Ganjar Bicara Bahaya Narkoba: Kalau Tidak Disikat, Negara Bakal Dilemahkan
"Kalau narkoba ini tidak disikat dengan keras, maka negara ini akan di lemahkan dengan narkoba," tegas Ganja
Ganjar mengingatkan tentang bahaya narkoba yang dapat merusak bangsa
Ganjar Bicara Bahaya Narkoba: Kalau Tidak Disikat, Negara Bakal Dilemahkan
Ganjar Bicara Bahaya Narkoba: Kalau Tidak Disikat, Negara Bakal Dilemahkan
Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama, di pendopo Desa Empat Negeri, Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara pada Sabtu (11/11).
Dalam kesempatan itu, Ganjar turut mendengarkan keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan pupuk, rendahnya produktivitas hingga subsidi pupuk.
Ganjar menilai perlunya pembuatan pabrik pupuk, penambahan subsidi pupuk dan penyaluran pupuk yang tepat melalui satu data pertanian Indonesia.
Dia juga tak lupa mengingatkan tentang bahaya narkoba yang dapat merusak bangsa. Ia menekankan perlunya penanganan serius terhadap peredaran narkoba yang semakin bervariasi.
"Kalau narkoba ini tidak disikat dengan keras, maka negara ini akan di lemahkan dengan narkoba," tegas Ganjar, dalam keterangan tertulis, Minggu (12/11).
Pentingnya Hidup Rukun dan Gotong Royong
Ganjar turut memuji keharmonisan masyarakat Sumatera Utara yang hidup rukun, bekerja sama, dan bergotong-royong tanpa memandang suku, agama, atau golongan, meskipun di Sumatera Utara banyak orang yang berasal dari pulau Jawa dan pulai lainnya.
"Semua bisa hidup rukun, bekerja dan bergotong royong, kita berusaha agar hidup kita jauh lebih baik. Itulah keasli-aslinya orang Indonesia, yang tidak pernah membedakan suku, agama, golongan," kata Ganjar.
Sementara Bupati Kab. Batu Bara, Zahir mengatakan kunjungan Ganjar ke Kab. Batubara untuk bersilaturahmi dengan semua lapisan masyarakat, bukan untuk kampanye. Ia menyebut Ganjar sebagai figur yang ditunggu-tunggu kedatannya oleh masyarakat.
"Kami datang bukan sebagai bupati. Pak Ganjar kesini mau berdialog dengan tokoh agama, masyarakat, tokoh adat," ungkap Zahir.