Gubernur NTT Viktor Laiskodat: Kalau Nasinya Ambil Banyak, Itu Orang Miskin
"Kalau nasinya ambil banyak itu orang miskin, tapi kalau proteinnya banyak itu orang kaya," katanya
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat kembali memberikan pernyataan yang mengundang kontroversi.
Gubernur NTT Viktor Laiskodat: Kalau Nasinya Ambil Banyak, Itu Orang Miskin
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat kembali memberikan pernyataan yang mengundang kontroversi. Kali ini, Viktor Laiskodat menyebut ciri-ciri orang miskin dan orang kaya. Di mana ciri-ciri orang kaya dan miskin itu dapat dilihat dari caranya mengambil makanan di tempat makan.
"Jadi ciri khas manusia kaya, itu lihat di tempat makannya. Kalau nasinya ambil banyak itu orang miskin, tapi kalau proteinnya banyak itu orang kaya," katanya saat memberikan sambutan pada perayaan Hari Badan Pangan Nasional ke-2 di Kota Kupang, NTT, Sabtu (12/8) lalu.
Menurut Viktor Laiskodat, pangan di NTT harus didorong proteinnya bukan karbohidrat. Jika masih ada keributan terkait beras, pertanda sedang miskin karena ciri khas orang miskin makan nasi banyak, sedangkan lauknya cuman dua saja. "Itu dia makan sambil cium lagi nasi putih. Harusnya perbanyak protein supaya kamu jangan gendut," ujarnya.
Viktor berharap Badan Pangan Nasional (Bapanas) bisa mengkampanyekan kepada masyarakat agar perbanyak makan protein setiap, sehingga bisa melahirkan generasi yang cerdas.
"Karbohidrat juga buat ngantuk dan gula darah. Semuanya bermasalah, karena itu saya berharap Bapanas mulai kampanyekan perbanyak makan karbohidrat kepada masyarakat pada umumnya,"
kata Gubernur NTT Viktor
Merdeka.com
Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya sedang berfokus untuk menjaga daya beli masyarakat serta mengendalikan inflasi pangan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Sehingga dalam rangkaian kegiatannya, Bapanas bersama BUMN Pangan, BUMD, dan pelaku usaha pangan menggelar GPM, dengan menyediakan berbagai bahan pangan yang harganya terjangkau.Arief menyatakan, Perum Bulog menyediakan beras SPHP hingga sembilan kontainer dengan total 225 ton digelontorkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan untuk komoditas minyak goreng jenis MinyaKita, ID Food menyediakan sekitar 15 ribu liter kemasan. "Rangkaian kegiatannya merepresentasikan cakupan fungsi Bapanas, mulai dari ketersediaan dan stabilitas pangan, kerawanan pangan, gizi, dan penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan berdasarkan Perpres nomor 66 tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional," tutup Kepala Bapanas Arief Prasetyo.