Hari Tanpa Bayangan, Warga Solo Ramai-ramai Keluar Rumah
Merdeka.com - Fenomena hari tanpa bayangan dirasakan warga Kota Solo dan sekitarnya pada hari ini, Kamis (10/10). Bayangan pohon atau obyek lainnya tak terlihat sekitar pukul 12.05 WIB. Saat itu matahari berada persis di atas kepala manusia.
Sejumlah warga yang mengetahui fenomena tersebut sengaja keluar rumah. Mereka berdiri di pinggir jalan atau halaman kantor untuk melihat bayangan diri atau obyek lainnya.
"Saya kemarin baca informasi fenomena hari tanpa bayangan. Pingin membuktikan, dan ternyata benar, saya tidak melihat ada bayangan saya sendiri," ujar Wibowo Nugroho, (45) warga Kartasura, Sukoharjo.
-
Apa yang terjadi saat Hari Tanpa Bayangan? Saat fenomena tersebut terjadi, Matahari berada tepat di titik zenit atau di atas kepala pengamatnya. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang', karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
-
Bagaimana Hari Tanpa Bayangan terjadi? Saat fenomena tersebut terjadi, Matahari berada tepat di titik zenit atau di atas kepala pengamatnya. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang', karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
-
Apa itu Hari Tanpa Bayangan? Fenomena hari tanpa bayangan adalah peristiwa astronomi yang terjadi ketika matahari berada tepat di atas kepala pada waktu siang, sehingga bayangan benda atau manusia di permukaan bumi tidak terlihat.
-
Bagaimana cara melihat Hari Tanpa Bayangan? Ketika posisi matahari mencapai titik zenith, objek yang berada di bawah sinar matahari tidak menghasilkan bayangan atau hanya menghasilkan bayangan yang sangat minim.
-
Mengapa Hari Tanpa Bayangan terjadi? Fenomena hari tanpa bayangan disebabkan oleh posisi matahari yang berada tepat di atas kepala (zenith) pada waktu tertentu, sehingga sinar matahari jatuh tegak lurus ke permukaan bumi.
-
Dimana Hari Tanpa Bayangan terjadi? Tak hanya di Jakarta, fenomena Hari Tanpa Bayangan diprediksi akan terjadi di wilayah-wilayah lain di Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.
Wibowo yang bekerja di sekolah swasta tersebut mengaku baru kali ini merasakan fenomena alam hari tanpa bayangan tersebut. Ia merasa bersyukur atas kebesaran kekuasaan Tuhan tersebut.
Diberitakan merdeka.com sebelumnya, Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie menyebut, Jepara menjadi kota pertama di Jawa Tengah yang mengalami fenomena Hari Tanpa Bayangan. Hari Tanpa Bayangan tahun ini berlangsung empat hari berturut-turut dengan hari dan waktu yang berbeda.
"Di Jepara sendiri, matahari akan berada persis di atas kepala manusia pukul 11:24.29 WIB pada tanggal 10 Oktober," kata Setyoajie Prayoedhie saat dikonfirmasi, Selasa (8/10).
Sedangkan pada 11 Oktober, Hari Tanpa Bayangan muncul serentak di 15 daerah mulai Semarang, Blora, Pati hingga Brebes. Lalu tanggal 12 Oktober muncul di 8 daerah mulai Sragen, Salatiga, Ungaran, Purwokerto hingga Banjarnegara. Dan yang terakhir tanggal 13 Oktober muncul di jalur pantai selatan Jateng yakni Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Solo, Banyumas hingga Cilacap.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.
Baca SelengkapnyaBMKG mengatakan DKI Jakarta mengalami fenomena Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BMKG, hari tanpa bayangan di Indonesia mulai terjadi pada 8 September hingga diperkirakan 19 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaFenomena ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran astronomi tentang bentuk Bumi.
Baca SelengkapnyaHari tanpa bayangan terjadi karena posisi matahari yang berada tepat di zenith. Yaitu titik tertinggi di langit.
Baca SelengkapnyaSiap-siap pada Senin (14/10/2024) mendatang, tepat pukul 11.08 WIB, di wilayah Banyuwangi bakal muncul fenomena unik berupa Hari Tanpa Bayangan.
Baca SelengkapnyaHari tanpa bayang yang terjadi tak akan memicu cuaca panas terik
Baca SelengkapnyaPara pengunjung tampak memenuhi area wisata dataran tinggi Dieng.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, warga sedang asyik menggarap kebunnya yang berlokasi di dekat kaki Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaPada malam Jumat Kliwon sering terdengar keramaian seperti pasar.
Baca SelengkapnyaVideonya viral dan menuai pujian karena ia bisa menghargai tradisi di Bali.
Baca Selengkapnya