Ini Obat yang Digunakan Mantri Penyuntik Mati Kepala Desa di Serang
Merdeka.com - Tim dari Puslabfor Bareskrim Polri mengungkap jenis obat yang disuntikkan mantri RSUD Banten, Suhendi, hingga menyebabkan Salamunasir Kepala Desa (Kades) Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, tewas. Obat itu ternyata bukanlah diphenhydramine melainkan rocuronium.
Kasubbid Toksikologi Forensik Puslabfor Polri Komisaris Polisi (Kompol) Faizal Rachmad mengatakan, obat itu merupakan obat bius, dan diduga kuat disuntikkan melebihi dosis hingga menyebabkan korban overdosis.
"Positif rocuronium, Obat ini harus digunakan oleh dokter spesialis, tidak boleh oleh mantri," ujar Faizal saat konferensi pers di Mapolres serang Kota, Selasa (28/3).
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Apa bahan utama obat tifus di Desa Wangunsari? Bahannya menggunakan cacing khusus yang direbus selama beberapa jam menggunakan air.
-
Siapa yang pernah menjadi korban racun ikan buntal? Pasalnya, berdasarkan informasi Africa Oceans Conversation Alliance, seekor anjing laut terbunuh oleh ratusan ikan buntal di tepi pantai karena gagal napas yang disebabkan oleh serangan ikan buntal.
-
Kenapa racun diberikan? Pemberian racun dilakukan untuk menghindari peningkatan beban kerja yang timbul akibat cuti hamil yang diambil oleh rekan kerjanya akibat kecelakaan kerja.
-
Siapa yang mengembangkan obat ini? Ahli biologi molekuler dan dokter gigi, Takahashi Katsu, telah mengembangkan obat sejenis ini untuk pertama kalinya setelah bekerja dalam bidang regenarasi gigi selama 20 tahun.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
Faizal menjelaskan efek samping dari obat itu menyebabkan kejang, kehilangan kesadaran hingga mengeluarkan busa dari mulut, apabila melebihi dosis. "Itu cocok dengan fakta yang di lapangan, Busa dari mulutnya itu overdosis akibat dari obat yang masuk dalam tubuh terjadi penolakan," jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya telah melakukan beberapa pemeriksaan pada sampel yang diambil dari tubuh untuk mendapatkan hasil yang akurat. "Pemeriksaan kami di lab itu beberapa kali, tidak satu kali," ujarnya.
Waka Polresta Serang AKBP Hujra Soumena menambahkan, untuk pemeriksaan lebih lanjut hasil pemeriksaan Puslabfor Bareskrim Polri akan diserahkan kepada ahli anestesi. Mereka akan menjelaskan batas maksimalkan penggunaan obat itu ke tubuh manusia.
"Ahli anestesi ini akan menyimpulkan dosisnya kalau misalnya dosis ini melebihi 0,6 miligram bisa tidak menyebabkan kematian," ujarnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
sangat menyayangkan perundungan terus terjadi di dunia pendidikan dokter spesialis Indonesia
Baca SelengkapnyaMeminum obat racun yang mengakibat korban meninggal dunia
Baca SelengkapnyaSeorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan curhatan di sebuah buku harian bahwa korban berniat mundur karena bersinggungan dengan seniornya
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang pria pengangguran yang kerap mabuk-mabukan dan memalak orang.
Baca SelengkapnyaKedokteran Forensik Biddokkes Polda Riau menemukan JD tewas akibat intoksikasi zat met-amphetamine yang dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu didapat saat polisi melakukan olah TKP belum lama ini
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani, secara lugas mengungkit kasus perundungan diduga dialami Dokter Aulia Risma hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTewasnya RAJS saat ini telah dilaporkan ke Polres Metro Depok untuk dilakukan penyelidikan
Baca SelengkapnyaAdapun eksekusi rumah milik Rasich Hanif diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca Selengkapnya