Indonesia tuan rumah forum Global Health Security Agenda 2016
Merdeka.com - Indonesia tahun depan dipercaya memimpin Global Health Security Agenda (GHSA), forum kerjasama yang diikuti lebih dari 40 negara untuk mengatasi ancaman virus mematikan dan penyakit menular di muka bumi. Indonesia menggantikan Finlandia yang menjadi ketua forum sebelumnya.
"Dalam forum Global Health Security Agenda ini nantinya lebih banyak bicara terkait masalah penyakit menular seperti SARS, Ebola dan MERS serta yang lain-lain," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, usai memimpin rapat koordinasi di kantor Kementerian PMK, Jakarta, Senin (30/11).
Dalam rapat itu hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama? Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dr Sandi Nugroho, mengatakan sebagai garda terdepan dalam mengelola dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Divisi Humas Polri berupaya menyesuaikan tren kekinian generasi milenial melalui peningkatan digitalisasi informasi, melalui aplikasi Portal Humas Presisi, yang merupakan rumah besar bagi seluruh aplikasi dan platform online yang dimiliki Divhumas Polri.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama ini? Bersama PT Cyberindo Aditama (CBN) dan Lippo Group melalui PT Tata Mandiri Daerah Lippo Karawaci (TMD Lippo Karawaci) telah menandatangani kesepakatan strategis.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam inisiatif ini? Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa RSA UGM telah berkoordinasi dengan banyak pihak seperti Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), dinas pariwisata, dan rumah sakit lainnya yang ada di Yogyakarta.'RSA UGM juga berinisiasi untuk membentuk Health Tourism Board yang bertugas untuk melakukan sertifikasi terkait medical tourism,' ujar Lutfhi.
-
Dimana pertemuan berlangsung? Kunjungan ini diterimanya di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta, Senin (22/4) kemarin.
Puan mengatakan, negara-negara yang hadir dalam pertemuan GHSA nanti akan membahas banyak hal terkait kesehatan dan ancaman penyakit menular, termasuk ihwal kerjasama mencegah penyebarluasan penyakit menular.
"Selain itu (membahas) juga bagaimana penelitian-penelitian terkait virus dan bioterorism itu bisa disatupadukan dengan 40 negara lainnya," ujar Puan.
Puan mengatakan, Indonesia sebagai ketua forum dan representasi negara-negara berkembang dan Asia akan menyusun sikap menjelang pertemuan yang digelar tahun 2016 mendatang.
"Kita berkeinginan sebagai representasi dari negara-negara berkembang tidak ingin penyakit menular itu masuk ke Indonesia dan juga negara lain," ujar Puan.
Puan menjelaskan, sikap Indonesia akan dirumuskan dalam pertemuan di Yogyakarta pada 3-4 Desember 2015. Salah satu hal yang akan disampaikan, lanjut Puan, Indonesia akan mengajak negara lain untuk mau bekerjasama mencegah wabah penyakit menular tidak meluas.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, pertemuan di Yogyakarta bakal dihadiri 10 negara yang menjadi steering committee GHSA. Dalam pertemuan itu, Nila menjelaskan, 10 negara termasuk Indonesia akan membahas 11 paket aksi yang disusun saat forum GHSA dipimpin oleh Amerika Serikat.
"Ini bukan hanya membahas kesehatan tapi juga security. Seperti kita tahu misalnya bahwa Ebola tidak hanya telah menimbulkan masalah kesehatan, tapi juga dampak lain di sebuah negara," ujar Nila.
Menurut Nila, keuntungan yang bisa diperoleh Indonesia menjadi ketua forum GHSA adalah bisa ikut memperjuangkan kepentingan Indonesia.
"Kita bisa ikut mengatur apa kita butuhkan dan apa yang tidak kita butuhkan. Kalau kita sebagai anggota kan hanya akan menerima terus," ujar Nila.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Jadi Tuan Rumah World Water Forum, Digelar di Bali 18-25 Mei
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru
Baca SelengkapnyaISF 2023 juga menampilkan 14 sesi tematik tentang isu-isu seperti ekonomi sirkular, kerja sama internasional dan lainnya.
Baca Selengkapnya68th IPSF World Congress mengangkat tema Envision the Evolution of Life’s Quality as Forthcoming Pharmacists.
Baca SelengkapnyaAcara ini akan dihadiri kepala negara hingga delegasi yang jumlahnya mencapai 1.500 orang.
Baca SelengkapnyaISF 2023 menjadi rapat tahunan (annual meeting) untuk membahas isu-isu terkait keberlanjutan lingkungan.
Baca SelengkapnyaHolding RS BUMN IHC turut mendukung kelancaran gelaran World Water Forum (WWF) ke-10.
Baca SelengkapnyaLangkah ini merupakan hasil tidak lanjut dari rapat terbatas Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo hadir pada KTT G20 New Delhi pasca suksesnya pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaPutu menambahkan, pemaknaan Tanah Air itu justru memperkuat kenapa kita menjadi tuan rumah yang penuh makna.
Baca SelengkapnyaSecara luas, air harus dapat mempersatukan seluruh negara melalui kerja sama penanganan masalah.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) atau forum parlemen Indonesia dengan negara-negara Afrika menghasilkan kesepakatan kerjasama di berbagai bidang.
Baca Selengkapnya