Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Haji Munir, juragan kayu asal Batang yang tertarik membuat kapal

Haji Munir, juragan kayu asal Batang yang tertarik membuat kapal Industri galangan kapal. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Meningkatnya industri perkapalan nasional sejak 5 tahun terakhir tampaknya membuat sejumlah pengusaha lokal ngiler untuk ikut nimbrung di dalamnya. Bahkan, para pengusaha kayu di Kabupaten Batang Jawa Tengah, pun ikut mengembangkan usahanya di bidang pembuatan kapal penangkap ikan.

Haji Munir, begitu dia akrab disapa, merupakan juragan kayu di Batang yang mulai mengembangkan bisnis produksi kapal mulai 2012 silam dengan nama perusahaan CV Bahtera Perkasa. Di Batang, ada tiga bos kayu yang mengikuti jejaknya. Pria berusia 40 tahun itu memutuskan membuka usaha galangan kapal kayu penangkap ikan setelah dia sukses menggeluti bisnis penjualan kayu merbau untuk kebutuhan produksi bak truk sejak tahun 1990-an.

Pak haji, awalnya mendatangkan 5000-10.000 kubik kayu merbau dari Tanah Cendrawasih. Menurut dia, kayu merbau didapatkan langsung dari Papua dan dikapalkan melalui Surabaya untuk selanjutnya diangkut kontainer ke Batang. "Nilai jual kayu merbau sangat tinggi," kata bapak tujuh anak ini, memulai perbincangan dengan merdeka.com, di Batang Jawa Tengah, Sabtu (15/11).

Kayu merbau dipilih pak haji karena tidak mudah keropos dimakan rayap. Bahkan, bila dijemur semakin bagus kualitasnya dan bisa bertahan lebih 10 tahun.

Miftahul Mustahin, sebagai adik ipar Haji Munir lantas menambahkan, pengembangan usaha di bidang pembuatan kapal nelayan dilakukan karena tergiur dengan pangsa pasar yang tumbuh pesat. "Sekarang, kita punya galangan kapal di Pantai Srigandu Batang. Dan usaha ini ternyata menjanjikan keuntungan cukup besar," kata Miftahul.

Sejauh ini, galangan kapal milik Haji Munir telah memproduksi 6 kapal ikan dengan panjang 21 meter dan lebar 9 meter. Dengan didukung bahan baku kayu merbau kualitas wahid ditambah puluhan pekerja terampil, dia yakin kapal buatan perusahaannya berani bersaing dengan kapal-kapal impor.

"Sejak buka usaha galangan kapal ini, kita sudah memproduksi 6 unit. Satu kapal dibuat selama 6 bulan. Kapal ikan buatan kami bisa untuk menjaring ikan tapi juga dapat dipakai untuk perjalanan antar pulau," terang Miftahul.

Berkaitan dengan harga satu kapalnya, Miftahul menyebut, nilainya cukup bervariatif. Bila komponen bahan bakunya standar, satu kapal dijual Rp 800 juta. Namun jika pembeli memesan kualitas terbaik, maka satu kapal dibanderol Rp 1,5 miliar.

"Tinggal request dari pembelinya. Meski ongkos produksinya tinggi, tapi kita tetap ingin membuat kapal, mas. Ya, hasilnya lumayan Rp 500 juta ke atas. Bisa menambah pundi-pundi pendapatan sekaligus berkenalan dengan pemilik galangan kapal lainnya," terang dia sambil tersenyum.

Untuk mendukung eksistensi bisnis galangan kapal, pihaknya setiap bulan memperoleh 500 kubik kayu secara berkala. "Jadi, kita berani bersaing dengan kapal buatan asing apalagi wilayah Batang dan Tegal termasuk sentra produksi kapal nasional," tandasnya.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dulu Kerja Serabutan, Sekarang Bisa Beli Pesawat Jet Harga Triliunan
Dulu Kerja Serabutan, Sekarang Bisa Beli Pesawat Jet Harga Triliunan

Tahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.

