Haji Munir, juragan kayu asal Batang yang tertarik membuat kapal
Merdeka.com - Meningkatnya industri perkapalan nasional sejak 5 tahun terakhir tampaknya membuat sejumlah pengusaha lokal ngiler untuk ikut nimbrung di dalamnya. Bahkan, para pengusaha kayu di Kabupaten Batang Jawa Tengah, pun ikut mengembangkan usahanya di bidang pembuatan kapal penangkap ikan.
Haji Munir, begitu dia akrab disapa, merupakan juragan kayu di Batang yang mulai mengembangkan bisnis produksi kapal mulai 2012 silam dengan nama perusahaan CV Bahtera Perkasa. Di Batang, ada tiga bos kayu yang mengikuti jejaknya. Pria berusia 40 tahun itu memutuskan membuka usaha galangan kapal kayu penangkap ikan setelah dia sukses menggeluti bisnis penjualan kayu merbau untuk kebutuhan produksi bak truk sejak tahun 1990-an.
Pak haji, awalnya mendatangkan 5000-10.000 kubik kayu merbau dari Tanah Cendrawasih. Menurut dia, kayu merbau didapatkan langsung dari Papua dan dikapalkan melalui Surabaya untuk selanjutnya diangkut kontainer ke Batang. "Nilai jual kayu merbau sangat tinggi," kata bapak tujuh anak ini, memulai perbincangan dengan merdeka.com, di Batang Jawa Tengah, Sabtu (15/11).
-
Bagaimana Pelabuhan Muara berkembang? Dalam sejarahnya, pelabuhan ini telah mengalami beberapa kali perbaikan dan perluasan di bagian dermaganya. Selain itu, beberapa fasilitas di tempat ini juga dilengkapi dengan gudang, kantor Syahbandar, hingga menara suar.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Bagaimana Indonesia jadi produsen nikel terbesar? Indonesia menjadi produsen nikel terbesar setelah Filipina membuat kebijakan ketat penambangan.
-
Kenapa perdagangan di Banten berkembang? Keberadaan Banten yang terhubung langsung ke Samudra Hindia melalui Selat Sunda membuatnya jadi pintu masuk jalur perdagangan yang strategis.
-
Mengapa industri game di Indonesia terus berkembang? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Apa yang menjadi pendorong utama Pertamina dalam ekonomi Indonesia? Pendekatan ini akan menjadi terobosan bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka peluang industri baru dan menciptakan pasar global untuk produk-produk rendah karbon.
Kayu merbau dipilih pak haji karena tidak mudah keropos dimakan rayap. Bahkan, bila dijemur semakin bagus kualitasnya dan bisa bertahan lebih 10 tahun.
Miftahul Mustahin, sebagai adik ipar Haji Munir lantas menambahkan, pengembangan usaha di bidang pembuatan kapal nelayan dilakukan karena tergiur dengan pangsa pasar yang tumbuh pesat. "Sekarang, kita punya galangan kapal di Pantai Srigandu Batang. Dan usaha ini ternyata menjanjikan keuntungan cukup besar," kata Miftahul.
Sejauh ini, galangan kapal milik Haji Munir telah memproduksi 6 kapal ikan dengan panjang 21 meter dan lebar 9 meter. Dengan didukung bahan baku kayu merbau kualitas wahid ditambah puluhan pekerja terampil, dia yakin kapal buatan perusahaannya berani bersaing dengan kapal-kapal impor.
"Sejak buka usaha galangan kapal ini, kita sudah memproduksi 6 unit. Satu kapal dibuat selama 6 bulan. Kapal ikan buatan kami bisa untuk menjaring ikan tapi juga dapat dipakai untuk perjalanan antar pulau," terang Miftahul.
Berkaitan dengan harga satu kapalnya, Miftahul menyebut, nilainya cukup bervariatif. Bila komponen bahan bakunya standar, satu kapal dijual Rp 800 juta. Namun jika pembeli memesan kualitas terbaik, maka satu kapal dibanderol Rp 1,5 miliar.
"Tinggal request dari pembelinya. Meski ongkos produksinya tinggi, tapi kita tetap ingin membuat kapal, mas. Ya, hasilnya lumayan Rp 500 juta ke atas. Bisa menambah pundi-pundi pendapatan sekaligus berkenalan dengan pemilik galangan kapal lainnya," terang dia sambil tersenyum.
Untuk mendukung eksistensi bisnis galangan kapal, pihaknya setiap bulan memperoleh 500 kubik kayu secara berkala. "Jadi, kita berani bersaing dengan kapal buatan asing apalagi wilayah Batang dan Tegal termasuk sentra produksi kapal nasional," tandasnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
Baca SelengkapnyaPrajogo juga pernah bekerja sebagai karyawan dari Burhan Uray yang dikenal sebagai pendiri dari PT Djajanti Group di tahun 1969.
Baca SelengkapnyaBudi menjual anyaman atap ilalang buatannya yang berukuran sekitar 2,5 meter x 1,5 meter seharga Rp 15 ribu per lembar.
Baca SelengkapnyaHaji Ciut menggerakkan bisnis batubaranya di bawah bendera PT Gunung Mulia Binuang.
Baca SelengkapnyaMasuknya modal asing dan kapitalisme modern mendorong munculnya pranata ekonomi baru di kalangan masyarakat nelayan.
Baca SelengkapnyaKekayaan Haji Isam seperti tak berseri. Label sebagai orang paling kaya di Kalimantan dibuktikan dengan langkah Haji Isam membeli pesawat Boeing.
Baca SelengkapnyaSaat sedang menjadi sopir, Prajogo bertemu dengan pria yang bernama Bon Sun On atau dikenal dengan nama Burhan Uray.
Baca SelengkapnyaPerahu buatan nelayan Indramayu dikenal tangguh dan kokoh
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, pembuatan kapal pinisi berada di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaRumah di kampung miliader yang ada di Jawa Tengah ini tampak mewah.
Baca SelengkapnyaIni lah kisah Prajogo Pangestu, salah satu orang terkaya di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProgram ini diyakini bisa mengakselerasi ekonomi nasional, karena Indonesia punya potensi sangat besar.
Baca Selengkapnya