Ini kronologi protokoler jenderal TNI pukul petugas bandara
Merdeka.com - Seorang petugas protokoler jenderal TNI disebut melakukan pemukulan pada petugas di Bandara Soekarno Hatta. Peristiwa itu terjadi Jumat (7/10) lalu.
Awalnya terjadi perdebatan saat jenderal bintang dua itu menolak melepas gesper dan ikat pinggang saat diperiksa oleh petugas Aviation Security berinisial E. Saat itu datang petugas Avsec lainnya yang berinisial A ikut cekcok.
Sumber merdeka.com menyebut, diduga karena ada kata-kata yang menyinggung, anggota protokoler jenderal bintang dua itu memukul A. Anak buah sang Mayjen itu juga menantang A berkelahi di luar.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Bagaimana KGB mengintai Jenderal TNI? “Koper yang dibawa anggota staf Athan itu dibuka dan digeledah lagi oleh pihak Soviet saat anggota itu keluar kamar,“ kisah Sayidiman.
-
Kenapa KGB mengintai Jenderal TNI? Kedatangan Mayjen Sayidiman, sebagai jenderal yang memiliki posisi penting di Dephankam Indonesia pasti menimbulkan kecurigaan pihak Uni Soviet.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
Keributan ini bisa dicegah saat petugas Polisi Militer TNI AU melerai kejadian itu. Anggota protokoler itu pun pergi.
"A kena pukul dua kali di perut dan satu kali di wajah. Sampai saat ini belum ada penyelesaian dari pihak terkait ke Avsec," kata sumber tersebut.
Sebelumnya, ramai disebutkan seorang jenderal TNI melakukan pemukulan pada anggota keamanan bandara. Namun belakangan diketahui pelakunya prajurit yang bertugas di bagian protokoler, bukan sang jenderal.
Awalnya yang diduga melakukan pemukulan tersebut adalah Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi. Namun belakangan diketahui insiden pemukulan itu justru dilakukan oleh petugas protokoler jenderal TNI bintang 2.
Kepala Penerangan Kostrad Letkol Agus Bhakti pun mengaku bingung. Kejadian yang dimintai klarifikasi pemukulan terjadi pada Jumat (7/10), sementara Pangkostrad Edy Rahmayadi berada di bandara pada Sabtu (8/10).
"Pangkostrad di Bandara Sabtu, katanya kejadiannya Jumat," jelas dia dihubungi merdeka.com, Minggu (9/10).
Agus menjelaskan, pada Sabtu itu, tidak ada insiden. Pangkostrad hanya ingin petugas Avsec ramah dalam melakukan pemeriksaan kepada calon penumpang.
"Tatapannya ngotot, dalam arti tidak ramah. Beliau menyampaikan kepada petugas agar lebih ramah kepada penumpang. Tidak ada pemukulan, ini harus hati-hati," tegas dia. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Avsec memastikan tidak ada kekerasan saat kejadian. Hal itu diperkuat rekaman CCTV hingga saksi.
Baca SelengkapnyaKeributan terjadi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar saat penjemput jemaah haji plus memukul personel aviation security (Avsec). Pelaku langsun
Baca SelengkapnyaAnggota Kodim 1621/TTS berinisial JT dan anggota Sat Lantas Polres TTS berinisial H terlibat salah paham.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaBegini penjelasan Jenderal TNI usai insiden pengeroyokan prajurit TNI AL oleh Brimob.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di sebuah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaPolri dan TNI menegaskan persoalan bentrok telah selesai
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL terlibat bentrokan dengan Brimob di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Minggu (14/4) pagi.
Baca SelengkapnyaPerdebatan semakin panas dan terjadi cekcok hingga akhirnya beberapa orang melerai peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat anggota TNI AL tersebut tengah belanja di pasar, dan anggota Brimob berpatroli dan melintasi pasar.
Baca Selengkapnya