos viral, yang tidak baik terhadap iklim pariwisata Bali umumnya, tentang bagaimana wisatawan yang datang berkunjung ke air terjun yang sekitaran Lemukih-Sekumpul," kata dia, Kamis (16/11).
"Hasil pengecekan kami itu memang benar, seperti apa yang ada di video itu dan diakui oleh yang bersangkutan. Hari ini kami minta untuk pos ditutup. Jadi pos yang ada di sepanjang jalan kilometer satu sampai Desa Lemukih ditutup untuk sementara," imbuhnya.
Dia menerangkan, tempat resmi membeli tiket masuk Air Terjun Sekumpul berada di dalam. Tiket itu dijual seharga Rp 20 ribu untuk pengunjung dewasa dam Rp 10 ribu untuk anak-anak. Kemudian, yang dijual di luar adalah tiket masuk dan paket aktivitas outdoor yang ditawarkan oleh warga setempat. Menurutnya, keberadaan pos-pos itu membuat pengunjung merasa dipalak.
"Hari Senin akan dipanggil pengelola pos beserta perangkat desa dan Kelian Desa Adat, camat kita ajak berdiskusi. Sebetulnya, ini sesuatu yang memang tidak mengenakan, tapi tata kelolanya yang perlu diperbaiki. Jadi kita lakukan langkah penutupan, kita buat tata kelola yang bagus," jelasnya.
"Wisatawan merasa dipalak, jadi distop di jalan merasa dipaksa, di situ mereka membeli tiket masuk dan activity, yang dijual itu adalah activity yaitu tracking dengan pemandunya," jelasnya.
"Nah ini kompetisi tidak sehat, dan apalagi perilaku tempat pos atau konter seperti memaksa, baik driver yang membawa wisatawan ataupun kepada wisatawan untuk membeli activity. Ini tidak sehat, tentu sudah banyak komplain seperti yang disampaikan dalam medsos, yang negatif dan ini momentum untuk kita berbenah menyongsong yang lebih baik," ujarnya. Selanjutnya, pihaknya akan merancang tata kelola wisata Air Terjun Sekumpul dengan merujuk pada Peraturan Gubernur (Pergub)!Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali.
"Nanti bagaimana sesuai Pergub 28, Tahun 2020. Aturan Gubernur Bali itu kita taati dan kita patuhi dan kita harapkan semuanya tidak akan kehilangan mata pencaharian tetapi kita wujudkan bagaiman hospitality kita kepada wisatawan, sehingga wisatawan merasa aman, nyaman terlindungi, dan citra negatif yang merasa dibodohi merasa dipalak sudah tidak ada lagi," ujarnya.