IDI Minta Kemenkes Buka Hasil Pemeriksaan WNI Negatif Virus Corona
Merdeka.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat Daeng M Faqih meminta Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta hasil pemeriksaan sampel WNI yang telah dinyatakan negatif dari virus corona dijabarkan ke publik.
Daeng mengatakan, data itu perlu dibuka agar masyarakat lebih tenang dalam menyikapi wabah virus corona tersebut.
"Kami meminta sebetulnya ke Litbangkes yang dinyatakan negatif itu tolonglah diumumkan negatifnya kenapa," kata Daeng dalam acara diskusi di Kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (20/2).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Informasi apa yang disebarluaskan? Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok target atau individu.
-
Kenapa banyak orang tak khawatir data mereka bocor? Menariknya, banyak orang yang memilih untuk berswafoto sambil membawa KTP karena merasa bahwa data pribadi mereka sudah pernah bocor berkali-kali. Hal ini menyebabkan mereka tidak terlalu khawatir dengan potensi risiko yang mungkin muncul terkait keamanan data mereka.
Dia menambahkan, hasil sampel itu perlu diungkap guna mengetahui apakah WNI yang negatif virus corona memiliki riwayat penyakit lain. "Dari hasil sampel itu juga perlu dikasih tahu apakah memang enggak punya penyakit sama sekali ataukah penyakit lain. Kalau penyakit lain apa?" sambung dia.
Daeng menuturkan, saat ini Indonesia telah menggunakan alat deteksi virus corona yang sesuai dengan standar World Health Organization (WHO). Sehingga, semua virus yang satu spesies dengan corona bisa terdeteksi.
"Kalaupun ada yang positif belum tentu covid 19. Harus dipastikan pemeriksaan yang lebih spesifik lagi. Menentukan ini keluarga korban corona virus yang mana," ucap Daeng.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca Selengkapnya