Gilang Bungkus Fetish Pocong Muncul Lagi, Rayu Korbannya Lewat WhatsApp Viral
Gilang Bungkus, pelaku pelecehan seksual, diduga kembali beraksi setelah bebas dari penjara, menargetkan komunitas sastra.

Gilang Aprilian Nugraha Pratama, yang lebih dikenal dengan sebutan 'Gilang Bungkus', kembali mencuat dalam pemberitaan terkait dugaan pelecehan seksual.
Pria yang sebelumnya telah dihukum atas tindakan yang sama diduga kembali melakukan aksi serupa setelah dibebaskan dari penjara pada Maret 2025.
Modus operandi yang digunakan Gilang sangat mencolok, di mana ia meminta korban untuk membungkus diri dengan kain jarik, sebuah praktik yang memberikannya rangsangan seksual.
Kasus ini pertama kali terungkap pada tahun 2020, saat masyarakat mulai menyadari tindakan tidak senonoh yang dilakukan Gilang. Ia dikenal dengan cara unik dalam mendekati korbannya, yang membuat banyak orang terkejut dan khawatir. Kini, setelah bebas, ia kembali berusaha mendekati korban baru dengan cara yang lebih halus, menargetkan komunitas sastra dan menawarkan proyek penulisan.
Seorang pengguna media sosial X melaporkan bahwa ia menerima pesan dari seseorang yang diduga adalah Gilang. Dalam pesan tersebut, terdapat penawaran untuk proyek penulisan yang melibatkan praktik mengkafani diri sendiri.
Modus ini mengingatkan banyak orang pada tindakan Gilang sebelumnya, yang menimbulkan kekhawatiran akan berulangnya pelecehan seksual yang sama.
Modus Operandi Gilang Bungkus

Modus operandi yang digunakan Gilang Bungkus patut dicermati. Ia tidak hanya menggunakan pendekatan langsung, tetapi juga memanfaatkan ketertarikan orang terhadap seni dan sastra.
Dengan menawarkan proyek penulisan, ia berusaha mendekati calon korban secara tidak langsung. Hal ini menunjukkan bahwa ia berusaha untuk menyamarkan niat sebenarnya di balik tawaran yang tampaknya menarik.
Praktik meminta korban untuk membungkus diri dengan kain jarik bukanlah tindakan biasa. Gilang menggunakan teknik manipulatif untuk menarik perhatian dan mendapatkan kepercayaan dari korbannya.
Dengan cara ini, ia menciptakan situasi di mana korban merasa terjebak dan sulit untuk menolak. Ini adalah salah satu alasan mengapa kasus ini sangat mengkhawatirkan.
Saat ini, meskipun belum ada laporan resmi yang diterima oleh pihak kepolisian Surabaya terkait aktivitas Gilang yang baru-baru ini terungkap, publik tetap merasa cemas. Banyak yang berharap pihak berwenang segera menyelidiki laporan tersebut dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi potensi korban selanjutnya.