Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hewan Ternak Terjangkit LSD di Tangerang Terus Bertambah Capai 30 Kasus

Hewan Ternak Terjangkit LSD di Tangerang Terus Bertambah Capai 30 Kasus Penyakit LSD mengintai sapi dan kerbau. ©2022 Merdeka.com/Dok. Balai Besar Veteriner Wates

Merdeka.com - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang mendapati 30 hewan ternak sapi terkena penyakit lumpy skin disease (LSD). Jumlah itu, naik dibanding data pada akhir tahun 2022 lalu yaitu sebanyak 10 ekor sapi.

"Kasus LSD di Kabupaten Tangerang ada penambahan, dan tercatat sejak awal sampai saat ini sudah ada 30 kasus hewan terjangkit penyakit itu," terang Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, DPKP Kabupaten Tangerang, Joko Ismadi, dikonfirmasi Senin (20/2/2023).

Joko menyebutkan penyebaran penyakit kulit berbenjol pada hewan ternak meningkat diduga akibat dari gigitan serangga, nyamuk, lalat, dan caplak.

"Jadi kita tidak bisa hindari, karena penularannya bisa dari berbagai sektor seperti lalat, nyamuk akibat kandang yang belum bersih. Tapi, bagi kandang yang bersih itu tingkat penularannya sangat sedikit," jelasnya.

Meski begitu, dia memastikan belum terdapat laporan kasus hewan ternak yang mati akibat terjangkit penyakit kulit hewan tersebut.

"Kasus hewan (mati) karena penyakit itu belum ada, karena kita langsung lakukan penanganan dengan memberikan pengobatan," jelas dia.

Saat ini, jumlah hewan ternak yang terjangkit virus LSD telah terlokalisir di dua kecamatan, di antaranya Tigaraksa dan Solear. Sementara hewan ternak yang paling mendominasi penularan LSD adalah jenis sapi potong dan beberapa kerbau.

"Rata-rata yang terkena penyakit ini hanya hewan ternak jenis sapi, paling ada kerbau juga hanya satu sampai dua ekor," ujarnya.

Demi mengendalikan penyebaran virus LSD, pihaknya telah melakukan penanganan berupa pengobatan kepada hewan ternak yang sakit dan dilakukan vaksinasi.

Dia juga menekankan kepada petani dan peternak hewan di Kabupaten Tangerang selalu menjaga kebersihan kandang dan melakukan penyemprotan dengan disinfektan serta memberikan pakan ternak yang baik.

"Kita sekarang sudah mulai melakukan vaksinasi secara masif sebagai upaya menekan angka penularan, kemudian kami juga melakukan pengetatan terhadap pendistribusian (pengiriman) hewan ternak dari luar daerah," katanya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas

Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya

Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.

Baca Selengkapnya
Profesor UMM Bagikan Cara Penanganan Bangkai Hewan Kasus Antraks
Profesor UMM Bagikan Cara Penanganan Bangkai Hewan Kasus Antraks

Wabah antraks di Gunungkidul, Yogyakarta menjadi sorotan. Sekurangnya tiga orang meninggal dan 93 lainnya positif antraks setelah mengonsumsi daging sapi.

Baca Selengkapnya
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan

Hingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya

Kemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.

Baca Selengkapnya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya

Hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.

Baca Selengkapnya
Kenali Bahaya Virus Cacar Monyet dan Cara Pencegahannya Menurut Dokter
Kenali Bahaya Virus Cacar Monyet dan Cara Pencegahannya Menurut Dokter

Monkeypox atau cacar monyet dapat menyebabkan bermacam-macam komplikasi

Baca Selengkapnya
Kasus Cacar Monyet di Indonesia Meningkat, Kenali Gejala dan Upaya Pencegahannya
Kasus Cacar Monyet di Indonesia Meningkat, Kenali Gejala dan Upaya Pencegahannya

Kemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox

Baca Selengkapnya
10 Hewan Paling Mematikan dan Berbahaya di Dunia, Ternyata Siput Salah Satunya
10 Hewan Paling Mematikan dan Berbahaya di Dunia, Ternyata Siput Salah Satunya

Ada banyak hewan berbahaya dan mematikan yang hidup di sekitar manusia. Cek faktanya di bawah ini!

Baca Selengkapnya
Ciri-ciri Hewan Terinfeksi Antraks, Perlu Diwaspadai
Ciri-ciri Hewan Terinfeksi Antraks, Perlu Diwaspadai

Antraks adalah salah satu jenis penyakit infeksi yang menular melalui hewan ternak.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya