Ini Aktivitas Terakhir Bos Akseseoris Bareng Keluarga Sebelum Dibunuh Istri, Anak & Pacar Anaknya
Keluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.
Keluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa suami sekaligus ayah kandung mereka sendiri di rumahnya, Kampung Serang RT03 RW04, Desa Tamanrahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.
Karena beberapa hari sebelum peristiwa pembunuhan itu, korban dengan istri dan anak-anaknya pergi makan bersama dan belanja di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bekasi.
"Sebelum kejadian mereka itu ke mal makan-makan dan belanja, intinya semua baik-baik aja," kata Wahyudi, adik kandung korban, Selasa (23/7).
Wahyudi juga keheranan dengan pernyataan salah satu pelaku yakni istri korban bernama Juhariah yang menyebut nafkah dari korban tidak cukup. Karena secara finansial, ekonomi rumah tangga korban tergolong sangat berkecukupan.
"Sangat cukup secara finansial, anaknya dikuliahin, Almarhum tidak kekurangan apapun, peralatan rumah tangga juga baru semua, bahkan rumahnya juga habis direnovasi," ungkapnya.
Keluarga besar korban, lanjut Wahyudi, kurang yakin dengan motif dari kasus pembunuhan ini yang diduga dilatarbelakangi faktor ekonomi dan sakit hati. Karena sebelumnya rumah tangga korban tidak pernah ada masalah.
"Jadi apa sebenarnya motifnya sehingga pelaku tega membunuh suami dan ayah kandung mereka sendiri, saya adiknya yang paling dekat dengan Almarhum, kalau ada masalah ekonomi saya pasti tahu banget, jadi kalau motifnya karena ekonomi itu enggak mungkin banget, hubungan keluarga mereka juga harmonis," katanya.
Soal hubungan asmara antara putri korban bernama Silvia Nur Afiani dengan pacarnya bernama Hagistiko Pramada yang kini sama-sama berstatus tersangka itu, sudah lama terjalin dan diketahui oleh korban. Sehingga kata dia, tidak mungkin anak pertamanya itu tidak direstui oleh korban.
"Kalau tidak direstui ya enggak mungkin mereka (anak korban dan pacarnya) pacaran lama, terus sebelum kejadian Almarhum tahu mereka jalan sama istrinya makan di luar, terus malamnya si pelaku (pacar anak korban) main ke rumah juga Almarhum tahu itu," katanya.
Kasus pembunuhan ini terkuak setelah pihak keluarga curiga saat melihat jasad korban ditemukan luka lebam dan bekas cekikan di bagian leher. Pihak keluarga juga menemukan adanya pencairan pinjaman online sebesar total Rp56 juta yang masuk ke rekening korban.
Pencairan pinjaman online itu masuk ke rekening korban di hari yang sama seusai korban dibunuh yakni pada Kamis (27/6). Setelah itu, uang puluhan juta rupiah tersebut berpindah ke rekening anak korban dan pacar anak korban yang kini meringkuk di sel tahanan Polres Metro Bekasi.
Hasil dari penyelidikan dan penyidikan, korban dibunuh dengan cara leher dicekik dan kepala dipukul menggunakan helm saat tidur. Istri korban berperan mencekik korban, sementara putrinya memegang kaki korban dan pacarnya memukul kepala korban menggunakan helm.
Ketiga pelaku saat ini mendekam di sel tahanan Polres Metro Bekasi. Mereka dijerat Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang KDRT dan Pasal 340 KUHPidana tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.