Hendak memancing, Bripka Aria dan anak tewas tenggelam
Merdeka.com - Seorang anggota Sat Sabhara Polres Bengkayang, Bripka Aria Dhianata, ditemukan meninggal bersama anak pertamanya, Bima Hanif Calibou Roubbhi, yang baru berusia tujuh tahun. Mereka tewas akibat kapal cepat mereka tumpangi karam di Perairan Teluk Suak, Kabupaten Bengkayang.
"Jenazah almarhum beserta anaknya ditemukan sudah tidak bernyawa oleh tim SAR Sat Pol Air Polres Bengkayang, di sekitar laut Teluk Suak, Kabupaten Bengkayang, Sabtu, sekitar pukul 15.19 WIB," kata Kapolres Singkawang, AKBP Agus Triatmaja, di Singkawang, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (29/8).
Ayah dan anak itu tewas tenggelam di dasar laut karena speed boat yang dikendarai bersama rekannya itu, mengalami karam karena gelombang besar.
-
Siapa yang dimakamkan? Berdasarkan bukti kontekstual, dapat diasumsikan orang tersebut adalah seorang pejuang laki-laki, menurut Zagórska-Telega.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang dimakamkan di makam bersama? Makam ini milik Heinrich Kuhl dan Johan Conrad van Hasselt
-
Siapa yang mungkin dimakamkan di pemakaman? Menurut catatan manuskrip dari abad ke -11 'The Life of St. Cadoc' ada kemungkinan gundukan kuburan itu adalah tumpukan tanah yang besar yang ditinggikan di daerah tersebut dan digunakan untuk menguburkan orang mati.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan? Para peneliti mengindikasikan benda tertentu yang ditemukan di situs itu mengindikasikan jasad manusia yang dikubur di sana adalah perempuan dewasa.
"Kejadian tragis yang dialami almarhum itu berawal dari niat almarhum untuk memancing di laut Teluk Suak, Kabupaten Bengkayang. Namun, saat berangkat sekitar pukul 13.00 WIB (dari Dermaga Teluk Suak menuju ke Pulau Penata), kendaraan speed boat yang dikendarai oleh almarhum beserta rekannya, Willy dan Bayu, mengalami karam yang disebabkan gelombang besar," ujar Agus.
Karena insiden itu, Willy pun mencoba menghubungi Zulpian. Kemudian Zulpian menghubungi Bripka Wahyu (anggota Sat Sabhara) untuk meminta bantuan. Di samping itu juga, lanjutnya, Willy juga menghubungi Joni (ayah kandungnya).
"Tapi sekitar pukul 13.38 WIB, ponsel Willy sudah tidak bisa dihubungi. Lalu Joni mendatangi Pos Pol Airut Teluk Suak Res Bengkayang untuk meminta bantuan," ucap Agus.
Sekitar pukul 15.19 WIB, jasad Bripka Aria dan anaknya berhasil ditemukan oleh Tim SAR Sat Pol Air Polres Bengkayang. Sedangkan Bayu saat ini belum ditemukan.
Sementara Willy, lanjut Agus, sudah ditemukan dalam keadaan selamat. Atas kejadian itu pula, lanjut Kapolres, jenazah bapak dan anak itu langsung dibawa dari Dermaga Teluk Suak ke rumah duka di Jalan Gunung Sari, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.
"Sampai di rumah duka, sekitar pukul 17.00 WIB. Rencananya, kedua almarhum ini akan dimakamkan pada hari Minggu (30/8) sebelum Salat Ashar di TPU Jalan Kridasana, Kecamatan Singkawang Barat. Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu diberikan ketabahan dan kesabaran. Dan berharap, semoga almarhum diterima di sisi-Nya," lanjut Agus.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaBocah bernama Abdul (12) dan Rafael (14) berenang pukul 14.00 WIB. Keduanya diduga panik karena mengetahui danau ternyata dalam.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaKeempat remaja tersebut mandi di Pantai Pancer atau dikenal juga Pantai Perawan Desa Sidoasri.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca Selengkapnya