George Anak Bos Toko Roti Diduga Punya Keterbelakangan IQ, DPR: Jangan Sampai jadi Alasan Pemaaf
Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman meminta Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly tidak menjadikan alasan pemaaf kepada anak bos toko roti
Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman meminta Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly tidak menjadikan alasan pemaaf kepada anak bos toko roti George Sugama Halim alias GSH meski punya keterbelakangan IQ dan EQ.
Awalnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini bertanya kepada Nicolas apakah secara kasat mata terduga pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak.
"Ini pelaku kasat mata terlubat sakit jiwa atau apasih?," kata Habiburokhman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan Kapolres Metro Jakarta Timur di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/12).
"Mohon izin Pak, kalau kasat matanya seperti yang disampaikan oleh Pak Ketua. Tetapi kami tak bisa men-judge atau kami akan melakukan pemeriksaan," jawab Nicolas.
"Kok setega itu kan, kayak bukan manusia gitu loh," ujar Habiburokhman.
"Kami akan lakukan pemeriksaan psikologi yang bersangkutan," ucap Nicolas.
Saat mendengar penjelasan Nicolas, Habiburokhman tidak ingin hal tersebut menjadi alasan memaafkan tindakan George kepada karyawatinya.
"Pelaku mendalami sedikit Pak. Jadi gini Pak Kapolres juga jangan sampai itu diarahkan menjadi alasan pemaaf ya ketidaknormalan dia dalam konteks kemanusiaan memang tega melempar perempuan dengan alat-alat sebesar itu memang enggak masuk nalar," ungkap Habiburokhman.
Dia menyakini, terduga pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya itu secara hukum.
"Tapi dalam konteks hukum saya sangat yakin orang ini bisa bertanggungjawab secara hukum. Jadi kita minta tolong ya diperlakukan sebagaimana tahanan yang lain, jangan ada keistimewaan apapun kepada orang ini. Gitu ya pak minta tolong dipastikan," pungkasnya.
George Diduga Punya Keterbelakangan IQ
Sebelumnya, Polisi akan melibatkan psikolog untuk mendalami kondisi kesehatan mental George Sugama Halim alias GSH, tersangka kasus penganiayaan karyawati toko roti di Jakarta Timur.
Hal itu untuk memvalidasi informasi yang beredar soal tersangka punya keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, pihaknya telah mendengar adanya informasi itu. Namun Nicolas belum mau memberikan kesimpulan. Menurut dia, perlu adanya pemeriksaan lanjutan dari pihak yang berkompeten.
"Terkait dengan pertanyaan bahwa yang bersangkutan punya, yang beredar di masyarakat itu, kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan terkait dengan psikologis daripada tersangka ini," ujar Nicolas.