Baca Selengkapnya
Kisah Prajogo Pangestu, Mantan Sopir Angkot Kini Jadi Orang Kaya Ketujuh di Indonesia
Kisah Prajogo Pangestu, Mantan Sopir Angkot Kini Jadi Orang Kaya Ketujuh di Indonesia

Prajogo juga pernah bekerja sebagai karyawan dari Burhan Uray yang dikenal sebagai pendiri dari PT Djajanti Group di tahun 1969.

Baca Selengkapnya
Pariwisata Menggeliat, Bawa Berkah bagi Usaha Anyaman Atap Ilalang di Desa Banyuwangi
Pariwisata Menggeliat, Bawa Berkah bagi Usaha Anyaman Atap Ilalang di Desa Banyuwangi

Budi menjual anyaman atap ilalang buatannya yang berukuran sekitar 2,5 meter x 1,5 meter seharga Rp 15 ribu per lembar.

Baca Selengkapnya
Haji Ciut, Pengusaha Batubara Sekaligus Crazy Rich dari Kalsel
Haji Ciut, Pengusaha Batubara Sekaligus Crazy Rich dari Kalsel

Haji Ciut menggerakkan bisnis batubaranya di bawah bendera PT Gunung Mulia Binuang.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Nelayan Pesisir Utara Jawa di Masa Kolonial, Alami Kondisi Serba Sulit
Melihat Kehidupan Nelayan Pesisir Utara Jawa di Masa Kolonial, Alami Kondisi Serba Sulit

Masuknya modal asing dan kapitalisme modern mendorong munculnya pranata ekonomi baru di kalangan masyarakat nelayan.

Baca Selengkapnya
Kisah Haji Isam: Dulu Tukang Ojek, Kini Beli Pesawat Boeing Business Jet 7 Seharga Rp1,2 Triliun
Kisah Haji Isam: Dulu Tukang Ojek, Kini Beli Pesawat Boeing Business Jet 7 Seharga Rp1,2 Triliun

Kekayaan Haji Isam seperti tak berseri. Label sebagai orang paling kaya di Kalimantan dibuktikan dengan langkah Haji Isam membeli pesawat Boeing.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Sopir Angkot, Kini Hartanya Tembus Rp700 Triliun & Jadi Orang Terkaya di Indonesia
Berawal dari Sopir Angkot, Kini Hartanya Tembus Rp700 Triliun & Jadi Orang Terkaya di Indonesia

Saat sedang menjadi sopir, Prajogo bertemu dengan pria yang bernama Bon Sun On atau dikenal dengan nama Burhan Uray.

Baca Selengkapnya
Mengenal Perahu Buatan Nelayan Indramayu, Harganya Bisa Mencapai Rp20 Miliar
Mengenal Perahu Buatan Nelayan Indramayu, Harganya Bisa Mencapai Rp20 Miliar

Perahu buatan nelayan Indramayu dikenal tangguh dan kokoh

Baca Selengkapnya
Sejarah Kapal Pinisi, Sudah Ada di Indonesia Sejak Tahun 1500
Sejarah Kapal Pinisi, Sudah Ada di Indonesia Sejak Tahun 1500

Di Indonesia, pembuatan kapal pinisi berada di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
Deretan Potret Kampung Miliarder di Jawa Tengah,  Profesi Warganya Jadi Sorotan
Deretan Potret Kampung Miliarder di Jawa Tengah, Profesi Warganya Jadi Sorotan

Rumah di kampung miliader yang ada di Jawa Tengah ini tampak mewah.

Baca Selengkapnya
Prajogo Pangestu, Dulunya Sopir Angkot Kini Jadi Orang Kaya ke-5 di Indonesia
Prajogo Pangestu, Dulunya Sopir Angkot Kini Jadi Orang Kaya ke-5 di Indonesia

Ini lah kisah Prajogo Pangestu, salah satu orang terkaya di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ganjar-Mahfud Ingin Wujudkan Ekonomi Biru, Begini Caranya
Ganjar-Mahfud Ingin Wujudkan Ekonomi Biru, Begini Caranya

Program ini diyakini bisa mengakselerasi ekonomi nasional, karena Indonesia punya potensi sangat besar.

Baca Selengkapnya