Harga jual tinggi, alasan bandar jadikan RI pasar besar peredaran narkoba
Merdeka.com - Indonesia berkali-kali disebut dalam kondisi darurat narkoba. Termasuk oleh Presiden Joko Widodo.
Berbagai sindikat narkoba di negara tetangga dan bahkan dari benua lain menjadikan Tanah Air sebagai pangsa pasar besar peredaran narkotika.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Heru Winarko, menyampaikan harga narkoba di Indonesia melonjak mahal dibandingkan negara lain. Hal itu menjadi kabar gembira buat jaringan pengedar narkoba internasional.
-
Dimana saja peredaran narkoba di Cianjur rawan terjadi? Berdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
-
Bagaimana Pemprov Jateng mencegah narkoba? Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Kenapa Cianjur jadi daerah rawan narkoba? Penyebab dari rawannya peredaran narkoba di sana tidak terlepas dari posisi Kabupaten Cianjur yang dijadikan sebagai destinasi wisata sehingga banyak disinggahi warga luar daerah.
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
"Banyak narkoba masuk ke Indonesia karena harganya. Di China 1 gram Rp 25 ribu, di Iran 1 gram Rp 50 ribu, di Indonesia Rp 1,5 juta," tutur Heru dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 bertemakan 'Pemerintah Serius Tangani Narkoba' di Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi, menambahkan selain soal harga, faktor lain yang menjadikan bandar dan pengedar narkoba memilih Indonesia sebagai market besar lantaran di negara lain, tindakan terhadap pengedar sangat tegas. Sehingga sindikat mencari negara alternatif dan memilih Indonesia.
"Harganya di Indonesia sudah luar biasa menggiurkan. Sehingga resiko yang tinggi pun akan mereka terjang. Apalagi dua tahun terakhir ini Filipina melakukan tindakan yang keras juga, akhirnya marketnya ke negara kita," jelas Heru Pambudi.
Saat ini, sudah dilakukan pencegahan masuknya narkoba dari berbagai titik yang dianggap rawan masuknya narkoba. Seperti di pintu masuk Batam, Bali, Bandara Soekarno Hatta, Bandara Juanda, Bandung, dan Entikong.
"Jalur masuk itu lewat udara 52 persen, laut 34 persen, pos 12 persen, dan darat 2 persen. Lewat pengiriman pos kini banyak menjadi pilihan karena kita banyak menjaga udara dan laut," kata dia.
Untuk di laut, radar canggih juga sudah digunakan untuk melihat aktivitas kapal yang mencurigakan di tengah laut.
"Negara kita dilengkapi Radar CSS yang kita pakai untuk melihat pergerakan. Ditempatkan di Batam dan dipakai bersama karena ini milik bangsa kita. Berapa kilometer bisa kita detect. Jadi kalau ada kapal di tengah laut nggak ada kerjaan dempet-dempet, nah ada apa ini," papar Heru.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan
Baca SelengkapnyaJaringan Alex Bonpis diyakini sampai saat ini masih mengedarkan narkoba di Kampung Bahari.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
Baca SelengkapnyaKampung Boncos beralamat di Jalan Ori RT 007 RW 03, Kota Bambu Selatan, Jakbar. Kampung Bahari di Tanjung Priok, Kampung Ambon di Jakbar.
Baca SelengkapnyaMenurut Polri, dua wilayah itu menjadi pintu masuk narkoba dari luar negeri, khususnya dari wilayah Malaysia.
Baca SelengkapnyaSementara, turis asing yang menkonsumsi barang haram tersebut mengaku untuk mencari ketenangan
Baca SelengkapnyaLampung dikenal sebagai jalur perlintasan narkoba menuju berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Utara masih mendalami hasil penggerebekan dari Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (13/7) lalu.
Baca SelengkapnyaProvinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi wilayah yang paling rendah penggunaan Narkotika di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit menyoroti kerawanan wilayah perbatasan Indonesia dalam rapat dengan DPR di Kompleks Parlemen, Senin (10/7).
Baca SelengkapnyaDi Indonesia tercatat 3,6 juta orang sebagai pengguna narkotika, dengan dinominasi oleh generasi muda.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca Selengkapnya