Hasil survei, warga DKI lebih moderat dalam memilih pemimpin
Merdeka.com - Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indocon, mayoritas warga Jakarta moderat dalam memilih pemimpin. Dari 575 responden, mayoritas menjawab tidak setuju ketika disodorkan pertanyaan: Ada satu pandangan atau keyakinan bahwa orang Islam tidak boleh dipimpin oleh orang yang non-Muslim dalam sebuah pemerintahan seperti DKI Jakarta.
Sebanyak 39 persen menjawab tidak setuju, 30,01 persen menjawab setuju, 18,3 persen sangat setuju, 4,2 persen sangat tidak setuju dan sisanya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Sementara itu, ketika disodorkan pertanyaan: Ada yang berpandangan bahwa orang dari kelompok etnik atau suku bangsa lebih kecil (minoritas) tidak boleh memimpin orang-orang dari kelompok etnik lebih besar atau mayoritas dalam sebuah pemerintahan seperti DKI Jakarta ini, walaupun Indonesia atau DKI Jakarta tak berasas pada etnik tertentu. 57 persen menjawab tidak setuju, 23,5 persen setuju, 4,9 persen sangat tidak setuju, 4,5 persen sangat setuju dan sisanya 9,4 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana masyarakat memilih pemimpin? Dalam Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang dianggap paling cocok untuk memimpin dan mengelola daerah mereka. Pemimpin yang dipilih melalui Pilkada diharapkan dapat menjadi perwakilan dari keinginan dan aspirasi masyarakat, serta mampu memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.
-
Bagaimana cara masyarakat memilih pemimpin? Pilkada dilakukan secara langsung oleh masyarakat melalui pemungutan suara. Setiap pemilih memberikan suaranya untuk memilih pasangan calon yang dianggap paling mampu dan sesuai dengan aspirasi mereka dalam memimpin daerah tersebut.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang menang survei Poltracking? Survei Poltracking Indonesia mencatat, masyarakat dengan penghasilan berkisar Rp1 juta - Rp2 juta cenderung condong pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh suara 42,9 persen.
"Mereka yang cenderung tidak setuju cenderung mendukung petahan dan sebaliknya. Sementara untuk kepemimpinan oleh etnis minoritas, sikap masyarakat lebih moderat. Di antara para pemilih penantang bahkan sebagian besar adalah mereka yang tidak mempermasalahkan isu minoritas dalam kepemimpinan," kata Direktur Eksekutif Indocon Fajar Nursahid di Hotel Ambhara, Minggu (13/11).
Metode survei dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 575 responden (dari 600 responden yang direncanakan). Responden ditentukan proporsional terhadap proyeksi jumlah pemilih DKI Jakarta yang tersebar di lima wilayah (Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu).
Sepenuhnya dipilih melalui acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of error diperkirakan sebesar +/- 4,03 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data berlangsung pada tanggal 18 sampai 30 Oktober 2016. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebaliknya, persepsi publik yang tak mengkhawatirkan isu politik dinasti terjadi peningkatan. Jika semula 33,7 persen, kini menjadi 42,9 persen.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menanggapi santai elektabilitas di Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSurvei ini diselenggarakan oleh Voxpol Center Research and Consulting pada 02-11 November 2024
Baca SelengkapnyaPopuli Center merilis hasil survei tentang respon publik terhadap isu politik dinasti.
Baca SelengkapnyaDari sembilan partai politik yang menjadi objek survei, delapan partai mayoritas massanya mendukung Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaPilkada Kota Depok diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq.
Baca SelengkapnyaCharta Politika merilisi hasil survei terbaru di Pilkada Kutai Kartanegara jelang pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca Selengkapnya