Kepala BNN: NTT Daerah Terendah Penggunaan Narkotika di Indonesia, Sumut Paling Rawan
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi wilayah yang paling rendah penggunaan Narkotika di Indonesia.
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi wilayah yang paling rendah penggunaan Narkotika di Indonesia.
Kepala BNN: NTT Daerah Terendah Penggunaan Narkotika di Indonesia, Sumut Paling Rawan
Hal ini dikatakan Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus R Golose di Kupang, Rabu (15/11). Menurut dia, prevalensi penggunaan narkotika di dunia adalah 5,5 persen dan Indonesia masih berada jauh di bawa persentase tersebut.
"Tapi lebih jauh lagi yang berada di NTT, jadi viva NTT. Luar biasa, kerja yang dilakukan BNNP, Polri dan stakeholder yang ada di NTT," ungkap Petrus R Golose seusai membuka Nationonal Border Manajemen Consultation Meeting di Kota Kupang.
Dia memaparkan, wilayah yang rawan penggunaan maupun penyeludupan narkotika di Indonesia adalah, Sumatera Utara. BNN sedang fokus melakukan pencegahan di sana.
"Justru itu kita fokus sekarang di sana. Baik prevalensi pengguna maupun jumlah narapidana di Sumatera Utara lebih dari 80 persen. Jadi banyak sekali masalah soal narkotika di Sumatera Utara."
Kepala BNN Petrus R Golose.
Walau demikian, pengguna narkotika di Indonesia mengalami penurunan yakni, dari 3,6 juta turun menjadi 3,3 juta orang. Ini semua berkat kerja sama antara BNN dan lembaga lain untuk memerangi Narkotika sesuai instruksi presiden.
"Kita melaksanakan program yang disebut P4GN kita bisa menekan angka peredaran narkotika. Jadi turun sekitar 0,22. Dari 1,95 jadi 1,73," ungkap Petrus R Golose.
Petrus R. Golose menambahkan, prevalensi penurunan merupakan indikasi yang bagus di akhir tahun 2023 sebab pada masa Covid-19 terjadi kenaikan. "Waktu covid kita justru naik dari 1,80 menjadi 1,95 persen. Jadi naik 0,15 namun sekarang dia turun," terangnya.
Diketahui, Nationonal Border Manajemen Consultation Meeting yang digelar di Kota Kupang merupakan langkah pencegahan masuknya narkotika di Indonesia yang rentan terjadi lewat perbatasan, baik darat, udara maupun laut dengan berbagai modus dan indikasi.
Nationonal Border Manajemen Consultation Meeting ini dihadiri seluruh stakeholder terkait di perbatasan, seperti Bea Cukai, Kepolisian, Imigrasi, serta PLBN untuk membahas strategi pencegahan penyelundupan gelap narkotika melalui perbatasan.