Hujan Lebat 3 Jam, Kota Penyangga IKN Kebanjiran
Merdeka.com - Ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda kebanjiran seusai diguyur hujan lebat tiga jam, Jumat (29/7). Cuaca buruk juga menyebabkan pendaratan pesawat Citilink dari Jakarta dialihkan ke Balikpapan.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mulai mengguyur sekitar pukul 14.30 Wita hingga pukul 17.30 Wita. Relawan Info Taruna Samarinda melaporkan ada 31 titik banjir di Samarinda. Kawasan terparah ada di Samarinda Utara.
"Itu sampai jam 4 sore tadi. Ketinggian air sampai 40 cm," kata Koordinator Info Taruna Samarinda Joko Iswanto.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Pendaratan Pesawat Dialihkan
Pesawat Citilink itu seharusnya mendarat di Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda pukul 13.35 Wita. Setelah dialihkan ke Balikpapan, pesawat baru mendarat pukul 17.06 Wita.
Akses jalan dari dan menuju Kota Bontang, termasuk melewati Bandara Samarinda, lumpuh total akibat banjir di Jalan DI Panjaitan di Samarinda.
"Kendaraan tidak bergerak dari jam 6 sore tadi," kata warga Tanah Merah Samarinda, Aditya (40).
Pemerintah Pusat Diminta Turun Tangan
Alamsyah (45), pegawai bank pemerintah di Samarinda meminta pemerintah pusat turun tangan dengan banyak membantu penanganan banjir di Kota Samarinda.
Terlebih, seperti yang disampaikan Pemerintah, ke depan Samarinda menjadi salah satu kota penyangga Ibu Kota Nusantara selain Kota Balikpapan, seperti halnya Depok dan Bekasi yang berada di sekitaran DKI Jakarta.
"Apalagi sampai 2024 nanti bakal banyak pegawai pemerintahan pusat ke Samarinda dan Balikpapan. Kan sementara bakal banyak orang yang tinggal di Samarinda atau Balikpapan. Mestinya soal penanganan banjir ini sudah dari sekarang," kata Alamsyah.
"Memang, Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim sudah tangani banjir misal dengan mengeruk sungai dan perbaikan drainase. Tapi tetap pusat harus turun tangan. Kalau tidak, berat (dari sisi anggaran) untuk kelayakan sebagai kota penyangga," sebut Alamsyah. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mundurnya pembangunan di IKN menyebabkan rencana Jokowi berkantor di IKN, yang diagendakan mulai Juli ini, tertunda.
Baca SelengkapnyaSelama bulan Juli ini hanya 8 hari pembangunan bandara bisa dilakukan secara masif.
Baca SelengkapnyaKarena itu, semua pihak diminta mewaspadai potensi yang dapat menyertainya.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut cuaca ekstrem dengan curah hujan ringan dan lebat hampir terjadi di seluruh wilayah Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaBanjir merendam rel kereta api antara Stasiun Kebayoran- Stasiun Pondok Ranji imbas hujan yang terjadi sejak siang tadi, Sabtu (6/7).
Baca SelengkapnyaPemerintah mengatakan modifikasi cuaca perlu ditingkatkan untuk memastikan pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN)
Baca SelengkapnyaBanjir ini disebabkan hujan yang melanda sebagian wilayah Jakarta.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi terdampak bencana hidrometeorologi setelah cuaca ekstrem terjadi pada Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12).
Baca SelengkapnyaJarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca Selengkapnya