Gibran Bicara Masalah Karbon, Cak Imin: Pemerintah Hari Ini Tidak Serius
Gibran mengaku akan terus mendorong transisi menuju energi hijau.
Gibran Bicara Masalah Karbon, Cak Imin: Pemerintah Hari Ini Tidak Serius
Calon wakil presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka berbicara mengenai masalah karbon dalam debat keempat Pilpres 2024, Minggu (21/1).
Menurut Gibran, berbicara masalah karbon tentu harus menyinggung masalah pajak karbon, carbon storage dan carbon capture. Gibran mengaku akan terus mendorong transisi menuju energi hijau.
"Kita harus mendorong transisi menuju energi hijau. Kita tidak boleh lagi ketergantungan pada energi fosil. Kita dorong terus energi hijau yang berbasis bahan baku nabati," kata Gibran.
Menurutnya, energi hijau yang saat ini diproduksi terbukti mampu menurunkan nilai impor minyak, di satu sisi meningkatkan nilai tambah produksi sawit dalam negeri.
Namun tantangan yang menjadi catatan Gibran adalah mencari titik keseimbangan atau titik tengah, antara menggenjot hilirisasi industri serta menjaga kelestarian lingkungan.
Menanggapi penjelasan Gibran, Cawapres Mahfud MD lebih mengkritisi soal kebijakan terkait pajak karbon, limbah dan sebagainya.
Sementara itu, Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini belum serius dalam menggarap energi terbarukan.
"Yang paling penting adalah dipersiapkan transisi energi baru dan terbarukan, sayangnya komitmen pemerintah hari ini tidak serius. Target energi baru dan terbarukan yang mestinya kita harus punya target 2025, berkurang dari 23 justru diturunkan menjadi 17 persen," kata Cak Imin.
Selain itu Cak Imin juga mengkritisi penundaaan implementasi pajak karbon yang dilakukan pemerintah hari ini, dari tahun 2002 mundur menjadi tahun 2025.
"Apanya yang mau dilanjutkan? karena itu secara tegas harus dilakukan implementasi pajak karbon dilakukan secepat-cepatnya transisi energi baru terbarukan di jalannya," jelas Cak Imin.
Menanggapi kedua lawan debatnya itu, Gibran menjelaskan masalah insentif merupakan komitmen pihaknya.
"Ini bisa kita kasih contoh yang sudah berjalan saja, contohnya pembangkit listrik tenaga surya yang ada di Cirata itu kan kerja sama dengan PT Masdar dari Uni Emirat Arab, ini kan juga ada insentifnya ada tax holiday, tax ada pembebasan biaya modal juga sehingga akan mendorong perusahaan-perusahaan," pungkasnya.