Hingga Kini Setnov Belum Balik ke Lapas Sukamiskin
Merdeka.com - Terpidana kasus korupsi e-KTP Setya Novanto masih belum kembali ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin. Mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut masih menjalani perawatan medis dengan pengawasan ketat.
Kepala Divisi Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Abdul Aris belum menerima laporan terkait kepulangan Setya Novanto ke Lapas dari perawatannya di RSPAD, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, pekan lalu.
"Kalau memang belum sembuh, dan beliau memang harus berada di rumah sakit, bagaimana? Kan ada surat keterangan dari dokter," ujarnya saat ditemui di Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (7/5).
-
Apa yang dikatakan Agus Rahardjo tentang Jokowi dan kasus Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Kenapa Setya Novanto disebut sebagai korban dalam kasus e-KTP? 'Partai Golkar itu menjadi korban dari e-KTP, jadi saya no comment. Jelas ya, korban e-KTP siapa? (Setnov) ya sudah clear,' pungkasnya.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Apa yang dilakukan narapidana di Lapas Sijunjung? Berada di rumah tahanan tidak membuat para narapidana di Lapas Sijunjung Sumatera Barat berdiam diri meratapi nasib buruk. Mereka pun tidak berhenti berkreasi, salah satunya menyulap limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi.
-
Siapa yang dituduh meminta KPK menghentikan kasus e-KTP Setya Novanto? Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal Jokowi telah meminta dirinya untuk menstop kasus e-KTP dengan terpidana Setya Novanto (Setnov).
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
Meski begitu, ia menegaskan Setya Novanto tetap berada di bawah pengawasan dua petugas. "Tidak mungkin kami membiarkan warga binaan melanggar aturan. Ini taruhannya jabatan, loh," katanya.
Lebih lanjut ia menyatakan pemberitaan soal Setnov memakan nasi padang tidak benar. Menurut informasi yang ia dapatkan, bahwa foto yang sempat ramai itu berada di sebuah kafetaria di lingkungan rumah sakit.
"Dia (Setnov) makan bubur, kok," kata Aris.
Sebelumnya, Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Jabar, Liberti Sitinjak mengatakan pemilihan lokasi perawatan di RSPD pun tidak terlepas dari rujukan dokter karena penyakitnya butuh penanganan ekstra. Ditambah, tim kesehatan yang ada di Lapas Sukamiskin tidak memungkinkan untuk menangani.
Disinggung mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan Setnov dirawat, Liberti mengaku tidak memiliki kompetensi untuk menjawabnya. Semuanya diserahkan kepada pihak dokter RSPAD.
Pihaknya tidak bisa melakukan intervensi terkait pemulangan Setnov. Kecuali jika terindikasi hal yang mencurigakan hingga terbukti bahwa narapidana tidak menjalani perawatan atau malah menyalahgunakan ijin.
"Mana bisa kita tahu berapa lama. Tanya dokternya, kan penyakitnya yang diobati. Siapa sih yang mau sakit? Sepanjang itu sakitnya masih perlu pengobatan ya diobati," ujarnya dengan nada meninggi.
Lebih lanjut Liberti menanggapi informasi Setnov yang sempat terlihat berada di rumah makan padang. Baginya tidak ada yang salah selama lokasinya masih berada di kompleks rumah sakit. Artinya, pengawal yang bertugas bekerja sesuai aturan, karena tidak memberikan izin keluar rumah sakit.
"Kalau masih di rumah sakit menurut saya salahnya di mana? Kan yang ditemukan dia makan di mana? Di rumah sakit kan," imbuhnya.
Dari hasil diagnosis dan rekam medis, Setnov menderita beragam penyakit. Yakni chronic kidney disease (CKD) atau gagal ginjal kronis, coronary artery disease (CAD) atau kelainan pada pembuluh darah arteri koroner pada jantung, diabetes mellitus tipe 2, vertigo, dan radikulopati L4-5 atau penyakit yang berhubungan dengan saraf tulang belakang.
Selain itu, ada komplikasi juga vertigo yang menyebabkan pusing, mual hingga muntah. Namun, ia tidak mengetahui persis kapan yang bersangkutan menderita beragam penyakit tersebut. Alasannya, dari rekam medis awal yang diterima sudah seperti itu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut NasDem, SYL dipastikan akan segera kembali pada 5 Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.
Baca SelengkapnyaKemenkum HAM memastikan, Syahrul Yasin Limpo belum masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara perihal Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang keberadaannya hilang tanpa kabar di Eropa.
Baca SelengkapnyaKajari Jaksel mengatakan Dito Mahendra masih ditahan di Rutan Salemba
Baca SelengkapnyaSahbirin Noor akhirnya muncul usai ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus suap.
Baca SelengkapnyaKaesang berharap Mentan Syahrul Yasin Limpo yang tak bisa dihubungi segera ditemukan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK Nawawi memastikan, meski Mentan Syahrul belum kembali ke Indonesia pengusutan kasus terus dilakukan
Baca Selengkapnya