Hashim Bicara soal Gen-Z Disebut Generasi Instan: Tidak Sepenuhnya Negatif
Gen Z mempunyai peluang yang besar untuk memperbaiki kualitas sebuah bangsa dan negara karena mereka yang akan menjadi generasi penerus.
Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Hashim Djojohadikusumo berharap, agar Genereasi Z atau Gen Z yang lahir antara tahun 1997 bisa menjadi generasi yang produktif dan memiliki inovasi-inovasi yang dapat mengubah peradaban dunia.
Menurutnya, Gen Z mempunyai peluang yang besar untuk memperbaiki kualitas sebuah bangsa dan negara karena mereka yang akan menjadi generasi penerus.
"Tidak perlu diragukan lagi bahwa Gen Z mempunyai kemampuan adaptasi yang sangat cepat. Mereka tumbuh di era digital yang sangat dinamis, di mana perubahan teknologi terjadi dengan sangat cepat dan terus-menerus. Kecakapan mereka dalam menggunakan teknologi canggih, media sosial, dan perangkat digital lainnya adalah bukti nyata dari kemampuan adaptasi mereka," kata Hashim, Jumat (11/11).
Namun, di balik kemampuan tersebut, Gen Z sering kali menghadapi berbagai pandangan yang cenderung meremehkan atau bahkan menstigmatisasi mereka. Salah satu pandangan yang kerap dilekatkan pada generasi Z adalah sebutan sebagai generasi instan.
Julukan ini disebutnya muncul karena Gen Z terbiasa dengan kemudahan dan kecepatan dalam mengakses informasi, berkomunikasi, dan mendapatkan berbagai kebutuhan mereka melalui teknologi.
"Namun, perlu diingat bahwa kebiasaan ini tidak sepenuhnya negatif. Kemampuan untuk mengakses informasi secara cepat dan efisien merupakan aset yang sangat berharga dalam dunia yang semakin terhubung dan kompetitif," sebutnya.
Gen Z juga dikatakannya dikenal sangat peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, serta memiliki keinginan kuat untuk berkontribusi positif terhadap masyarakat.
Meskipun Gen Z menghadapi berbagai pandangan dan kritik, Hashim menekankan penting untuk melihat mereka sebagai generasi yang adaptif, inovatif, dan memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif.
"Peran Gen Z dalam membangun Indonesia emas tahun 2045 sangat penting dan berpotensi besar untuk mengubah arah pembangunan negara ke arah yang lebih maju dan berkelanjutan," ucapnya.
Hashim menyakini, dengan memanfaatkan potensi dan energi dari Gen Z, Indonesia dapat meraih kemajuan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, menuju visi Indonesia emas pada tahun 2045.
Sementara itu, Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) Yohanes Handojo Budhisedjati menjelaskan, Dialog Kebangsaan ini sangat penting agar Generasi Z atau Gen Z mengetahui peran mereka dalam mendukung pemerintah dan kontribusi memajukan Indonesia, secara khusus meningkatkan SDM.
Handojo menilai, Gen Z merupakan generasi emas yang inovatif, yang punya peluang besar untuk merebut pasar global. Apalagi, SDM generasi Z sudah dipermudah dengan kecanggihan teknologi.
Karena itu, Handojo berharap agar Gen Z. terus berinovasi menyesuaikan dengan kemajuan teknologi. Dan, bisa melakukan berbagai akselerasi untuk terus meningkatkan kemampuan agar bisa berkompetisi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Kegiatan ini sangat penting, karena peran serta Gen Z sangat dibutuhkan untuk mendukung pemerintah meningkatkan SDM dalam upaya mempercepat kemajuan menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Handojo.
la juga berharap agar kegiatan ini mampu memberikan pemahaman yang baik terkait nilainilai kebangsaan. Agar para Gen Z semakin peduli dan mencintai Bangsa Indonesia.
“Kegiatan ini juga diharapkan berdampak kepada Generasi Z, agar semakin mencintai bangsa Indonesia sebagai rumah bersama agar tetap utuh. Jangan sampai Generasi Z terjerumus ke hal-hal negatif yang tentu merusak masa depan bangsa. Karena itu, mari bersama-sama terus berbuat baik untuk kemajuan Indonesia,” tegas Handojo.
Kegiatan ini merupakan kali yang ketiga sejak FORMAS dibentuk pada 18 Mei 2024. FORMAS merupakan slah satu Organisasi yang bertujuan dan berkomitmen menjadi mitra strategis Pemerintahan Prabowo — Gibran dalam memastikan program-program pembangunan berjalan efektif, transparan dan akuntabel."