Hakim tanya Ahok kaitan budi daya ikan dengan Al-Maidah ayat 51
Merdeka.com - Ketua Majelis Hakim kasus dugaan penodaan agama, Dwiarso Budi Santiarto mempertanyakan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama terkait pidatonya yang menyinggung surat Al-Maidah ayat 51. Padahal dalam kunjungan ke Pulau Pramuka pada 27 September 2016, Ahok tengah membicarakan budi daya Ikan Kerapu.
Dwiarso mempertanyakan mengenai motif dari Ahok menyinggung surat Al-Maidah dalam kunjungan tersebut. Bahkan, dia sempat bingung apakah ada kaitannya antara budidaya Ikan Kerapu dengan surat Al-Maidah ayat 51.
"Maksudnya saudara itu apa? Ikan dengan Al-Maidah itu apa hubungannya?" tanya Dwiarso kepada Ahok di sidang, di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (4/4).
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Bagaimana Ibnu bikin bingung? Banyak yang pikir Seno jahat, tapi ternyata Ibnu bikin bingung.
Ahok menjawab soal pernyataannya yang mengutip surat Al-Maidah ayat 51 lantaran teringat saat situasi Pilgub Belitung 2007 lalu. Sebab saat dia tengah memberikan penjelasan soal program Pemprov DKI Jakarta itu, ada seorang ibu yang tidak antusias dengan sistem bagi hasil 80:20.
"Saya tebak-tebak, apakah karena uang. Terlintas ini jangan-jangan kayak di Belitung, orang polos, karena dia pikir dalam pilkada, harus bayar budi nih kalau milih program," ungkapnya.
Tidak puas dengan jawaban terdakwa, Dwiarso kembali mempertanyakan apakah dalam pengalamannya itu ada kaitan antar Ikan Kerapu. Walaupun, Ahok sempat mengaku, sengaja datang ke Pulau Pramuka agar masyarakat Kepulauan Seribu mengambil program bagi hasil tersebut.
"Ya ini hubungannya apa, saudara di sini ini (Kepulauan Seribu) bukan kampanye Pilkada. Sedangkan di Belitung peristiwa Pilkada 2007 masalah Al-Maidah itu. Bagaimana ada sambungkan di pikiran saudara itu?" tanya Dwiarso.
Suami Veronica Tan ini mengungkapkan, dalam pengalamannya surat Al-Maidah ayat 51 sudah membuat dirinya kehilangan suara dalam Pilgub Bangka Belitung. Sebab dalam satu kesempatan, ada seorang ibu yang menyampaikan tak bisa memilih karena berbeda agama.
"Dia bilang 'Mohon maaf Hok, ibu enggak pilih kamu', kenapa saya tanya, 'Ibu takut murtad, meninggalkan agama ibu'," jelasnya.
Ahok mengaku, saat melihat ibu yang tidak antusias saat dirinya berpidato di Pulau Pramuka secara otomatis ingatan kembali pada pengalaman tersebut. Sehingga dia kembali menyampaikan bahwa program tersebut tetap akan dinikmati warga pulau walaupun dirinya tak kembali terpilih.
Namun, Dwiarso tidak lantas mengendur. Dia kembali mempertanyakan, mengapa sampai Ahok menyinggung surat Al-Maidah ayat 51. Padahal pada pidato, Gubernur DKI Jakarta non-aktif itu telah meminta agar warga tetap mengambil programnya.
"Tadi sudah disampaikan dan dengar, enggak pilih saya enggak apa-apa asalkan program jalan, karena sampai Oktober 2017. Lah terus hubungannya apa dengan Al-Maidah? Kalau sampai situ saya masih bisa menghubungkan," tanya Dwiarso.
Ahok menjawab bahwa alasan orang tidak memilih dia selain program adalah keyakinan, sehingga langsung teringat pengalaman di Bangka Belitung. "Saya yakin sekali, orang nolak saya, selain program dari Bangka Belitung, masalah keyakinan. Baik dengan saya tapi tidak bisa pilih saya," tegasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayjen TNI Totok Imam Santoso mendatangi kampung nelayan. Sosoknya bertemu wanita paruh baya tengah mengupas kerang.
Baca SelengkapnyaPara nelayan diiming-iming gaji besar dibandingkan fokus terhadap keterampilan melaut.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaJanji itu disampaikan Kaesang ketika bertemu dan mendengarkan keluhan nelayan di Kompleks Pelabuhan Perikanan Tasikagung, Rembang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMKMK memutuskan Anwar Usman menyalahi etik dan dipecat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaJawaban Abdul Qadir pun menjadi momen gelak tawa karena ia menjawab pertanyaan tersebut dengan ikan-ikan khas orang Banjar
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaBanyak kisah menarik Soeharto dan para pengawalnya. Hal ini dikisahkan Jenderal (Purn) Kunarto.
Baca SelengkapnyaPiyonodivonis bersalah dan dijatuhi hukuman 5 bulan penjara lantaran memelihara ikan jenis Aligator Gar.
Baca SelengkapnyaIa ingin agar adanya kemudahan regulasi untuk para nelayan
Baca Selengkapnya